Tim PkM Polban Gelar Pelatihan Budidaya Maggot untuk Penggiat Bank Sampah Cempaka 2 Desa Ciwaruga

Pelatihan tersebut diadakan dalam tiga sesi pertemuan yang tersebar sepanjang bulan Maret- Agustus. Selama pelatihan

Istimewa
Tim PkM Polban Gelar Pelatihan Budidaya Maggot untuk Penggiat Bank Sampah Cempaka 2 RW 2, Desa Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat 

Tim PkM Polban Gelar Pelatihan Budidaya Maggot untuk Penggiat Bank Sampah Cempaka 2 RW 2, Desa Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat

TRIBUNJABAR.ID Bandung Barat – Dalam upaya mendukung pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dari Politeknik Negeri Bandung (Polban) menyelenggarakan kegiatan pelatihan budidaya maggot untuk penggiat Bank Sampah Cempaka 2 RW 2, Desa Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini dan berlangsung selama bulan Maret - Agustus 2024.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan para kader Bank Sampah Cempaka 2 dalam pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot, serangga yang mampu mengurai sampah organik dengan cepat dan efisien. Dalam proses pelatihan, tim PKM Polban turut mengundang Pak Ahmad, seorang ahli dalam bidang budidaya maggot, yang memberikan bimbingan praktis dan teknis kepada peserta pelatihan.

POL32709

Pelatihan tersebut diadakan dalam tiga sesi pertemuan yang tersebar sepanjang bulan Maret- Agustus. Selama pelatihan, peserta diajarkan cara mengelola sampah organik, memelihara maggot, serta memanfaatkan hasil budidaya maggot sebagai pakan ternak atau komoditas bernilai ekonomi. Para peserta yang terdiri dari kader Bank Sampah di bawah pimpinan Ibu Ketua RW 2 dan Ibu Eneng, sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan.

Ibu Eneng, dalam sambutannya, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pengelolaan sampah di desa. "Kami sangat berterima kasih kepada tim PKM Polban yang telah berinisiatif menyelenggarakan pelatihan ini. Melalui budidaya maggot, kami tidak hanya mampu mengelola sampah organik dengan lebih efektif, tetapi juga kedepannya dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Hasil dari budidaya maggot bisa digunakan sebagai pakan ternak berkualitas tinggi dan bisa dijual untuk menambah pendapatan," ujar Ibu Eneng.

Budidaya maggot, selain membantu dalam pengelolaan sampah organik, juga menjadi solusi yang ramah lingkungan. Maggot atau larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) dikenal memiliki kemampuan mengurai sampah organik secara cepat, sehingga volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang drastis. Sampah yang diolah dengan maggot ini nantinya akan menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian, serta maggot yang dapat dijadikan pakan ternak yang kaya protein.

Ketua tim PKM Polban, juga menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini. "Kami berharap pelatihan ini tidak berhenti di sini, tetapi kader-kader Bank Sampah dapat terus mengembangkan kemampuan mereka dan menjadikannya sebagai program jangka panjang yang berdampak positif bagi lingkungan dan ekonomi desa. Selain membantu mengurangi sampah, budidaya maggot juga bisa menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang potensial bagi masyarakat."

Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan komitmen Polban dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat Desa Ciwaruga diharapkan dapat lebih sadar akan pentingnya pengolahan sampah yang baik, serta mampu memberdayakan potensi lokal untuk menciptakan solusi yang inovatif dan berdampak luas.

Selain itu, Bank Sampah Cempaka 2 sebagai mitra dari kegiatan ini, telah menunjukkan peran aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah. Ibu Eneng menambahkan bahwa dengan pelatihan ini, para kader Bank Sampah semakin siap untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah organik di masa depan. "Kami berharap dengan pengetahuan yang kami peroleh dari pelatihan ini, kami bisa lebih berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan di Desa Ciwaruga," tutupnya.

Kegiatan pelatihan ini juga diharapkan dapat diadopsi oleh desa-desa lain di Kabupaten Bandung Barat sebagai contoh pengelolaan sampah organik berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved