Kekerasan Anak Jadi Fokus Legislatif Jawa Barat, Pembinaan Perlu Ditingkatkan
Heri menambahkan bahwa anak merupakan aset penting dalam pembangunan bangsa, dan untuk itu, mereka perlu mendapatkan pembinaan yang komprehensif.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kekerasan terhadap anak, baik sebagai pelaku maupun korban, terus menjadi persoalan yang mengkhawatirkan di berbagai daerah. Di Kabupaten Sumedang, misalnya, data yang dihimpun Pemkab Sumedang mencatat sebanyak 59 kasus kekerasan anak sepanjang tahun 2023.
Anggota Fraksi Partai Gerindra Dapil Kabupaten Sumedang, Majalengka, dan Subang, Heri Ukasah Sulaeman, menegaskan pentingnya peningkatan pembinaan bagi anak-anak.
"Melihat jumlah kasus tersebut, pembinaan anak masih perlu ditingkatkan, terutama melalui upaya membangun tanggung jawab lintas stakeholder agar kekerasan terhadap anak dapat dicegah," ujarnya dalam keterangannya baru-baru ini.
Heri menambahkan bahwa anak merupakan aset penting dalam pembangunan bangsa, dan untuk itu, mereka perlu mendapatkan pembinaan yang komprehensif di berbagai aspek.
"Kendala yang menghambat perkembangan potensi anak tentu harus dicegah," lanjutnya.
Heri juga menekankan pentingnya memberikan ruang perlindungan yang jelas bagi anak melalui regulasi, seperti Perda (Peraturan Daerah) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Perda ini menjadi landasan bagi upaya preventif untuk mencegah anak menjadi korban kekerasan.
"Perda ini sangat penting sebagai pedoman bagi kita semua untuk menjaga anak-anak dari kekerasan, yang tentu saja membutuhkan partisipasi aktif dari keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas," ujar Heri.
Dalam rangka mensosialisasikan Perda tersebut, pada akhir November 2024, dilakukan kegiatan penyebarluasan Perda tentang Perlindungan Anak kepada kalangan orang tua dan aparat di daerah.
Heri berharap, melalui kegiatan ini, orang tua dapat lebih maksimal dalam mengawasi anak-anak mereka, khususnya dalam hal tindakan atau perilaku yang mengarah pada kenakalan anak.
Selain itu, Heri juga mengingatkan agar orang tua, aparat, dan masyarakat semakin waspada terhadap bahaya narkoba yang masih mengancam anak-anak.
"Pengawasan terhadap interaksi anak-anak di lingkungan mereka harus diperketat, terutama untuk mencegah penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Untuk itu, Heri berharap aparat di daerah juga berperan aktif dalam mengamankan lingkungan agar penyalahgunaan narkoba tidak masuk ke wilayah mereka. "Kami meminta agar pengamanan lingkungan dimaksimalkan untuk mencegah narkoba masuk ke daerah," tegas Heri.
Upaya peningkatan perlindungan anak ini diharapkan dapat mengurangi angka kekerasan dan kenakalan remaja, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi perkembangan anak-anak di Jawa Barat.
PKS Bandung Barat Siap Kolaborasi Edukasi Gizi Seimbang Cegah Kasus Keracunan MBG Terulang |
![]() |
---|
Institution Tour: DPM Politeknik STIA LAN Bandung Belajar Tata Kelola Pemerintahan ke DPRD Jabar |
![]() |
---|
Keracunan Massal di Cipongkor, DPRD Jabar Sri Dewi, Tekankan Pentingnya Standar Keamanan Pangan MBG |
![]() |
---|
Hari Tani Nasional 2025, Asep Suherman Tekankan Modernisasi dan Kesejahteraan Petani Jawa Barat |
![]() |
---|
Pemprov Jabar Belum Lunasi Lahan Pengganti SMAN 2 Cianjur Sejak 2017, DPRD Pastikan Dilakukan 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.