Positif HIV/AIDS dan Berperilaku Menyimpang, Dua Warga Subang Dikeluarkan dari Kampus dan Sekolah
pihak sekolah dan kampus tempat dua warga Subang menempuh pendidikan tersebut, langsung mengeluarkan mereka saat masih menjalani pendidikan.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Diduga miliki kelainan perilaku menyimpang dan mengidap HIV/AIDS, seorang pelajar dan seorang mahasiswa asal Kabupaten Subang mengalami diskriminasi oleh pihak sekolah dan kampus tempat mereka mengenyam pendidikan.
Tak tanggung-tanggung, pihak sekolah dan kampus tempat dua warga Subang menempuh pendidikan tersebut, langsung mengeluarkan mereka saat masih menjalani pendidikan.
Hal tersebut terjadi di kampus kesehatan yang ada di Bandung dan sebuah SMA Negeri di Subang. Sang mahasiswa diketahui positif HIV/AIDS dan dikeluarkan oleh pihak kampus, dengan alasan khawatir akan menularkan penyakitnya ke mahasiswa lain
Sementara itu pelajar SMA kelas XII yang diduga mempunyai perilaku menyimpang yakni LGBT, juga dikeluarkan oleh pihak sekolah karena dikhawatirkan membawa dampak terhadap siswa lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Maxi, yang mengaku telah mendapatkan laporan dari kedua orang tersebut yang berstatus pelajar dan mahasiswa atas perlakuan kampus dan sekolah yang mengeluarkan mereka saat sedang menempuh pendidikan.
"Saat ini kami sedang berusaha untuk memfasilitasi kedua warga Subang yang mendapatkan perlakuan diskriminasi di dalam dunia pendidikan, agar bisa kembali melanjutkan pendidikan," ujar Maxi, Selasa (17/9/2024).
Baca juga: Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Mayoritas karena LSL, Ada yang Masih Pelajar SMA
Menurut Maxi, mahasiswa ini kuliah di salah satu kampus kesehatan di Bandung. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang pun sudah bertemu dengan pihak kampus untuk duduk bersama membahas perihal diskriminasi yang dilakukan oleh kampus tersebut terhadap mahasiswa asal Subang ini.
"Alhamdulillah dari mediasi yang kami lakukan dengan pihak kampus, mahasiswa tersebut sudah bisa kembali ke kuliah, namun ada syarat tertentu yang diberlakukan oleh pihak kampus kepada mahasiswa asal Subang tersebut. Misalnya mahasiswa tersebut harus lapor setiap mau datang ke kampus, menjaga jarak dengan mahasiswa lain dan staf kampus," katanya.
"Sekalipun banyak syarat dan masih dianggap terjadi diskriminasi, namun kami bersyukur pihak kampus sudah mengijinkan kembali mahasiswa asal Subang tersebut kembali kuliah," imbuhnya
Maxi sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh kampus tersebut terhadap mahasiswa asal Subang yang menderita HIV/AIDS.
"Pihak kampus belum mengerti, padahal HIV/AIDS itu tidak menular lewat kontak fisik dan hanya menular lewat hubungan seksual gonta-ganti pasangan dan penggunaan jarum suntik Narkoba," ucapnya
Sementara itu untuk pelajar SMA yang duduk di kelas XII tersebut sudah menjalani tes dan yang bersangkutan negatif HIV/AIDS.
"Yang pelajar SMA ini negatif HIV/AIDS. Namun diketahui memiliki perilaku menyimpang seperti LGBT atau penyuka sesama jenis," katanya
Saat ini masih upayakan agar anak tersebut bisa kembali bersekolah tapi tidak disekolah itu lagi, karena khawatir bisa jadi bahan bullying dari teman-temannya.
Kisah Nunung Ngojek Demi Biayai Anak Sekolah di SMAN 3 Bandung & Kuliah di UGM, Dibantu Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Telkom Perkuat Akses Digitalisasi Pendidikan Melalui Bantuan AND |
![]() |
---|
Subang Tunjukkan Keseriusan Lewat Respons Kedua, Kemenkum Jabar Optimis Target Posbakum Tercapai |
![]() |
---|
1.038 Lansia Subang Rasakan Manfaat “Nyaah Ka Indung”, Inisiatif Dedi Mulyadi Ringankan Beban Lansia |
![]() |
---|
Fakta-fakta Haikal & Haezar Kakak Adik di Bogor Gantian Pakai Seragam Sekolah, Kondisi Keluarga Pilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.