Percepatan Penurunan Stunting di Jabar: TKSK dan PSM Kota Bandung Cermati Pemberian Gizi Seimbang
Dalam kegiatan ini menekankan bahwa pola hidup sehat menjadi faktor utama dalam pencegahan stunting.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Organisasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Bandung turut ambil bagian dalam percepatan penurunan prevalensi stunting di Jawa Barat.
Salah satunya, dengan mengadakan seminar dan dialog interaktif bertajuk, Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pola Hidup Sehat dan Asupan Gizi Seimbang Menuju Indonesia Maju, di Aula Dinas Sosial Kota Bandung, Kamis (7/11/2024).
Kegiatan itu, menghadirkan dua narasumber utama yakni dr. Sony Adam, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan Dr. Sri Sudartini, Ketua DPD Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jawa Barat, yang memberikan wawasan tentang pola hidup sehat dan pentingnya asupan gizi untuk mencegah stunting.
Dalam pemaparannya, dr. Sony Adam menekankan bahwa pola hidup sehat menjadi faktor utama dalam pencegahan stunting.
Sementara itu, Dr. Sri Sudartini menjelaskan pentingnya gizi optimal dalam pertumbuhan anak dan dampak buruk stunting yang tidak hanya memengaruhi tinggi badan tetapi juga perkembangan otak dan organ vital lainnya.
"Intervensi gizi, sanitasi, serta edukasi kesehatan bagi keluarga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan optimal anak-anak kita,” ujar Sri.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiyar mengapresiasi inisiatif TKSK dan PSM dalam menyelenggarakan acara ini.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menginspirasi komunitas di berbagai daerah untuk berperan aktif dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung.
Pada akhir acara, para peserta menandatangani deklarasi sebagai bentuk komitmen nyata untuk mendukung upaya penurunan stunting.
Ketua PSM Kota Bandung, Tulus Raharjo, mengatakan, bahwa deklarasi hari ini harus diikuti dengan tindakan nyata, terutama untuk program yang menyentuh masyarakat.
“Semoga inisiatif yang kami deklarasikan bersama dapat mendorong perubahan nyata dalam upaya menurunkan angka stunting,” ujar Tulus.
Sementara itu Ceceng Lukmanulhakim, Ketua TKSK Kota Bandung, juga berharap sinergi seluruh pihak dapat tercipta untuk mewujudkan generasi muda yang sehat menuju generasi emas 2045 tanpa stunting.
Menurut data 2023, prevalensi stunting di Jawa Barat mencapai 20,2 persen, meskipun mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
Di Kota Bandung, angka stunting sekitar 16,3%, terutama di wilayah terpencil dengan akses terbatas pada layanan kesehatan. Angka ini masih jauh dari target nasional sebesar 14% pada 2024.
Bekas Bakar-bakar Demo Bandung di Depan Gedung DPRD Mulai Dibersihkan, Mobil Pemadam Bantu Semprot |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Gedung DPRD Bandung setelah Tadi Malam Didemo, Bangkai Mobil-Motor Masih Teronggok |
![]() |
---|
Laga Persib Bandung vs Borneo FC Terancam Ditunda karena Keamanan, Polda Jabar Surati Ferry Paulus |
![]() |
---|
Foto-foto: Demo di Gedung DPRD Jabar Berlangsung sampai Malam, Rumah Aset MPR RI Hangus Terbakar |
![]() |
---|
Jadi Posko Darurat, Korban Demo di Bandung Dilarikan ke Unisba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.