Berita Viral
Ingat Salma Anak Pemulung yang Kuliah di UI? Kini Ciptakan Teknologi Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar
Sosok Salma Khairunnisa anak pemulung yang kuliah di UIN sempat viral di media sosial, kini prestasinya kian mentereng.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Sosok Salma Khairunnisa beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial.
Namanya viral setelah konten dari salah satu Dosen ITB sekaligus kreator konten, Imam Santoso.
Orang tua Salma diketahui bekerja sebagai pemulung sampah di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Salma mengaku bahwa dia tidak malu mengakui profesi orang tuanya yang menjadi seorang pemulung sampah.
Ia mengaku bangga dengan pekerjaan orang tuanya, meski banyak sekali cibiran yang berdatangan dari berbagai pihak kepadanya dan keluarganya.
Kuliah di UI Pakai Beasiswa
Salma berjanji kepada dirinya sendiri dan orang tuanya untuk menjadi kebanggan bagi keluarganya.
Baca juga: Kisah Salma Anak Pengepul Sampah Berhasil Masuk UI, Tangis Ibu Pecah saat Ingat Diremehkan Tetangga
Ia belajar dengan keras, dan selalu mengukit prrstasi sejak SMP, dan SMA hingga akhirnya memperoleh beasiswa dari Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk berkuliah di Universitas Indonesia (UI) Jurusan Teknik Metalurgi.
"Salma tidak pernah malu untuk belajar walaupun sambil bekerja ke pemulung sampah, dia ingin membanggakan orangtuanya dengan prestasi akademisnya. Makanya dia terus belajar sambil bekerja," ungkap Sumarni, Ibu dari Salma seperti dikutip dari rilis resmi UI, Sabtu (14/12/2024).
Atas kegigihan dan prestasi akademisinya, Salma berhasil diterima di Universitas Indonesia dengan 100 persen beasiswa.

Magang di Startup
Bersama tiga orang rekan kerjanya, Salma menciptakan sebuah teknologi yang mengubah sampah menjadi Bahan Bakar alternatif, yang bisa dipergunakan oleh pabrik, atau industri, untuk jadi sumber energi operasi mereka.
Sembari menyelsaikan pendidikannya, Salma magang di sebuah perusahaan startup bernama Containder, yang fokus operasi bisnisnya adalah mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonimis.
Diketahui, Salma bekerja di bawah divisi rekayasa dan penelitian, dan mereka telah berhasil mempresentasikan teknologi tersebut kepada Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, yang langsung menyambut baik inovasi tersebut.
Containder saat ini telah beroperasi di Provinsi Papua, dan mengelola hingga 300 ton sampah setiap tahun.
Fakta-fakta Film Animasi Merah Putih: One For All Senilai Rp6,7 Miliar yang Viral Tuai Kritikan |
![]() |
---|
Sosok Pemobil yang Viral Ngaku Aparat dan Bawa Pistol di Tangsel Ternyata Jaksa, Kejagung Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Ismanto Tukang Jahit Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Kantor Pajak Klarifikasi Beber Penyebabnya |
![]() |
---|
Kisah Hendry Pemuda Sumedang Nekat Jalan Kaki ke Makkah Modal Rp50 Ribu Tempuh Perjalanan 9 Bulan |
![]() |
---|
Viral Buruh di Pekalongan Kaget Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Hidup Sederhana di Gang Sempit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.