Anggota DPRD Jabar Minta Pemprov Dukung Tingkatkan Daya Saing Peternak Sapi Perah di KBB

Sri Dewi Anggraini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk meningkatkan edukasi dan Bimtek bagi peternak sapi perah

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Siti Fatimah
Rahmat Kurniawan
Anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat (Jabar) Sri Dewi Anggraini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk meningkatkan edukasi dan Bimtek bagi peternak sapi perah khususnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB) 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT -  Anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat (Jabar) Sri Dewi Anggraini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk meningkatkan edukasi dan Bimtek bagi peternak sapi perah khususnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Hal itu dilakukan untuk memastikan produk susu dari peternak sapi perah Bandung Barat dapat terserap dengan maksimal.

“Kita koordinasikan dengan mitra komisi 2 di Pemprov agar edukasi dan bimtek pengolahan susu ini bisa ditingkatkan,” kata Sri usai menggelar reses 1 di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (11/11/2024).

Sri mengungkapkan, peternak sapi perah di Parongpong mulai khawatir adanya perusahaan yang melakukan pembatasan susu dari peternak sapi lokal yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurutnya hal itu harus segera direspon cepat oleh pemerintah daerah agar peternak sapi perah tak dilanda kekhawatiran.

“Pertama tentu soal kebijakan pemerintah setempat, kan yang di sana itu ada pembatasan dan lain lain. Ada apa, kenapa impor sedangkan susu lokal tidak diterima, ini harus segera direspons agar petani susu ini tak khawatir,” ujarnya.

Sri menuturkan, edukasi, pelatihan, dan Bimtek pengolahan produk susu sapi segar bisa menjadi solusi untuk meningkatkan daya serap susu dari petani.

Dengan hal itu, para peternak sapi perah memiliki alternatif untuk menyalurkan susu sapi mereka.

“Kedua bagaimana mensiasati agar tidak terjadi (susu dibuang). Harus diolah, susu ini produk yang bisa diolah hingga bertahan lebih lama, jadi permen, yogurt, keju, dan lainnya. Jadi perlu edukasi, Bimtek yang bisa pakai teknologi hingga susu segar ini bisa dijadikan produk yang lebih banyak,” ujarnya.

Sri menambahkan, dirinya akan melakukan reses pertama di 8 titik wilayah Bandung Barat.

Hal itu akan dijadikan ruang penampung aspirasi yang kemudian akan dibahas bersama Pemprov Jabar khususnya mitra Komisi 2 DPRD Jabar.

“Kalau ada masalah di masyarakat sampaikan kita komunikasikan, kita bantu mencari solusi terbaik sehingga titik tekan pada peningkatan ekonomi masyarakat itu bertumbuh, menguat. Itu kita harapkan, sehingga ketahanan pangan produk petani yang hasilkan itu betul betul berdampak pada ketahanan pangan,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved