Nasib Pilu Pencipta Lagu Asal Indramayu, Karyanya Dibayar Beras dan Seharga Cabai, Tak Kenal Royalti

Kisah pilu seorang pencipta lagu tarling pantura yang dibayar hanya seharga cabai tengah menyita perhatian.

(Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)
Dasini, istri Carli, menunjukan kondisi kesehatan Carli yang sudah terbaring di kasurnya di Desa Benda, Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, pada Rabu (9/10/2024) siang. Carli adalah satu dari beberapa pencipta lagu yang bernasib pilu karena tidak mendapatkan royalti hingga usia renta. 

Pasalnya lagu ciptaanya dibayar dengan cara cicil seharga cabai. Ada juga orang yang membayar lagu ciptaan Carli dengan beras. 

"Heh, tuku lagu kaya tuku sabrang (cabai), terasi, dicicil. Saya anaknya banyak, masa bayannya nyicil. Nah orang itu, ga tau sampai berapa nyicilnya, tiba-tiba hilang aja orangnya. Pernah juga lagunya dibayar pakai beras," tambah Dasini.

Pasangan yang dikaruniai lima orang anak ini, juga tidak mengenal royalti. Keduanya hanya mengetahui lagu ciptaanya telah dijual, dengan bayaran seadanya. 

Baca juga: Fanny Soegi Geram, Pencipta Lagu Asmalibrasi Hidup Susah hingga Pinjam Uang untuk Sekolah Anak

Harapan di balik kesulitan 

Carli yang piawai mencipta lagu dengan bergitar, jatuh sakit sejak beberapa tahun lalu. 

Usia yang senja membuat fisiknya melemah dan hanya bisa terbaring di kasur. 

Untuk memenuhi kebutuhan harianya, Dasini yang tinggal bersama dua orang anaknya, menjadi tukang pijit rumahan dan paraji (tukang urut ibu melahirkan) di kampung kampung. 

Dari pendapatan tak pasti itu, Dasini memenuhi kebutuhan harian Carli dan juga anak-anaknya.  

"Saya berharap, hasil karya suami saya dihargai sebagaimana mestinya," tutup Dasini, menyiratkan harapannya di tengah kesulitan yang mereka hadapi.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Kompas
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved