Cawabup Garut Putri Karlina Terpukau Potensi Baso Aci di Pasirwangi, Nasibnya Sulit Urus Izin
Calon Wakil Bupati (Cawabup) Garut, nomor urut 02 Putri Karlina, mengungkapkan kekagumannya terhadap potensi usaha baso aci di Kecamatan Pasirwangi.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Calon Wakil Bupati (Cawabup) Garut, nomor urut 02 Putri Karlina, mengungkapkan kekagumannya terhadap potensi usaha baso aci di Kecamatan Pasirwangi.
Hal tersebut diungkapkannya setelah mengunjungi salah satu pelaku UMKM baso aci di Kampung Gadog, Desa Sirnajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (10/10/2024) pagi.
Dalam kesempatan itu, Putri menyoroti bahwa pengusaha baso aci di daerah tersebut memiliki peluang besar untuk berkembang dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan.
Baca juga: Cawabup Putri Karlina Live Tiktok saat Kampanye, Bantu Pedagang Jualan Online di Garut Plaza
Namun, perkembangan usaha ini masih terhambat oleh kendala perizinan, khususnya dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kapasitas usaha mereka sebenarnya bisa lebih dikembangkan lagi. Sayangnya, mereka terkendala dengan perizinan BPOM yang belum ada, sehingga sulit untuk melakukan upgrading," ujar Putri.
Menurutnya, peran pemerintah sangat penting dalam membantu proses perizinan dan sertifikasi yang dibutuhkan agar para pengusaha bisa berkembang.
Selain itu, ia juga melihat bahwa investor dapat memainkan peran besar dalam mendukung ekspansi usaha baso aci tersebut.
Baca juga: Pedagang Pasar Cikajang Ngeluh Sering Kebanjiran saat Dikunjungi Putri Karlina
"Kalau perizinan sudah diurus, saya yakin dengan masuknya investor, usaha ini bisa berkembang pesat."
"Produknya sudah sangat bagus, tinggal butuh tempat yang lebih layak dan tambahan tenaga kerja karena potensi penjualannya besar," tambahnya.
Pengusaha baso aci Fitri Agustin (29) mengungkapkan selama ini produknya bisa sampai ke Singapura melalui jasa titip.
Baso aci miliknya juga sudah sampai ke beberapa pulau, mulai dari Aceh hingga Papua dengan omzet Rp. 25 jutaan perharinya.
"Tantangan sekarang adalah terkendala BPOM dan perizinan lain, karena saya mau usaha lebih besar jadi bingung," ucapnya.
Padahal menurutnya, baso aci miliknya itu sudah memperkejakan seratusan karyawan di kampung halamannya.
Mereka terdiri dari petani, ibu rumah tangga hingga anak-anak muda.
"Karena keterbatasan izin, saya jadi baru sanggup produksi di rumah saja," ungkapnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Polda Jabar Harusnya Sudah Bisa Beri Kepastian Hukum Kasus Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur |
![]() |
---|
Wabup Garut Minta ASN Tak Sibuk 'Merayakan' Saat Dia Kunjungan Kerja karena Ingin Lihat Pelayanan |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Ambu Anne Tak Hadir di Nikahan Maula Akbar dan Wabup Garut, Singgung Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Wagub Jabar Erwan Setiawan Semangati Anak Dedi Mulyadi setelah Tragedi Makan Gratis di Garut |
![]() |
---|
''Hoaks,'' KDM Bantah Ada di Lokasi Pesta Rakyat Nikahan Anaknya di Garut saat Tragedi Maut Terjadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.