Pilkada Bandung Barat 2024

Debat Pamungkas Pilkada Bandung Barat, Paslon Singgung Survei KPK hingga Ketertinggalan KBB

Debat pamungkas Pilkada Bandung Barat mengusung tema Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Inovatif

|
Tribun Jabar/ Rahmat Kurniawan
Lima Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengikuti debat pamungkas Pilkada 2024 di Hotel Novena, Lembang, Senin (18/11/2024) malam. 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Lima Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengikuti debat pamungkas Pilkada Bandung Barat 2024 di Hotel Novena, Lembang, Senin (18/11/2024) malam.

Debat pamungkas Pilkada Bandung Barat 2024 mengusung tema Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Inovatif untuk Mewujudkan Pelayanan Publik yang Berkeadilan Bagi Masyarakat Bandung Barat.

Dalam debat tersebut, masing-masing Paslon diberikan kesempatan untuk memaparkan visi misi dan program yang berkaitan dengan tema debat.

Paslon Nomor Urut 1 Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirgahari (Dilan) menyampaikan soal komitmen mereka untuk menghilangkan korupsi yang telah merusak citra Bandung Barat.

Baca juga: Terbukti Kerja Nyata, Masyarakat Sindangwangi Pilih H. Eman - Dena di Pilkada Majalengka

"Dalam survei KPK Bandung Barat pada posisi terbawah, skorny 60,16. Ini urutan 27 dari 27 kabupaten kota yang disurvei, ini kondisi memprihatinkan. Banyak keluhan pelayanan publik di masyarakat Bandung Barat hingga probel melayani. Paslon Dilan misi pertama kita adalah mewujudkan birokrasi yang bersih inovatif dan melayani," kata Paslon Dilan.

Kemudian, Paslon Nomor Urut 2, Jeje Ritchie Ismail-Asep Ismail menyinggung soal ketertinggalan Bandung Barat dengan Kabupaten maupun Kota lain di Jabar.

Menurutnya, ketertinggalan Bandung Barat terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap kemajuan Bandung Barat.

"Depok Karawang Kabupaten Bandung semuanya mengalami kemajuan pesat. Di Bandung Barat rata-rata tidak lulus SMP. Inti masalahnya bukan tidak ada uang atau anggaran tapi inti permasalahannya adalah tidak ada kepedulian dari pemerintah terhadap masyarakat," kata Paslon yang kerap disapa dengan Berjamaah tersebut.

Sementara itu, Paslon Nomor Urut 3 Hengki Kurniawan-Ade Sudradjat Usman (Hade) mengaku siap memberikan pelayanan publik yang lebih baik bagi warga Bandung Barat.

"Hade siap melanjutkan kembali pelayanan publik yang terbaik untuk masyarakat," kata Hengki.

Hengki pun sempat menyinggung soal tingkat kepuasan warga Bandung Barat saat dirinya memimpin Bandung Barat sebagai Bupati.

"Tingkat kepuasan publik kepada kami 76,07 persen, menjadi motivasi kami untuk terus melakukan inovasi yang terbaik," ujar Hengki.

Kemudian, Paslon Nomor Urut 4, Edi Rusyandi-Unjang Asari (Edun), menyinggung soal permasalahan birokrasi di masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat sebelumnya.

Mulai dari soal hubungan tak harmonia Bupati dan Wakil Bupati, permasalahan rotasi dan mutasi, hingga defisit anggaran.

"Data Fakta menunjukkan 5 tahun periode terakhir pemerintahan KBB sungguh sangat memprihatinkan, Bupati dan Wakil Bupati tidak akur, rotasi mutasi bermasalah gaji pegawai dan kades sering terlambat, defisit anggaran," kata Edi.

Baca juga: Penampakan Pocong dan Kuntilanak Ramaikan Debat Paslon Pilkada Bandung Barat

"Ke depan perlu tata kelola serius dalam tata kelola pemerintahan. Paslon edun akan akur dari awal hingga akhir," tegas Edi.

Terkahir, Paslon Nomor Urut 5, Sundaya-Asep Ilyas berkomitmen untuk menciptakan birokrasi yang lebih baik di Bandung Barat.

"Kami siap menyongsong pelayanan yang prima ke depan. Dimana saat ini masih banyak permasalahan, kemiskinan 180 ribu masyarakat miskin, pengangguran 76 ribu. Kami akan menjawab tantangan permasalahan itu," kata Sundaya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved