Berita Viral

Kisah Ngatiem Jualan Mi Ayam Harga Rp2000 Seporsi, 6 Tahun Tak Naikkan Harga, Ngaku Tetap Untung

Biasanya harga mi ayam dijual di kedai hingga digerobak dibanderol paling murah Rp 10 ribu. Kedai Ngatiem mi ayam dijual Rp 2 ribu seporsi

Editor: Hilda Rubiah
Kolase Tribun Jogja dan Kompas.com
Kisah pedagang jual mi ayam Rp2000 seporsi namun masih dapat untung Rp200 ribu sehari viral di media sosial.  

TRIBUNJABAR.ID - Biasanya harga mi ayam dijual di kedai hingga digerobak dibanderol paling murah Rp 10 ribu.

Namun, harga tersebut ternyata tak berlaku di kedai mi ayam Atik ini.

Pasalnya kedai Atik menjual mi ayam hanya dengan harga Rp 2000 seporsi.

Tak ayal kedai Atik menjual mi ayam harga Rp 2000 seporsi itu pun viral di media sosial.

Pasalnya harga mi ayam tersebut dijual begitu murah hingga warganet mempertanyakan keuntungannya.

Baca juga: Kisah Penjual Nasi Goreng di Kalideres, Dagangan Dijual Rp 5 Ribu, Tawarkan ke Pengendara Melintas

Diketahui pemilik kedai mi ayam harga Rp 2000 ribu ini adalah Ngatiem (37).

Ia adalah warga Dusun Karanglo, Desa Glagahombo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Ternyata ada kisah di balik Ngatiem menjual mi ayam murah tersebut.

Bahkan penjual mi ayam tersebut tak menaikkan harga meski sudah selama 6 tahun berjualan.

Padahal biasanya, mie ayam dijual di pasaran rata-rata Rp10 ribu seporsi.

Ngatiem membuka warung yang dinamai Atik sudah 6 tahun lalu.

Di warungnya, Ngatiem tak cuma jualan mie ayam.

Ia juga jualan bakso kerikil Rp3000 ribu per mangkok.

Kedua menu tersebut dapat menjadi pilihan pas untuk sarapan.

Namun jika dirasa kurang, pelanggan dapat memesan porsi yang lebih besar dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 6.000.

"Sengaja dipatok harga 2.000 agar anak-anak bisa beli juga," ungkap Atik, sapaan akrab Ngatiem, dilkutip dari Tribun Jogja, Minggu (24/11/2024).

 Atik mengaku sudah enam tahun menjual mie ayam dengan harga seporsi Rp2000. 

 Selama itu pula, ia tak menaikkan harga jual mie ayam harga Rp2000 di Magelang ini.

Dari pagi hingga malam tepatnya pukul 10.00-21.00 WIB, ia kadang dibantu suaminya yang juga bekerja sebagai kuli bangunan dan tukang pijat.

Ramainya pelanggan biasanya datang saat jam makan siang.

Sementara pada hari libur, jumlah pengunjung biasanya semakin membludak.

Atik melayani semua kalangan, mulai dari pelajar, pekerja, mahasiswa, hingga warga setempat. 

Banyak juga pelanggan baru yang penasaran setelah mendengar cerita mie ayam yang harganya kelewat murah itu.

Pembelinya mayoritas berasal dari wilayah Magelang. Juga ada dari luar provinsi seperti DI Yogyakarta.

“Setiap hari pasti ada orang yang heran, kok bisa murah banget. Kalau ditanya rugi, ya nggak. Alhamdulillah, rezekinya cukup saja,” katanya.

Atik mengaku tidak memiliki resep khusus dalam meracik hidangan yang ia jajakan.

Namun menurut pengunjung, mie ayam buatannya terkenal segar dan kuahnya tak membuat tenggorokan enek.

Dia melanjutkan, setiap hari dirinya mampu menjual 4 kilogram mie dan 3 kilogram ayam yang diolah menjadi ratusan porsi mie ayam.

Meski harga yang ia patok sangat terjangkau, usaha ini tetap memberinya penghasilan yang cukup untuk membantu perekonomian keluarganya.

Baginya, keuntungan sedikit yang disyukuri jauh lebih berharga daripada mengeluh tanpa kerja.

"Alhamdulilah nggak (rugi). Dari pada aku nggak kerja, jadi sedikit-sedikit aja disyukuri. Saya per hari dapat hasil bersih Rp 200-150 ribu," katanya.

Ide untuk menjajakan mie ayam murah tidak muncul begitu saja. 

Baca juga: Viral, Curhatan Pembeli Mi Ayam Kaget Pakai Sendok Garpu hingga Tambah Saos Kecap Disuruh Bayar

Menurut Atik, gagasan ini berawal dari pengalamannya menghadapi kesulitan ekonomi.

Atik masih ingat masa ketika ia belum bekerja mengelola warung mie ayam.

Saat itu, ia hanya mengandalkan gaji suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan.

Atik pernah membeli mie ayam seharga Rp 13.000 kemudian dibagikan ke seluruh anggota keluarganya di rumah. Penyebabnya karena gaji sang suami belum cair. 

Pengalaman inilah yang kemudian menginspirasi dirinya untuk membuka warung mie ayam murah dengan porsi hidangan yang sedikit.

 “Saya pernah merasa berat saat menunggu gajian suami. Waktu itu beli mie ayam harganya Rp 10.000–Rp 13.000, porsinya terlalu banyak kalau untuk satu orang. Dari situ saya terpikir untuk jualan mie ayam murah, supaya orang bisa makan sesuai kebutuhan mereka,” kenangnya.

Selain harga yang murah, Atik kini juga melayani pesanan dalam berbagai porsi sesuai permintaan pelanggan. 

Ada pelanggan yang enggan memesan porsi besar namun meminta sebanyak empat hingga lima mangkok mie ayam mangkok kecil sekaligus.

Sementara untuk anak-anak kadang minta hingga tiga atau empat mangkuk kecil.

 Di warungnya, Atik juga menyediakan variasi menu seperti mie ayam dengan bakso seharga Rp 6.000 dan mie ayam porsi besar seharga Rp 5.000. 

Porsi besar ini mulai dijual dua tahun terakhir untuk memenuhi permintaan pelanggan yang ingin makan lebih banyak.

“Kalau kata pelanggan, mie ayam saya ini kuahnya segar, nggak bikin eneg. Itu yang bikin mereka balik lagi,” ujarnya.

Selama enam tahun berjualan, Atik belum pernah menaikkan harga dagangannya.

Namun, untuk tahun depan, dia berencana menaikkan seluruh menu sebesar seribu rupiah.

"Ya karena sekarang ini barang-barang naik terus, jadi mungkin tahun depan akan saya naikkan seribu," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ngatiem Jualan Mie Ayam Rp2000 Seporsi Dapat Untung 200 Ribu Sehari, 6 Tahun Tak Naikkan Harga

Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved