Ratusan Alat Komunikasi "Pager" Meledak Bersamaan di Lebanon, 9 Orang Tewas dan 2.800 Orang Luka

Ledakan tersebut terjadi di beberapa lokasi secara bersamaan, memicu kepanikan dan kekhawatiran akan keamanan.

tribunnews.com
Pager, alat komunikasi yang populer sebelum handphone mengambil alih 

TRIBUNJABAR.ID, BEIRUT - Ratusan alat komunikasi penyeranta atau pager meledak secara bersamaan di Lebanon pada Selasa (17/9/2024). Meledaknya alat komunikasi yang populer di Indonesia pada tahun 90-an ini menyebabkan setidaknya sembilan orang tewas dan 2.800 orang terluka.

Ledakan tersebut terjadi di beberapa lokasi secara bersamaan, memicu kepanikan dan kekhawatiran akan keamanan di tengah meningkatnya ketegangan antara Hezbollah dan Israel.

Menurut Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius karena 170 korban pager meledak tersebut berada dalam kondisi kritis. 

“Sedikitnya 170 orang berada dalam kondisi kritis,” ungkapnya, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Video-video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik mengerikan ketika ledakan-ledakan terjadi, salah satunya terekam CCTV di sebuah supermarket di mana seorang pria yang tengah memilih buah tiba-tiba terjatuh akibat ledakan yang menghancurkan tasnya.

Kepanikan segera menyebar ketika orang-orang di sekitarnya berlarian menyelamatkan diri.

Pager sendiri biasanya dibawa penggunanya layaknya handphone, di saku baju dan celana atau tas. Ketika pager meledak, hal ini bisa melukai orang yang membawanya bahkan orang sekitarnya.

Pager pernah sangat populer di Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi, sebelum handphone mengambil alih.

Baca juga: Perang Dunia III di Depan Mata, 20 Negara Minta Warganya Tinggalkan Lebanon, Termasuk Indonesia

Kejadian Misterius dan Spekulasi Penyebabnya

Insiden ini segera mengundang spekulasi mengenai penyebab ledakan. Pihak Pasukan Keamanan Internal Lebanon melaporkan bahwa ledakan ini dipicu oleh peretasan pada pager di beberapa daerah, terutama di pinggiran selatan Beirut, wilayah yang dikenal sebagai basis pertahanan Hezbollah.

Media pemerintah NNA juga melaporkan bahwa ledakan serupa terjadi di kota Ali Al-Nahri dan Riyaq, wilayah Beqaa, yang juga merupakan benteng pertahanan kelompok tersebut.

Sejumlah ahli muncul dengan dua teori utama mengenai insiden ini. Teori pertama adalah bahwa ada pelanggaran keamanan siber yang menyebabkan baterai lithium pada pager memanas dan meledak secara bersamaan.

Namun, teori kedua, yang dikemukakan oleh mantan analis intelijen Badan Keamanan Nasional AS, David Kennedy, menyebutkan kemungkinan adanya sabotase dalam distribusi pager sebelum ke tangan pemakai. 

Kennedy mengatakan bahwa bahan peledak mungkin telah ditanam dalam pager dan diaktifkan oleh pesan tertentu,.

“Kemungkinan besar Israel memiliki mata-mata di Hezbollah... Pager-pager itu telah ditanamkan bahan peledak dan hanya akan meledak jika ada pesan tertentu yang diterima,” katanya kepada CNN.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved