KISAH Haru Rendi Arif Pratama, Disabilitas yang Diterima Bintara Polri, Pernah Dibully Teman Sendiri

Pemuda 17 tahun asal Deli Serdang, Sumatera Utara, tercatat sebagai Bintara yang menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara Polda Sumut.

Surya.co.id/Dok Mabes Polri
Kisah Rendi Arif Pemuda, penyandang disabilitas yang lolos Bintara Polri. 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah haru biru datang dari sosok bernama Rendi Arif Pratama.

Betapa tidak pemuda penyandang disabilitas ini kini resmi lolos jadi Bintara Polri.

Pemuda 17 tahun asal Deli Serdang, Sumatera Utara, tercatat sebagai Bintara yang menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumut.

Namanya kini menjadi viral lantaran berhasil lolos seleksi Bintara Polri jalur disabilitas.

Putra dari Serka Hendri ini berhasil membuktikan kemampuannya meski anggota tubuhnya tidak sempurna.

Rendi mampu memiliki sederet prestasi di cabang olahraga atletik dengan kondisi tubuh tak memiliki satu tangan.

Ternyata Rendi adalah peraih medali perunggu di Peparnas X 2023.

Baca juga: Amunisi Kejutan dari 5 Negara Siap Bantu Timnas Indonesia untuk Bombardir Gawang Bahrain

Menjadi anggota Polri sebenarnya bukan cita-cita Rendi. Awalnya Rendi ingin  menjadi seorang guru.

Namun saat kesempatan menjadi polisi terbuka, ia memutuskan untuk mencobanya.

Tak disangka ia berhasil menjadi polisi lewat jalur disabilitas yang dibuat oleh Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.

Dukungan dari keluarga juga menjadi motivasi besar bagi Rendi untuk terus berjuang.

Selain prestasi di dunia olahraga, Rendi juga memiliki kemampuan di bidang komputer, yang ia yakin bisa menjadi nilai tambah selama bertugas di Polri.

Saat lulus, sang ayah, anggota Kodim Deli Serdang Serka Hendri sempat tak percaya dengan pencapaian sang putra.

Namun Serka Hendri akhirnya bersyukur anak sulungnya Rendi Arif Pratama lolos rekrutmen Bintara Polri Tahun Anggaran 2024 dari jalur disabilitas.

“Saya sangat berterima kasih kepada Kapolri, Bapak Sigit yang telah membuka ruang untuk para disabilitas hingga mereka bisa mendapat ruang di pemerintahan,” kata Serka Hendri, Rabu (2/10/2024), melansir dari Tribratanews.

Dia menuturkan Rendi sangat antusias saat melihat informasi di TikTok soal penerimaan anggota Polri bagi penyandang disabilitas. Serka Hendri sempat ragu dengan informasi dari anak sulungnya itu.

“Yah ada pembukaan Polri untuk disabilitas. Ah yang betul, mana ada? Loh ada, saya pun kaget, wuih ada rupanya,"

"Dalam hati kecil kok bisa ya,” ujar Serka Hendri sambil menirukan percakapannya dengam Rendi.

Baca juga: KRONOLOGI Baim Wong Ceraikan Paula, Dikhianati Teman Inisial DS, Pengacara: Pagar Makan Tanaman

Untuk memastikan lagi, Serka Hendri mendatangi Polres Deli Serdang. Dia lalu bertanya ke personel Bagian SDM setempat.

“Sudah bawa saja anaknya kemari, biar kita lihat, baru nanti ke Polda,” tutur Serka Hendri yang menirukan kata-kata personel SDM Polres Deli Serdang tersebut.

Serka Hendri lalu membawa Rendi beserta medali dan piagam prestasi Rendi di bidang olahraga.

Rendi kemudian mendaftar dan mengikuti serangkaiam tes Bintara Polri di Polda Sumut.

“Testing pertama alhamdulilah kesehatan, baru psikotes, akademik, baru (tes) jasmani, supervisi rikmin terakhir, pantukhir, selesai. Hingga dia dinyatakan lulus,” pungkas Serka Hendri.

Sebelum lolos sebagai Bintara Polri, Rendi rupanya sempat dicibir oleh teman temannya karena kondisinya yang tak sempurna.

"Dulu saya sempat minder, SD pernah diejek guru dan satu kelas, SMP juga pernah diejekin," ungkap Rendi dikutip dari artikel Tribun Medan, Kamis (11/7/2024) dilansir dari Surya.co.id.

Namun beruntungnya Rendi bertemu teman-teman baru yang selalu memberi dukungan dan semangat ketika berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dari situlah Rendi mulai percaya diri akan kemampuannya.

Baca juga: Ahmad Heryawan Ungkap Strategi Menangkan Paslon ASIH di Pilgub Jabar 2024, Maksimalkan Semua Cara 

"Semenjak kelas 1 SMA teman-teman support semua, jadi sampai sekarang percaya diri," sambungnya.

Selain itu, Rendi juga merasa beruntung karena saat duduk di bangku kelas 2 SMP, ia diperkenalkan dengan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sumatera Utara (Sumut).

Saat itu dirinya pun langsung ikut bergabung di cabor badminton dalam pembinaan NPC Sumut.

"Awalnya ada teman ayah, saudara ada di Dispora Sumut. Kemudian diperkenalkan lah aku dengan pak Alan (Ketua NPC) Sumut. Saat itu juga langsung ikut Peparprov 2019.

Namun setelah tiga tahun bergabung dengan badminton NPC Sumut, anak dari pasangan Hendri dan Sri itu tak kunjung menghasilkan prestasi.

Kemudian, dirinya pun memutuskan untuk berpindah cabang olahraga (cabor), dari Badminton menjadi Atletik, yang lebih tepatnya di tolak peluru. Selain itu ia juga bergabung di cabor lari dan lompat.

Akhirnya, saat itu Rendi pun berhasil meraih prestasi, dengan menyabet medali perunggu ketika mewakili Sumut di Pepapernas Palembang 2023 lalu.

"Orangtua sangat dukung, karena bapak saya saja bingung saya mau jadi apa. Dari saya kecil dia bingung anaknya mau jadi apa," katanya.

Setelah meraih prestasi di NPC Sumut, Warga Tanjung Morawa, Deliserdang itu pun membulatkan tekadnya menjadi atlet berprestasi. Apalagi saat itu dirinya belum kepikiran untuk menjadi anggota Polri.

Hanya saja pada 21 Februari 2024 lalu, tanpa sengaja Rendi melihat informasi penerimaan anggota Polri.

Dengan informasi tersebut dirinya pun meminta izin kepada kedua orangtuanya, yang saat itu langsung mendukung penuh langkahnya.

"Pertama itu tidak ada kepikiran tes polisi."

"Tiba-tiba ketika saya lihat-lihat tiktok, saya melihat di tiktok Divisi Humas bahwa ada pendaftaran untuk Polri. Jadi saya inisiatif ngasih tau orangtua dan mereka mendukung," jelas Rendi.

Akhirnya, dengan dukungan penuh kedua orangtuanya, pemuda berusia 17 tahun itu pun memberanikan diri mendaftar sebagai anggota Polri.

Hingga akhirnya pada 6 Juli 2024 lalu dirinya dinyatakan lulus sebagai anggota Polri di Polda Sumatra Utara.

Kabar kelulusan dirinya itu pun meluas ke tetangga lingkungan rumahnya. Hal ini pun membuat para tetangganya terkejut setelah mengetahui kelulusan dirinya sebagai anggota Polri.

"Saya kan tidak cerita kalau daftar polisi, saya ceritanya daftar kuliah."

"Ketika di posting di sosmed Polda Sumut, bahwa saya lulus bintara Polri, tetangga langsung heran. Mereka jadinya terharu semua," tuturnya.

Dengan keberhasilannya ini, Rendi meminta kepada penyandang disabilitas lainnya agar tidak berputus asa dalam menjalani hidup.

Menurutnya, penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dengan manusia normal lainnya.

Ia berharap penyandang disabilitas bisa menerima dirinya sendiri dalam keadaan apapun.

Sebab menurutnya jika sudah diri sendiri menerima, pasti orang lain akan menerima.

Ia juga berharap kedepannya dirinya bisa memetik prestasi lainnya, dan membuktikan kepada dunia bahwa disabilitas bukan penghalang baginya dalam menggapai cita-cita.

"Saya pengen menjadi polisi presisi dan berprestasi. Saya ingin buktikan bahwa saya polisi dari jalur prestasi," ujarnya. (*) 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sosok Rendi Arif Pratama Pemuda Disabilitas Lolos Bintara Polri, Dulu Bercita-Cita Jadi Guru 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved