Pilgub Jabar 20024

Pengamat Politik dari Unpad Soroti Penurunan Partisipasi Pemilih di Pilgub Jabar 20024

Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Firman Manan menilai ada sejumlah faktor membuat partisipasi pemilih di Pilgub Jabar.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
Istimewa
Pengamat Politik Unpad, Firman Manan. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Firman Manan menilai ada sejumlah faktor yang membuat partisipasi pemilih di Pilgub Jabar menurun. 

Pertama, kata dia, pelaksanaan Pilpres dan Pileg terlalu mepet dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah, baik itu Pilwalkot, Pilbup dan Pilgub. 

"Itu kan tidak dialami di pilkada sebelumnya, kenapa itu jadi pengaruh? Ada beberapa faktor, karena perhatian publik termasuk media, parpol politik, pemilih itu kan pada Pilpres, isu-isu terkait pilkada agak tertinggal, jadi tidak menarik perhatian publik," ujar Firman, Selasa (10/12/2024). 

Baca juga: Hasil Rekapitulasi Suara Pilgub Jabar 2024, Saksi Paslon Dedi-Erwan Sebut Sesuai Hitungan Internal

Kedua, kata dia, bisa saja terjadi kejenuhan dari masyarakat setelah Pilpres dan Pileg, sehingga Pilkada tidak lagi menarik. 

"Ketiga bisa saja justru terkait dengan kandidatnya yang tidak memenuhi ekspektasi publik, atau kemudian tidak kompetitif, seperti Jawa Barat," katanya.

Empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilgub Jabar, kata Firman, sejak awal sudah tidak kompetitif, sehingga wajar terjadi penurunan partisipasi.

"Kenapa terjadi penurunan, karena sejak awal terlihat tidak kompetitif itu (calonnya). Memang itu biasanya kelaziman seperti itu," katanya.

Ke depan, kata dia, KPU harus mengevaluasi terkait waktu pelaksanaan pilkada agar memiliki jeda waktu antara Pilpres, Pileg dan Pilkada.

"Kalau saya berpikir harus ada jarak yang relatif tidak seperti sekarang cuma 9 bulan. Misal ada jeda setahun atau dua tahun, karena itu penting untuk mengkondisikan pemilih juga, termasuk juga yang kedua justru partai politiknya bisa punya waktu cukup menyiapkan kandidat untuk maju dalam pilkada. Kalau sekarang habis-habisan di pileg langsung masuk ke pilkada," ucapnya.

Sebelumnya, Tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jabar 2024 menurun drastis jika dibandingkan pada Pilgub 2018, bahkan jauh dari target. 

Pada Pilgub tahun ini, angka partisipasi pemilih hanya menyentuh 65,97 persen, jauh dari target 76 persen yang ditetapkan KPU Jabar. 

Pada Pilgub 2018, tingkat partisipasi masyarakat relatif tinggi berada diangka 74 persen.

Ketua KPU Jabar, Ahmad Nur Hidayat pun mengakui jika tingkat partisipasi pemilih mengalami penurunan, dibandingkan periode sebelumnya. 

"Partisipasi 65,97 persen. Ya, pasti turun. Itu pekerjaan rumah (PR) kami untuk menaikkan kembali. Tapi pasti di periode mendatang," ujar Ahmad, Senin (9/12/2024) malam. 

Pada Pilgub Jabar 2024, KPU Jabar mencatat jumlah seluruh suara sah dalam Pilkada Jabar mencapai 22.710,733 suara. Sementara jumlah suara tidak sah 993.052 suara. daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilih Jabar mencapai 35,92 juta.

"Sehingga total suara sah dan tidak sah 23.703.785,” katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved