MIRISNYA Kondisi SDN 1 Mandala Cirebon: Bangunan Tua, Atap Berlubang, dan Harapan yang Tertunda

Bangunan SDN 1 Mandala, sekolah yang menjadi saksi perjalanan waktu sejak 1979. Kondisinya pun terlihat ringkih.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Jajaran Polresta Cirebon saat hadir di SDN 1 Mandala, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).  

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID - Di bawah langit cerah Desa Mandala, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berdiri bangunan SDN 1 Mandala, sekolah yang menjadi saksi perjalanan waktu sejak 1979.

Bangunannya yang renta menyimpan kisah pilu. Dindingnya yang mulai lapuk dan atap yang berlubang di sana-sini, mengisyaratkan bahwa tempat ini membutuhkan perhatian lebih dari sekadar tatapan iba.

Dari tiga ruang kelas di sisi kiri halaman sekolah, setidaknya tujuh lubang besar menganga di atap.

Di satu ruang kelas, lubang selebar dua meter dan panjang setengah meter menciptakan celah yang menyerah pada guyuran hujan.

Kondisi yang tidak lebih baik juga terlihat di ruang guru, yang kini tidak lagi digunakan akibat kerusakan parah.

Baca juga: Pria di Cirebon Masuk Masjid Lewat Jendela di Atas Pintu Hendak Embat Uang, Niat Jahatnya Digagalkan

Kepala SDN 1 Mandala, Arifudin, dengan nada penuh harap dan sedikit getir menjelaskan kondisi sekolahnya.

"Ya, bangunan SDN 1 Mandala ini rusaknya sudah lama, karena bangunan ini dibangun pada tahun 1979 dan sampai saat ini belum direnovasi," ujar Arif, Jumat (13/12/2024).

Menurut Arifudin, pihaknya telah mengusulkan renovasi sejak beberapa tahun lalu. Kabar baiknya, bantuan rehabilitasi diperkirakan akan datang pada 2025.

Plafon SDN 1 Mandala yang berada di Desa Mandala, Kecamatan Dukupuntang
Plafon SDN 1 Mandala yang berada di Desa Mandala, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sekolah ini belum pernah tersentuh renovasi sejak dibangun pada 1979.

"Jumlah ruangannya ada tiga yang rusak. Satu di antaranya sekarang digunakan sebagai ruang guru karena ruang guru di sana sudah tidak bisa dipakai. Termasuk bangunan di belakang, itu juga rusak berat, meski itu hasil swadaya masyarakat," ucapnya.

Namun, ketidaknyamanan ini tidak membuat para pengajar menyerah.

Mereka memastikan keselamatan murid dengan memindahkan mereka ke musala atau ruang yang lebih baik setiap kali hujan turun. 

Ada 116 murid pada tahun ajaran 2024-2025. Semangat belajar mereka tetap hidup di tengah keterbatasan.

Kondisi yang memprihatinkan ini tak luput dari perhatian Polresta Cirebon.

Jajaran Polresta Cirebon hadir di sekolah tersebut pada Jumat (13/12/2024) pagi, membawa secercah harapan dalam bentuk makanan bergizi untuk murid dan guru.

Baca juga: UMK Kota Cirebon 2025 Naik 6,5 Persen, Dewan Pengupahan Sepakati Angka Rp 2,6 Juta

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved