Berita Viral

Kisah Kakek Agus Penjual Telor Bebek Sebatang Kara, Kontrakan Nunggak, 22 Tahun Terpisah dari Anak

Kisah kakek penjual telor bebek asin yang hidup sebatang kara, viral di media sosial.

Kolase Tribun Jabar / TikTok @donnyrapu
Kisah kakek penjual telor bebek asin yang hidup sebatang kara, viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah pilu kakek penjual telor bebek asin yang hidup sebatang kara, viral di media sosial.

Kakek itu bernama Agus yang biasa berjualan di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Kisahnya viral setelah dibagikan oleh kreator konten Donny Ramadhan melalui akun TikToknya @donnyrapu, beberapa waktu lalu.

Dalam video itu, Kakek Agus terlihat tengah duduk di menunggu pembeli.

Selain telor bebek, ia juga menjual pempek.

Pria yang berusia 52 tahun itu mengaku sudah tidak memiliki keluarga.

Baca juga: Kisah Suami di Cimahi Pura-pura Pamit Kerja ke Istri, Alasannya Haru, Nangis saat Ditraktir Polisi

"Punya keluarga udah pada gak ada, saya hidup sendiri bang," kata Kakek Agus, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (6/11/2024). 

Ia pun tinggal di rumah kontrakan di daerah Bekasi, Jawa Barat.

Kakek Agus mengaku memiliki dua orang anak yang bernama Jefri dan Agus.

Namun, ia sudah tidak ada komunikasi lagi dengan anak-anaknya tersebut 2002 lalu.

"Di Papu (anak) gak ada ceritanya," katanya.

Ia sempat mencoba menghubungi anaknya, namun hasilnya nihil.

Sekitar 22 tahun ia pun tidak ada komunikasi lagi dengan sang anak.

Tidak bisa dipungkiri, ia mengaku merindukan anak-anaknya, namun ia tidak banyak berbuat apa-apa.

"Kita mau kangen gimana, seolah-olah udah ajalah," katanya.

Baca juga: Tangis Haru Abah Dede Harun Penjual Kopi Sebatang Kara di Cimahi, Dapat Hadiah Umroh dari Kapolres

Sementara itu, istrinya sudah meninggal dunia pada tahun 2016.

Kini, ia hanya mengandalkan dari dagangannya untuk makan dan membayar kontrakan. 

Meski sudah tua, ia tetap ingin bekerja dan tidak ingin meminta-minta.

"Allah tuh nggak ngizinin, kita masih bisa jalan, masih dikasih makan, masih panjang umur kita, kita jalanin apa adanya, Tuhan izinin kita orang muslim nikamati, mensyukuri," ungkapnya.

Ia menjual telor bebek itu Rp 15.000 dan pempek dengan harga Rp 13.000.

Ia tidak bisa menjual lebih mahal lagi karena dagangannya itu kerap tidak laku.

"Gak ada yang mau mas (harga mahal) orang yang kerja juga pilih-pilih murah," katanya.

Kakek Agus juga bercerita dirinya belum bisa membayar kontarakan.

"Udah dua bulan nggak bayar-bayar, bisa bayar kontrakan tapi gak bisa makan," lanjutnya.

Kondisinya sekarang pun tidak benar-benar pulih.

Pasalnya, ia mengaku pernah jatuh saat menjadi kuli bangunan.

"Pernah jatuh waktu dulu kerja bangunan masih muda," ujarnya. 

Jualan dari pagi, dagangannya pun belum ada yang laku.

Donny pun memborong dagangan Kakek Agus tersebut dan membagikannya. 

Ia juga memberikan uang titipan dari dr Richard Lee. 

"Ini Rp 2 juta buat bayar kontrakan. Jadi ini titipan dari dr Richard," kata Donny.

Kakek Agus pun menangis saat dagangannya diborong hingga ia membayar kontrakan.

Video kisahnya pun telah ditonton sebanyak 26,5 juta kali dan dibanjiri komentar warganet.

@d3y***.
lihat jefri dan Deni..lihat ini bapak mu ingat kata2 nya.. jgn sampe menyesl setelah Beliau uda ga ada,pdhal kalian berdua ada krn ortumu...,sehat dan sukses sllu ya buat Bpk, Mksh Bnyk org2 baik

@use***.
semoga dilancar kan urusan bapak nya diberikan kesehatan juga umur panjang dan diberikan rezeki nya amin

@zul***.
waaahhhh saya hampir setiap hari kalau berangkat kerja beli telur asin si kakeknya.... butuh gak butuh saya selalu beli, karena kasihan

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved