Unjuk Rasa di Balai Kota Sukabumi Memanas, Mahasiswa Soroti Kesemrawutan Kota dan Angka Stunting

Aksi unjuk rasa mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Ummi di Balai Kota Sukabumi, berlangsung panas.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Mahasiswa saling dorong dengan pihak kepolisian dalam aksi demonstrasi di Balai Kota Sukabumi, Senin (28/10/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Aksi unjuk rasa mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Ummi di Balai Kota Sukabumi, berlangsung panas.

Aksi unjuk rasa tersebut meyoroti kinerja Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadjie, yang sudah satu tahun memimpin Kota Sukabumi.

Mahasiwa dengan aparat kepolisian terlibat aksi saling dorong beberapa kali. Bahkan gerbang utama Balaikota sempat akan dijebol saat ditutup aparat. 

Baca juga: VIRAL Jalan Sehat Kampanye Cabup Sukabumi Ricuh, Pria Tanpa Baju Naik Panggung, Panitia Buka Suara

Hujan deras yang turun pada Senin (28/10/2024) sore tak menyurutkan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. Kericuhan pun terjadi.

Koordinator aksi, Faisal Sani, mengatakan, aksi tersebut menyoroti kesemrawutan Kota Sukabumi yang tercantum dalam tiga tuntutan. 

"Kita soroti itu dari parkir liar dan petugas liar. Termasuk penataan PKL yang berada di ruas-ruas jalan, seperti R Syamsudin, Jaenal Zakse, jalan Printis Kemerdekaan, dan jalan-jalan utama sesuai Perda Nomor 10 tahun 2013," ujar Faisal kepada Tribunjabar.id, seusai aksi berlangsug. 

Baca juga: Sedang Nongkrong, Komunitas Vespa di Sukabumi Tiba-tiba Diserang Gerombolan Pemuda, 5 Luka-luka

Di sisi lain, kata Faisal, di bidang kesehatan angka stunting juga meningkat dari lima persen ke enam persen. 

"Meski satu persen lebih, tentu ini menjadi permasalahan untuk balita kita ke depan. Kita pastikan akan kawal itu," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved