Cegah Korupsi di Kepemimpinan Farhan, Calon Pejabat Pemkot Bandung akan Di-screening KPK

roda Pemerintahan Kota Bandung di bawah kepemimpinan Farhan dan pasangannya Erwin dipastikan akan diisi orang-orang berintegritas

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Pasangan calon wali Kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan (tengah)-Erwin (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Jumat (6/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon wali kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan yang menang di Pilwalkot Bandung, mulai bergerak untuk mencegah korupsi dengan cara melakukan screening calon pejabat.

Atas hal tersebut, roda Pemerintahan Kota Bandung di bawah kepemimpinan Farhan dan pasangannya Erwin dipastikan akan diisi orang-orang berintegritas agar tata kelola pemerintahan bisa bersih dan transparan.

Farhan mengatakan, pihaknya saat ini sedang menjalani proses clearance terhadap seluruh calon pejabat eselon III dan II melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memastikan pejabat yang ditunjuk benar-benar bebas dari masalah hukum.

"Kami tidak mau penunjukkan pejabat di Pemkot Bandung dilakukan dengan terburu-buru. Kami saat ini tengah melakukan clearance seluruh nama eselon III dan eselon II ke KPK. Jangan sampai setelah kami umumkan, tiba-tiba besok dipanggil KPK, jadi harap bersabar," ujarnya di Kantor DPD Partai Nasdem Kota Bandung, Senin (9/12/2024) malam.

Bahkan menurut Farhan, beberapa nama yang diajukan untuk jabatan strategis sudah mulai gugur dalam proses verifikasi di KPK, sementara nama-nama yang lolos seleksi KPK nantinya akan dikirimkan ke Kejaksaan Negeri untuk dilakukan profiling lebih lanjut.

"Saya akan memasukkan semua nama yang lolos ke Kejaksaan Negeri untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah itu, barulah nama-nama yang dinyatakan bersih akan diumumkan," kata Farhan.

Menurutnya, proses seleksi berbasis meritokrasi penting dilakukan dalam pengangkatan pejabat, sehingga dirinya menolak segala bentuk intervensi atau praktik titipan yang dapat merusak integritas birokrasi.

"Memang sekarang banyak yang tiba-tiba datang nitip si A jadi apa. Saya bilang, maaf tidak bisa, karena semua ASN (aparatur sipil negara) harus melewati merit sistem, tidak akan bisa dimainkan," ucapnya.

Di hadapan partai politik (parpol) koalisi pengusungnya, yakni Partai Nasdem, PKB, Gelora, PKP, dan Partai Buruh, Farhan juga mengingatkan, kemenangan dirinya bersama Erwin di Pilwakot Bandung bukan hanya untuk dirayakan, melainkan harus juga disyukuri.

"Kemenangan ini bukan kemenangan yang patut kita pestaporakan, kemenangan ini patut kita syukuri, hadiahnya bukan hadiah kemewahan tapi pekerjaan. Sesuai niat kita dari awal yaitu untuk rakyat, sehingga apa yang dihadapkan kepada kita adalah kepentingan rakyat," ujar Farhan.
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved