Kisruh di Keraton Kasepuhan Cirebon
Kronologi Ricuh di Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan Cirebon, Bermula dari Pengangkatan Habib Lutfi
ketegangan ini bermula dari surat dawuh yang menyatakan pengangkatan Habib Lutfi Pekalongan sebagai Ketua Dewan Kalungguhan Kesultanan Cirebon
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
"Padahal bukan kami saja yang menentang," jelas dia.
Pada akhirnya, pertemuan pun disepakati untuk menyelesaikan konflik ini.
Pertemuan antara perwakilan dari pihak Heru Nursamsi yang diwakili oleh juru bicaranya, Mahesa dan pihak Macan Ali berlangsung damai dan penuh kesantunan.
Diskusi dilakukan untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
"Posisi kami Macan Ali bukan untuk menentukan atau menyangkal, tetapi menjembatani agar konflik ini segera selesai."
"Kami sepakat untuk melanjutkan diskusi dengan musyawarah yang melibatkan orang-orang berkompeten," katanya.
Ia juga mengingatkan agar semua pihak menjaga marwah leluhur dan tidak mempermalukan diri sendiri di hadapan publik.
"Hanya pesan kami kepada semua pihak, baik pemerintah pusat, masyarakat, atau kelompok-kelompok yang berkepentingan, mari kita semua menjaga marwah leluhur."
"Katanya kita turunannya para wali, katanya kita turunannya auliah, ayolah kita semua berangkulan dan bergandengan tangan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, suasana Alun-alun Sangkala Buana di depan Keraton Kasepuhan Cirebon mendadak tegang pada Rabu (2/10/2024) siang.
Sejumlah orang yang mengatasnamakan pengikut Pangeran Kuda Putih, Heru Nursamsi, mendatangi markas Laskar Agung Macan Ali di sisi timur alun-alun.
Kericuhan bermula saat Mahesa, utusan dari Heru Nursamsi, bertemu dengan Prabu Diaz, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali, untuk membahas polemik terkait kedudukan Keraton Kasepuhan Cirebon yang diklaim oleh Heru Nursamsi.
Setelah berdiskusi cukup lama, Mahesa dan Prabu Diaz keluar dari markas dengan pengawalan ketat dari anggota Laskar Agung Macan Ali.
Namun, ketegangan memuncak ketika sekelompok warga berusaha menyerang Mahesa.
Mereka tampak kesal dengan kehadiran Mahesa dan rombongannya, yang dianggap hanya memicu kerusuhan di kawasan Keraton Kasepuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.