Semangat Pekerja Hiburan Malam & Transgender di Kota Bandung Sambut Pilwalkot Bandung & Pilgub Jabar

Setelah mengikuti pendidikan politik tersebut, mereka memastikan akan menyalurkan hak pilihnya di Pilkada Serentak 2024

|
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Para pekerja hiburan malam dan transgender di Kota Bandung saat mengikuti pendidikan politik jelang Pilkada Serentak 2024. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Para pekerja hiburan malam dan transgender di Kota Bandung, tampak semangat dan semringah menyambut Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Semangat mereka terlihat saat mengikuti pendidikan politik yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung di Jalan Paniatan, Kamis (21/11/2024) sore, bahkan mereka pun serius menyimak materi yang disampaikan pembicara.

Setelah mengikuti pendidikan politik tersebut, mereka memastikan akan menyalurkan hak pilihnya di Pilkada Serentak 2024 tersebut dengan memilih calon yang bisa membawa Kota Bandung dan Jawa Barat menjadi lebih baik.

"Saya ingin menjadi pemilih yang baik untuk calon wali kota Bandung dan calon gubernur. Sosialisasi kali ini bagaimana cara kita menjadi pemilih yang baik, kooperatif dan juga jujur," ujar Sasa (25) seorang pekerja hiburan malam, Kamis (21/11/2024) sore.

Baca juga: Paslon Pilkada Sumedang 2024 Dony-Fajar Sapa Ribuan Pendukungnya Saat Kampanye Akbar di Tanjungsari

Sebelum mengikuti pendidikan politik tersebut, Sasa tidak terlalu memikirkan Pilkada Serentak 2024 karena sibuk dengan pekerjaan dan kegiatannya yang harus dijalani setiap hari hingga laut malam.

"Saya bekerja sebagai kasir di salah satu tempat hiburan malam di Bandung dan ada beberapa kegiatan yang saya lakukan selain bekerja. Sebelumnya tidak ada petugas yang melakukan sosialisasi, kalau sosialisasi ini dari individual ngajak mengajak," katanya.

Selain itu, Sasa juga jadi mengetahui semua calon wali kota dan wakil wali kota Bandung termasuk calon gubernur dan wakil gubernur Jabar setelah mengikuti pendidikan politik tersebut.

"Untuk calon-calonnya tadi sudah diberitahu, ada beberapa kandidat yang mungkin bisa teman-teman pilih nanti sesuai hati nuraninya siapa kandidat yang bakal dipilih nanti," ucap Sasa.

Ketua KPU Kota Bandung, Khoirul Anam Gumilar Winata mengatakan, pendidikan politik dengan sasaran kelompok masyarakat itu dilakukan untuk mengejar target partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 mendatang.

"Iya betul, jadi semua segmen secara aturan PKPU juga tertulis bahwa kita harus melalukan sosialisasi terhadap rekan-rekan kaum marjinal. Target partisipasi pemilih 84 persen," kata Khoirul Anam.

Ia mengatakan, memilih kelompok masyarakat itu karena jarang sekali penyelenggara di kabupaten/kota memberikan pendidikan politik kepada mereka padahal mereka memiliki hak pilih yang sama dengan elemen masyarakat yang lain.

Baca juga: Jelang Pencoblosan Pilkada Bandung, Kader & Mantan Pengurus Golkar Dukung Dadang -Ali Syakieb

"Secara definisi rekan-rekan marjinal itu kan kelompok masyarakat yang terpinggirkan, rawan mendapat diskriminasi dan intimidasi dan kurang percaya diri. Nah ini jarang tersentuh, seharusnya jadi sasaran untuk diedukasi, terutama dalam konteks pendidikan pemilih," ucapnya.

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved