Rizieq Shihab: Pemerintahan Prabowo Bau Anyir Darah Anggota FPI yang Tewas di KM 50

Hal ini dikatakan saat memberikan sambutan di kegiatan Reuni 212 di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024) pagi.

Editor: Ravianto
danang triatmojo/tribunnews.com
Sejumlah tokoh hadir dalam acara Reuni Akbar 212 di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024) pagi/ Danang Triatmojo 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pimpinan Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menyebut Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto masih bau anyir darah anggota FPI yang tewas dalam peristiwa penembakan KM 50.

Hal ini dikatakan saat memberikan sambutan di kegiatan Reuni 212 di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024) pagi.

Awalnya, Habib Rizieq mengundang jamaah untuk hadir dalam acara haul atau peringatan para korban penembakan di KM 50 pada 5 Desember 2024 di Pesantren Markas Syariat Megamendung, Jawa Barat.

"Karena tentunya, peringatan haul ini bukan sekedar untuk mendoakan, tapi sekaligus juga untuk kita mengambil ibroh, dan ditambah lagi untuk tetap mengingatkan kita bahwa persoalan ini belum tuntas, belum selesai," kata Habib Rizieq.

Di sela-sela undangan tersebut, Habib Rizieq pun meminta maaf karena di dalam kabinet Prabowo Subianto ini masih ada orang-orang yang diduga terlibat dalam peristiwa maut tersebut.

"Maka itu maaf, kalimat terakhir dari sambutan saya yang harus saya sampaikan, maaf, saya sedih, saya prihatin, kalau Kabinet dan dibentuk oleh presiden baru saat ini, masih ada bau anyir darah KM 50," ucapnya.

"Karena ada beberapa orang yang diduga terlibat langsung atau tidak langsung dalam peristiwa KM 50, justru duduk diangkat masuk dalam Kabinet," sambungnya.

Meski begitu, Habib Rizieq tetap mendukung kabinet Prabowo Subianto untuk bisa memimpin Indonesia lebih baik lagi ke depannya.

"Maka itu sekali lagi, jadi Kabinet ini, secara umum sudah bagus, Kabinet ini secara umum harus kita dukung, Kabinet ini secara umum harus kita beri support untuk bisa bekerja dengan baik, tapi saya tidak bisa menyembunyikan kesedihan saya, keprihatinan saya, ternyata Kabinet tersebut, maaf, masih ada bau anyir darah KM 50," tuturnya.

Lebih lanjut, Habib Rizieq menekankan agar peristiwa berdarah KM 50 agar segera diusut tuntas.

"Maka itu kita akan gelar insya Allah, siap hadir? Siap! Insya Allah kita akan gelar, supaya KM 50 akan terus kita usut sampai tuntas, setuju? Setuju! Takbir!," tegasnya.

Dihadiri Sejumlah Tokoh

Sejumlah tokoh hadir dalam acara Reuni Akbar 212 di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024) pagi. 

Para tokoh ini bersanding dengan Rizieq Shihab yang juga hadir dan menyampaikan orasinya di hadapan ribuan peserta aksi reuni bertemakan 'Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Kemenangan Palestina' ini.

Mereka yang hadir di atas panggung utama diantaranya Cawagub Pilkada DKI Jakarta 2024 yang juga politikus PKS Suswono, Wakil Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Calon Gubernur Pilkada Jawa Barat 2024 sekaligus juga Presiden PKS Ahmad Syaikhu, hingga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi.

Terlihat juga menantu Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas.

Wakil Ketua 1 OC Reuni Akbar 212, Buya Husein mengatakan Presiden Prabowo Subianto diundang dalam acara.

Undangan juga sudah disampaikan ke Istana. Namun yang bersangkutan tidak hadir dan sampai acara berakhir pihak panitia tidak mendapat konfirmasi terkait ketidakhadiran Prabowo. 

"Sampai detik ini tidak ada konfirmasi ke kita. Artinya kita sudah menyampaikan undangan tapi tidak ada konfirmasi," kata Buya Husein.

Dalam Reuni Akbar 212 ini, dikibarkan spanduk raksasa dengan gambar Bahar bin Smith, Rizieq Shihab, bendera Palestina dan bendera Front Persaudaraan Islam (FPI) yang dibawa oleh massa aksi. 

Hidayat Nur Wahid sempat mengumandangkan seruan bela Palestina dari atas panggung.

"Palestina merdeka, Israel teroris," ucap Hidayat Nur Wahid diikuti jemaah.

Selain tausiyah agama, Reuni Akbar 212 kali ini juga menyerukan dukungan, dan kemerdekaan Palestina.

Salah satu seruan dari Rizieq Shihab tentang Palestina adalah mengingatkan mendukung Palestina harus menjadi bagian dari prioritas perjuangan politik luar negeri Indonesia. 

"Palestina harus menjadi prioritas perjuangan kita di dunia internasional, agar Masjid Al-Aqsa dibebaskan oleh Allah SWT dari cengkeraman Israel durhana dan bangsa Palestina bisa menikmati kemerdekaan," ungkap Rizieq Shihab.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved