Kerap Diserobot Angkot sampai Angkutan Online, Bentor Wisata di Pangandaran Lakukan Aksi Protes

Mereka sama-sama melakukan aksi menolak angkutan umum berupa angkutan Citumang, mobil angkutan desa dan angkotan online.

Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun jabar/ Padna
Suasana saat saat ratusan Bentor Wisata berkumpul di sekitar Bundaran Tugu Marlin Pangandaran 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Bentuk penolakan angkutan umum masuk ke dalam kawasan wisata, ratusan pengendara becak motor (bentor) Wisata di Pangandaran Jawa Barat melakukan aksi protes.

Sedikitnya ada sekitar 225 bentor Wisata yang melakukan aksi protes sekitar Tugu Bundaran Marlin Pangandaran, Senin 28 Oktober 2024.

Mereka sama-sama melakukan aksi menolak angkutan umum berupa angkutan Citumang, mobil angkutan desa dan angkotan online.

Kasepuhan paguyuban Bentor Wisata Pantai Pangandaran, Eli Supriadi, mengatakan, aksi ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik sebagai pelaku usaha wisata.

Baca juga: Detik-detik Mobil Damkar Dihantam Kereta Api di Indramayu, Terhalang bentor saat di Rel, Mesin Mati

"Kita harus saling menghargai dan berbagi rezeki. Kita bentor di Pangandaran wilayahnya hanya sedikit," ujar Eli kepada Tribun Jabar di sekitar Bundaran Tugu Marlin Pangandaran, Senin (28/10/2024) pagi.

Namun pihaknya menyesalkan kenapa angkot desa, angkot Citumang, ataupun Grab masih masuk ke dalam wisata Pangandaran.

"Jadi, masih menyerobot lahan kita sebagai bentor wisata di pantai Pangandaran," katanya. 

Seharusnya, kata Ia, sebagai pelaku usaha wisata harus saling berbagi rezeki. Contoh, dari hotel atau homestay mereka meminta diarahkan naik bentor dengan tujuan ke parkiran utama Citumang di pinggir Jalan Raya Nasional.

"Nah, dari situ mau naik apa silakan. Mau ke Green Canyon atau Citumang itu silakan," ucap Eli. 

Pihaknya hanya berharap agar penumpang wisatawan yang beraktivitas di dalam wisata pantai Pangandaran agar bisa naik bentor dengan tujuan tempat angkot ataupun lapak Citumang.

"Karena, penumpang di dalam kawasan pantai Pangandaran adalah kekuasaan bentor wisata Pangandaran. Ya, agar kita sama-sama bisa makan, agar kita bisa berbagi rezeki dan supaya tidak salah paham," ujarnya.

Ia pun meminta maaf datang sama-sama ke tugu Bundaran Marlin bukan untuk melakukan demonstrasi ataupun bertindak anarkis.

Baca juga: Kisah Baharuddin, Tukang bentor Dapat Umrah Gratis setelah Tarawih, Tiap Hari Tinggal di Pos Kamling

"Kami hanya mencari solusi terbaik agar dapat  dimengerti dari dua belah pihak antara angkutan Citumang dan angkot yang suka membawa muatan penumpang dari dalam wisata ke luar." 

"Kita sangat prihatin karena rekan-rekan semua bukan orang yang berduit. Kita pelaku usaha wisata menengah ke bawah yang sangat-sangat ditunggu oleh anak-anak dan keluarga," kata Eli. *

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved