Waspada ! Ini Titik Rawan Banjir di Bandung, Pasar Induk Gedebage Masih Jadi PR Pemerintah

Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, telah memetakan titik rawan banjir di beberapa wilayah saat memasuki musim hujan.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Kendaraan bermotor melintasi banjir cileuncang di Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, telah memetakan titik rawan banjir di beberapa wilayah saat memasuki musim hujan dan hal itu menjadi perhatian serius pemerintah terutama di titik langganan banjir.

Terkait hal tersebut, DSDABM Kota Bandung pun telah menyiapkan strategi untuk melakukan penanganan banjir itu agar genangan air di titik rawan banjir tidak terlalu parah hingga menganggu kondisi arus lalu lintas.

Kepala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan bahwa titik rawan banjir saat musim hujan tersebut yakni kawasan Pasar Induk Gedebage, Jalan Kopo dan Cibaduyut.

Baca juga: Aktivitas Warga Terdampak Banjir Bandang Banjaran Setelah Genangan Air Surut

"Jadi yang masih banjir itu kemarin di Cibaduyut, tapi sebagian besar relatif beres. Terus baru sekali kemarin Citarip, kemudian Kopo, Pasir Koja dan Leuwipanjang, itu mungkin yang paling sering terjadi banjir," ujarnya Didi Ruswandi, Jumat (8/11/2024).

Sementara titik banjir yang masih menjadi pekerjaan rumah 'PR' tetap di kawasan Pasar Induk Gedebage, Jalan Soekarno Hatta, sehingga harus mendapat perhatian serius terutama saat turun hujan deras.

"Tapi sekarang disitu lagi pembuatan kolam retensi di bawah sutet. Mudah-mudahan akhir Desember bisa beres hingga musim hujan setelah Desember bisa berfungsi kolam retensi tersebut," katanya.

Kendati demikian, pihaknya menilai upaya tersebut tak bisa dijadikan patokan bahwa genangan air yang terjadi bisa surut lebih cepat meski adanya kolam retensi dan rumah pompa tetapi upaya itu hanya dapat mengurangi volume banjir.

Baca juga: Tinjau Korban Banjir, Anggota DPRD Jabar Nissya Ahmad Terharu Lihat Kakek Bertahan Hidup Sendirian

"Itu hanya mengurangi, walaupun dari hitungan kami itu masih akan terjadi banjir, karena sekarang itu total genangan sebetulnya efektivitasnya masih ada (genangan)," ucap Didi.

Sementara upaya lain yang dilakukan, pihaknya rutin membersihkan gorong-gorong di kawasan-kawasan tersebut karena Bandung Raya saat ini sedang darurat sampah, sehingga tidak menutup kemungkinan sampah tersebut menyumbat gorong-gorong.

"Kita rutin membersihkan, kayak yang penyampahnya paling tinggi itu Citarip sama Cibundul, pagi sore itu kita bersihkan kebetulan disitu juga ada tim jaga rumah pompa, jadi pagi sore dilakukan pengangkatan sampah," katanya.

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved