Petani Pare di Ciamis 'Amsyong', Panen Bagus tapi Harga Anjlok, Sekilo hanya Dihargai Rp 5 Ribu

Dalam sekali panen bisa menghasilkan puluhan kilogram pare, namun hal itu tidak dibarengi dengan keuntungan yang diperoleh para petani yang menanamnya

Tribun Priangan/ Ai Sani Nuraini
Nana (51) seorang petani Pare di Dusun Sindanghurip, Desa Sindangmukti, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Petani di Ciamis mengeluhkan anjloknya harga sayuran Pare di musim panen kali ini, pasalnya untuk satu kilogram Pare hanya dihargai sebesar Rp 5 ribu saja.

Padahal, hasil panen Pare saat ini cukup bagus, dalam sekali panen bisa menghasilkan puluhan kilogram Pare, namun hal itu tidak dibarengi dengan keuntungan yang diperoleh para petani yang menanamnya.

Nana (51), salah satu petani Pare di Dusun Sindanghurip, Desa Sindangmukti, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, mengaku dirinya memiliki lahan seluas 150 bata yang ditanami sayuran Pare.

"Sekali panen untuk saat ini bisa menghasilkan Pare antara 100 sampai 150 kilogram dalam kurun waktu tiga bulan," ungkapnya, Senin (7/10/2024).

Baca juga: Para Petani yang Sedang Berada di Kebun Dikejutkan Kedatangan Calon Wali Kota Cimahi Dikdik

Dia menuturkan, mengurus tanaman Pare dinilai cukup mudah sehingga banyak para petani yang menanam Pare di lahan mereka masing-masing.

Nana menambahkan, setelah enam bulan masa tanam, tanaman Pare tersebut baru diganti dengan bibit tanaman baru agar hasilnya tetap baik dan melimpah.

"Kalau bibitnya bagus, lama tanaman bisa kuat sampai enam bulan namun bila kebetulan bibitnya kurang baik hanya bisa bertahan tiga bulan dan itu harus diganti," jelasnya.

Di musim panen beberapa waktu lalu, kata Nana harga Pare memang cukup tinggi diterima para bakul sayuran antara Rp 7.500-Rp 8.000/ Kilogramnya namun saat ini turun di kisaran Rp 5.000/Kilogramnya.

Di masa tanam berikutnya, Nana berharap ada kenaikan harga yang duperoleh petani untuk mengganti modal yang selama ini dikeluarkan dalam mengurus sayur yang ditanam tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved