3 Tahun Berdiri, BSI Berhasil jadi Bank Modern dan Universal, Nasabah Non-Muslim Pun Tumbuh
Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil menjadi bank modern dan universal, meskipun usianya baru tiga tahun.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BALI - Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil menjadi bank modern dan universal, meskipun usianya baru tiga tahun.
Bukti BSI menjadi bank modern, kini pengembangan di bidang digital sebagai pelayanan kepada nasabah sudah unggul dan dirasakan manfaatnya.
BSI sukses menjadi bank universal sebagai jawaban atas tantangan Presiden Jokowi, pada awal didirikannya bank syariah ini, pada 1 Februari 2021, karena kini nasabahnya beragam, tidak hanya Muslim.
"Kami masih ingat, waktu itu diundang Pak Jokowi. Pesannya, BSI harus menjadi bank modern dan universal. Kami jawab, hari ini nasabahnya juga banyak dari non-Muslim," ujar CEO BSI Dr Hery Gunardi, dalam paparannya di acara BSI Communication Summit 2024, di Bali, Jumat (18/10/2024).
Dia merinci sejumlah inovasi layanan digital yang dikembangkan BSI melalui BSI Digital Channel. Layanan digital itu mencakup BSI Mobile, BSI QRIS, BSI EDC, BSI ATM/CRM, BSI CMS, dan BSI Agen.
Catatan BSI menunjukkan peningkatan transaksi yang dilakukan via digital, sebesar 97,9 persen transaksi nasabah menggunakan e-channel.

Selama tiga tahun sejak Juni 2022, grafik shifting transaksi ke e-channel naik 97,9 persen, sementara via teller hanya tumbuh 2,1 persen.
Volume transaksi via e-channel di Juni 2022 sebesar Rp 329,31 triliun, sementara di Juni 2024 jauh lebih besar Rp 465,93 triliun.
Prestasi yang menggembirakan sebagai bank yang usianya masih baru, kata Hery Gunardi, BSI menjadi bank nomor 6 dari sisi asset dan bank nomor 5 dari sisi profit, di antara perbankan yang ada di Indonesia.
Kinerja yang baik itu menjadikan market cap atau kapitalisasi pasar BSI berada di posisi ke-9 di antara bank syariah global, mencapai Rp 143 triliun.
Hery Gunardi menjelaskan, BSI masih memiliki banyak peluang untuk tumbuh.
Beberapa alasannya adalah populasi penduduk Muslim Indonesia yang besar, yakni terbesar kedua setelah Pakistan, 84 persen dari 236 juta penduduk Indonesia.
Baca juga: BSI Resmikan Sentra UMKM Bedugul Bali, Punya 3 Usaha Unggulan Sektor Pariwisata
"Penduduk Muslim di Indonesia memiliki preferensi Syariah yang kuat. Ada Muslim, apapaun yang terjadi harus syariah. Ada juga yang rasionalis, baru akan menggunakan bank syariah karena alasan values yang didapatkan. Ini potensi BSI bisa tumbuh kuat. Values atau layanan harus sama atau lebih baik dari bank yang ada," ujarnya.
Alasan lain BSI potensi tumbuh lebih besar adalah jumlah Bank Syariah di Indonesia yang sedikit dibandingkan dengan bank konvesnional, 14 bank. Sementara bank konvensional 92 bank.
Market share perbankan Syariah di Indonesia juga masih rendah dibandingkan negera tetangga, jumlahnya di Bawah 10 persen.
Klasemen Super League Terkini, Bali Dicukur Tim Promosi di Kandang, Posisi Persib Ikut Berubah |
![]() |
---|
Pengakuan Jujur Eliano Tolak Ajakan Pelatih Bali: Persib Punya Value, Bobotoh Passion Sepakbola |
![]() |
---|
Eliano Reijnders Tolak Rayuan Eks Pelatih Gabung Bali United, Johnny: Dia Memilih Persib Bandung |
![]() |
---|
Persija Jakarta Hanya Mau Menang Saat Hadapi Bali United Malam Ini untuk Tetap di Puncak Klasemen |
![]() |
---|
Banjir Parah di Bali, Gubernur Ambil Langkah Tegas, Tak Izinkan Lagi Alih Fungsi Lahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.