Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Sosok Rouf Sopir Truk Sebabkan Kecelakaan Maut di Cipularang, Tinggal di Gubuk Hidupi Istri 5 Anak

Inilah sosok Rouf (43) sopir truk jadi penyebab kecelakaan beruntun Tol Cipularang, sang istri menangis pilu minta pertolongan ungkap kondisi keluarga

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase Tribunnews.com/Tribunjabar.id
Sosok Rouf, Sopir Truk yang Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Tinggal di Gubuk, Hidupi Istri dan 5 Anak, Sang Istri Menagis Pilu 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Rouf (43) sopir truk yang diduga jadi penyebab kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (11/11/2024).

Kecelakaan maut yang diakibatkan olehnya telah menjadi pemberitaan nasional.

Bagaimana tidak, akibat truk yang dikemudikannya puluhan kendaraan tertabrak secara beruntun.

Puluhan orang dalam kendaraan yang ditabraknya pun menjadi korban mengalami luka-luka.

Bahkan satu orang remaja perempuan meninggal dunia.

Baca juga: Sosok Amanda Korban Tewas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Kondisi Jenazahnya Bikin Heran

Dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang itu, Rouf pun mengalami luka-luka.

Pasalnya, Rouf sempat terpental dari ruang kemudinya.

Sejak kejadian sopir truk itu pun dibawa ke Rumah Sakit Abdul Rozak Purwakarta untuk menjalani perawatan medis.

Pasca kecelakaan maut tersebut, ternyata Rouf masih mengalami trauma berat.

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menjelaskan, periksaan belum dilakukan karena sopir truk masih dalam keadaan trauma.

"Sementara belum (diperiksa), masih trauma," ungkap Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan, Senin (11/11/2024).

Polres Purwakarta telah mengirimkan tim psikolog untuk memberikan trauma healing kepada para korban luka. 

Namun, nasib Rouf pun harus mempertanggung jawabkan kecelakaan maut yang diduga disebabkan olehnya.

Setelah insiden kecelakaan Tol Cipularang tersebut, Rouf langsung diamankan oleh pihak kepolisian.

Kondisi Keluarga Rouf

Di sisi lain, kondisi keluarga Rouf sopir truk yang jadi penyebab kecelakaan maut di Tol Cipularang juga jadi sorotan.

Diketahui Rouf memiliki seorang istri dan memiliki 5 orang anak di Serang, Banten.

Ternyata kondisi keluarga Rouf itu pilu.

Sehari-hari Rouf bekerja mencari nafkah sebagai sopir pengangkut.

Ia menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi istri dan 5 anaknya tersebut.

Ia tinggal bersama keluarga kecilnya itu di gubuk.

istri Rouf sopir truk yang sebabkan kecelakaan maut di Tol Cipularang tinggal di gubuk
Kiri, rumah sangat sederhana berdinding anyaman bambu tempat tinggal Rouf bersama istri dan kelima anaknya di Kabupaten Serang, Banten. Kanan, Tunah, istri Rouf. Rouf merupakan sopir truk maut pada kecelakaan di ruas tol Cipularang Km 92 arah Jakarta yang melibatkan 17 kendaraan

Baca juga: Titik kecelakaan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang Ternyata Titik Rawan, Kondisi Jalur Berbahaya

Mendapati kabar suaminya terlibat dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut, sang istri bernama Tunah menangis.

“Tolong suami saya, anaknya masih kecil-kecil kasihan. Suami saya juga tidak tahu apa-apa," ujar Tunah sembari menangis  dikutip dari Tribun Trends, Selasa(12/11/2024).

Tunah meminta pertolongan seolah agar suaminya itu bisa dimaafkan.

Tunah mengaku selama ini hidupnya dalam kemiskiann bersama Rouf dan 5 anaknya yang masih kecil.

Mereka tinggal di sebuah gubuk reyot rumah yang hanya berdindingkan bambu. 

Bahkan untuk tidur saja, Tunah menyebut dirinya dan anak-anak harus numpang ke rumah mertua.

Tunah menceritakan tiga bulan sebelum kecelakaan terjadi, Rouf suaminya sempat memperbaiki truk yang mengalami rem blong di Tol Cipularang KM 92.

"Suami saya sempat benerin truknya sendiri," kata Tunah.

Ia juga menceritakan kardus yang dibawanya tersebut rencananya akan diantarkan ke pabrik kertas di kawasan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. 

Sementara itu Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah menjelaskan beruntun yang diakibatkan kendaraan truk trailer Hino bernomor polisi B 9440 JIN yang dikemudikan Rouf tersebut.

AKBP Lilik Andriansyah mengungkap Saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga kurang antisipasi menabrak beberapa kendaraan yang melaju pelan karena sedang terjadi antrean.

"Tiba di TKP saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga pengemudi kurang antisipasi selanjutnya menabrak beberapa kendaraan yang sedang melaju pelan karena sedang terjadi antrean," ucapnya.

Kesalahan Fatal Sopir Truk

Potongan video truk warna putih menyeruduk antrean kendaraan di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, 11 November 2024. Setidaknya 1 orang tewas akibat tabrakan beruntun ini.
Potongan video truk warna putih menyeruduk antrean kendaraan di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, 11 November 2024. Setidaknya 1 orang tewas akibat tabrakan beruntun ini. (capture video)

Belakangan terungkap pemicu sopir truk mengalami kecelakaan itu karena kesalahan fatal sebelum tabrakan terjadi.

Kepolisian mengungkap kesalahan fatal dilakukan sopir truk itu sebelum tabrakan beruntun terjadi.

Kendati sopir truk masih belum bisa dimintai keterangan, pihak kepolisian telah punya sedikit gambaran perihal penyebab kecelakaan maut tersebut.

Ada dua kesalahan fatal yang disinyalir dilakukan Rouf selaku sopir truk sehingga memicu tabrakan beruntun di Tol Cipularang.

Pertama, polisi menemukan fakta mengejutkan di TKP yakni posisi persneling truk ada di gigi 4.

Padahal saat itu kondisi truk sedang berada di jalanan menurun.

Baca juga: Nasib Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Akan Segera Diperiksa Polisi

Fakta pertama itu dibeberkan Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan.

"Kita tadi ke TKP, di situ turunan 5 km sampai TKP. Didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4 artinya ini gigi tinggi sementara di situ turunan," pungkas Irjen Aan Suhanan.

Menurut Irjen Aan Suhanan, posisi persneling gigi yang tinggi itu tidak cocok untuk kondisi jalanan menurun.

Sebab sang sopir tidak akan bisa memaksimalkan penggunaan engine brake.

Untuk diketahui, engine brake adalah teknik yang digunakan pada kendaraan untuk memperlambat laju mesin saat transmisi diturunkan pada gigi lebih rendah.

"Dalam posisi (truk) menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake," imbuh Irjen Aan Suhanan.

"Artinya di turunan seperti ini (Tol Cipularang) pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," sambungnya.

Selain itu, penyidik juga tengah mencari adanya jejak rem di TKP.

Lantaran hal tersebut, penyidik masih membuka kemungkinan adanya penyebab lain kecelakaan beruntun tersebut.

"Kita juga masih mencari jejak rem di sana, jadi penyebabnya kita masih selidiki. Bisa faktor manusia, bisa faktor kendaraan itu sendiri, bisa faktor jalan ataupun cuaca," ujar Irjen Aan Suhanan.

Selanjutnya, kesalahan fatal kedua yang dilakukan Rouf adalah sang sopir truk diduga tidak menggunakan jalur pengaman yang disediakan di Tol Cipularang.

Diungkap Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, sopir seharusnya hafal dan tahu kondisi jalanan di Tol Cipularang.

Karenanya untuk keamanan, telah disediakan jalur pengaman untuk kendaraan seperti truk yang membutuhkan bantuan dalam kondisi jalanan menurun.

Jalur pengaman tersebut berguna untuk meminimalisir kecelakaan terjadi dalam situasi jalanan menurun atau menanjak.

"Kita mengetahui kondisi geografis atau kontur jalan di Cipularang ini memang ada menanjak dan menurun. Kalau dari Bandung itu situasi menurun, kalau dari Jakarta situasi menanjak. Kewaspadaan sopir pada saat akan menuruni lereng jalanan yang landai yaitu sudah disiapkan beberapa jalur pengaman sebelum lokasi ini," pungkas AKBP Edwin Affandi.

Penyidik masih menelusuri apakah sopir truk tersebut sempat menggunakan jalur pengaman tersebut atau tidak sebelum kecelakaan beruntun.

"Ada jalur pengaman bagi kendaraan yang membutuhkan jalur pengaman tersebut. Kita masih menyelidiki apakah faktor penyebab kecelakaan kemarin," ucap AKBP Edwin Affandi.

(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah) (TribunBogor/Khairunnisa) (Wartakota)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved