Sosok Raden Gilap yang Pimpin Sumpah Pocong Saka Tatal Meninggal, Terungkap Aktivitas Padepokannya

Kabar duka datang dari pimpinan Padepokan Agung Amparan Jati Cirebon, Raden Gilap Sugiono meninggal dunia.

Kolase/Tribunjabar/Eki Yulianto
Kolase Raden Gilap Sugiono dan Saka Tatal ketika melakukan sumpah pocong di Padepokan Agung Amparan Jati, Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (9/8/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Kabar duka datang dari pimpinan Padepokan Agung Amparan Jati Cirebon, Raden Gilap Sugiono meninggal dunia.

Kabar duka itu disampaikan oleh pengacara Hotman Paris melalii akun Instagramnya, Rabu (23/10/2024). 

"Inalillahi Wainalillahi rojiun, Telah berpulang meninggal dunia, Raden Gilap Sugiono yang pernah memimpin sumpah pocong saka TATAL pagi tadi, rencana jenazah akan dimakamkan siang tadi. Demikian Dum," tulis keterangan dari akun Hotman Paris. 

Namanya semakin dikenal setelah memimpin pelaksanaan sumpah pocong Saka Tatal, mantan narapidana kasus Vina Cirebon. 

Sumpah Pocong itu dilakukan di Padepokan Amparan Jati, Kabupaten Cirebon pada Jumat (9/8/2024) lalu.

Saka Tatal mengungkapkan alasannya melakukan sumpah pocong.

Baca juga: Kabar Terkini Saka Tatal setelah Jalani Sumpah Pocong di Kasus Vina, Masih Sehat, Tak Ada Efek

Ia merasa hal tersebut adalahc ara terakhir untuk membuktikan dirinya tidak terlibat dalam kasus Vina Cirebon. 

Sebelumnya, Raden Gilap Sugiono pernah menerangkan soal sumpah pocong.

Ia mengatakan bahwa sumpah pocong sebenarnya tidak ada dalam Islam, tetapi dianggap sebagai bagian dari kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur untuk menyelsaikan masalah yang sulit terpecahkan.

"Itu biasa dilakukan oleh orang tua zaman dulu sebagai jalan pintas untuk menyelesaikan konflik yang rumit."

"Namun, sumpah pocong bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh karena efeknya sangat luar biasa."

Dalam ritual ini, orang yang bersumpah akan diperlakukan seperti jenazah—dimandikan, disucikan, dan dibacakan syahadat," ujar Raden Gilap, Jumat (9/8/2024).

Lebih lanjut, Raden Gilap menjelaskan, bahwa dalam sumpah pocong, pelaku bersumpah dengan ketegasan bahwa jika ia berbohong, maka ia dan keturunannya hingga tujuh generasi akan menerima laknat dari Allah SWT, serta azab yang pedih baik di dunia maupun di akhirat.

Ritual ini, meskipun dipandang sebagai kearifan lokal, tetap mengundang perdebatan tentang efektivitas dan implikasi spiritualnya.

Aktivitas Padepokan Agung Amparan Jati

Pimpinan Padepokan Agung Amparan Jati, Raden Gilap Sugiono
Pimpinan Padepokan Agung Amparan Jati, Raden Gilap Sugiono (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)
Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved