Hari Guru 2024: Perlu Ada Perbaikan Aturan untuk Dukung Peningkatan Karier dan Kesejahteraan Guru
Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, perlu ada perbaikan aturan untuk mendukung peningkatan karier dan kesejahteraan guru.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - The Center for Educational Quality Improvement (CeQu) Darul Hikam menggelar webinar dengsn tema "Reformasi Sistem Karir dan Kesejahteraan Guru Era Presiden Prabowo. Webinar yang digelar sebagai refleksi peringatan Hari Guru ini diikuti sekitar 300 perserta.
Para pembicara dalam webinar kali ini antara lain Anggota DPR-RI Komisi X Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi, Guru Besar UPI yang juga Ketua Dewan Pakar CeQu Prof. Dr. H. Cecep Darmawan., S.H., S.I.P., S.A.P., S.Pd., M.Si., M.H., CPM, dan Wasekjen PB PGRI, Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia, Direktur Pusat Studi Pendidikan Publik Dr. Sumardiansyah Perdana Kusuma, M.Pd.
Ketua Yayasan Darul Hikam, Pembina CeQu Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc. dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menyambut positif dengan terbentuknya kabinet baru dibawah kepemimpinan Prresiden RI Prabowo Subianto.
Begitu juga dengan penunjukkan Prof Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) diharapkan bisa memberikan harapan batu khususnya untuk para guru.
Menurutnya, masih cukup banyak persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini diantaranya soal kesejahteraan guru hingga soal akhlak.
"Soal akhlak, kita semua lihat banyak kasus yang melibatkan guru hingga murid, ini harus menjadi perhatian serius agar tidak terulang," kata Sodik Mudjahid.
Selain itu, pihaknya optimis dengan kepemimpinan baru Presiden RI Prabowo Subianto bisa mendukung untuk kesejahteraan guru.
Hal ini didasari dengan sejumlah program yang digulirkan ikut mendukung kemajuan pendidikan, salah satunya dimulai dari makan siang bergizi untuk murid sekolah.
Ia juga menyoroti permasalahan yang dihadapi guru adalah soal kesejahteraan yang dinilai masih kurang.
Karena itu, pihaknya juga berharap pemerintah dan DPR mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi masalah kesejahteraan guru, sehingga kesejahteraan guru bisa meningkat.
"Masalah yang dihadapi guru adalah mutu pendidikan. Harus ada kebijakan yang bisa memperhatikan kompetensi guru, karena mereka juga skillnya harus di-upgrade. Dan masih banyak lagi permasalah lainnya seperti semakin beraninya siswa yang melawan gurunya. Sehingga ada guyonan di kalangan guru, mereka tidak akan melakukan tindakan apa-apa saat siswa melanggar karena takut dikecam bahkan dilaporkan," katanya.
Untuk itu, dengan adanya seminar ini diharapkan bisa memberikan pencerahan dan solusi dari permasalah yang dihadapi guru.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat mengatakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengahmemastikan akan memperhatikan permasalahan yang dihadapi guru saat ini, salah satu fokusnya adalah tentang pentingnya peningkatan kompetensi yang harus dimiliki guru.
"Pemerintah punya keterbatasan peningkatan kompensasi guru atau reward, artinya bukan menaikkan gaji, tapi meningkatkan kesejahteraan guru lewat sertifikasi. Jadi, reward itu diberikan atas usaha yang dilakukan guru dan terpeliharanya kompetensi dalam melahirkan peserta didik yang bermutu pula. Menaikkan gaji juga bukan wewenang kami," kata Atip.
Menurutnya, guru menjadi kunci pendidikan yang berkualitas.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya meningkat kan kompetensi guru melalui pelatihan.
Laksanakan Reses, Anggota DPRD Jabar Hasim Adnan Serap Aspirasi Masyarakat di Warungdoyong Sukabumi |
![]() |
---|
Asri Menyapa dari KG Media Edukasi Sekolah di Bandung Soal Isu Berkelanjutan |
![]() |
---|
Premium SUV untuk Keluarga, Ini Spesifikasi dan Fitur Mitsubishi Destinator |
![]() |
---|
Universitas Widyatama Tawarkan Beragam Beasiswa, dari Afirmasi hingga Influencer |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar Edukasi Beras Oplosan hingga Bagikan Sembako Murah di Parongpong Bandung Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.