Sumpah Pemuda

Contoh Naskah Khutbah Jumat Tema tentang Sumpah Pemuda, Berisi Pesan Menyentuh dan Penuh Motivasi

Berikut ini contoh naskah khutbah Jumat bertema tentang Sumpah Pemuda penuh motivasi dan pesan menyentuh serta inspiratif

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
freepik.com
Contoh Naskah Khutbah Jumat Tema tentang Sumpah Pemuda, Berisi Pesan Menyentuh dan Penuh Motivasi 

Berdasarkan catatan, penduduk usia produktifnya (15-64 tahun) diperkirakan mencapai 207,99 juta jiwa.

Di sisi lain, penduduk usia tidak produktifnya diperkirakan mencapai 110,97 juta jiwa, dengan persentase 44,99 juta dengan usia 65 tahun ke atas [tidak produktif] dan 65,98 juta usia 0-14 tahun [belum produktif]. 

Dari data tersebut menggambarkan bahwa dekade 2030 dan puncaknya 2045 mendatang Indonesia akan mengalami puncak demografi.

Artinya, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang besar, dari segi penduduk. Diprediksi Indonesia berada di posisi tujuh besar dunia pada 2030 dan empat besar dunia pada 2045.

Pasalnya, orang mudanya di angka 207 juta lebih, dari 300 juta keseluruhan penduduk Indonesia.  Sementara, Islam memberikan perhatian penting bagi orang muda.

Islam menekankan pentingnya merawat dan mengembangkan generasi yang kuat dan berkualitas.

Sebagaimana dalam Al-Qur'an Q.S An-Nisa [4] ayat 9:

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Artinya: "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)."

Ayat ini menjadi peringatan bagi seluruh umat Muslim untuk menjaga dan melindungi generasi muda, terutama yang lemah dan membutuhkan. Generasi muda merupakan aset yang sangat berharga bagi bangsa dan agama.

Anak muda adalah harapan masa depan, dan merekalah yang akan melanjutkan perjuangan para pendahulunya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan baik, baik secara fisik maupun mental.

Hadirin Jamaah Jumat yang mulia Syekh Ali Ibn Ahmad Al-Wahidi An-Naisaburi dalam kitab Tafsir Al-Wajiz menjelaskan bahwa ayat Qur'an surat An-Nisa ayat 9 berpesan agar seseorang yang memiliki anak kecil dan khawatir atas nasib mereka setelah kematiannya.

Orang tua harus memikirkan keberlanjutan kesejahteraan anak-anak tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan meninggalkan harta waris yang cukup bagi mereka dan juga mengucapkan perkataan yang benar.

{وليخش الذين لو تركوا} الآية أَيْ: وليخش مَنْ كان له وُلدٌ صغارٌ خاف عليهم من بعده الضَّيعة أن يأمر الموصي بالإِسراف فيما يعطيه اليتامى والمساكين وأقاربه الذين لا يرثون فيكون قد أمره بما لم يكن يفعله لو كان هو الميِّت وهذا قبل أن تكون الوصية في الثُّلث  

Artinya: " [Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan, An-Nisa ayat 9], artinya Dan hendaklah orang-orang yang jika mereka meninggalkan (anak-anak) yang kecil merasa khawatir terhadap (nasib) mereka setelah (kematian) mereka, khawatir bahwa orang yang memberikan wasiat akan memerintahkan pemborosan dalam pemberian kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin serta kerabatnya yang tidak mendapatkan bagian waris. Maka dia telah diperintahkan oleh sesuatu yang sebelumnya tidak dilakukannya, seolah-olah dia yang telah meninggal. Dan ini terjadi sebelum wasiat diberlakukan pada sepertiga."

Hadirin Jamaah Jumat yang mulia

Lebih lanjut, dalam Ayat 21 surat At-Tur merupakan salah satu ayat yang sangat penting dalam Islam, khususnya dalam konteks kepemudaan.

Ayat ini menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran penting sebagai penerus nilai-nilai dan perjuangan dalam masyarakat.

Mereka diharapkan untuk tetap kuat, berpikiran jernih, dan berani menghadapi tantangan.

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۗ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga). Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."

Dengan demikian, generasi muda memiliki peran penting dalam meneruskan perjuangan, baik dalam segi politik, pendidikan, sosial, atau budaya yang telah dimulai oleh generasi sebelumnya.

Dengan berpartisipasi aktif generasi muda dapat membantu mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.


 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved