Berita Viral

Beredar Video Siswa SMA Pergoki dan Rekam Teman Diduga Sedang Lakukan Pencabulan, Warganet Miris

Sebuah video siswa SMA memergoki temannya diduga sedang melakukan pencabulan beredar viral di media sosial, buat warganet miris

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase Twiiter (X) @folkshitt
Beredar Video Siswa SMA Pergoki dan Rekam Teman Diduga Sedang Lakukan Pencabulan, Warganet Miris 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video siswa SMA memergoki temannya diduga sedang melakukan pencabulan beredar viral di media sosial.

Saat memergoki, siswa SMA itu juga sambil merekam kejadian tersebut.

Mirisnya, saat dipergoki temannya yang juga sesama pelajar siswa SMA tersebut justru hanya tersenyum.

Pelajar itu meminta pasangan wanitanya segera memakai pakaian.

Video tersebut beredar viral diunggah di Twitter @folkshitt, dikutip Tribunjabar.id, Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Update Pelajar SMA Bunuh Bocah SMP karena Cinta Ditolak, Petugas Panti Sebut Tak Ada Raut Penyesalan

Dalam video tersebut mulanya memperlihatkan kejadian nahas diduga sepasang pelajar berada di belakang semak belukar.

Pelajar laki-laki mengenakan seragam SMA, sementara pasangan wanitanya mengenakan celana hitam dan hampir setengah telanjang dada.

Pelajar tersebut diduga sedang melakukan tinda asusila pencabulan.

Terlihat pelajar laki-laki meminta wanitanya untuk segera kembali mengenakan pakaian.

Mirisnya, saat dipergoki pelajar laki-laki tersebut masih bisa tersenyum.

Ia bahkan berbicara kepada teman siswa SMA yang merekamnya sembari tersenyum.

Meski meminta temannya yang merekam untuk pergi, siswa SMA tersebut tampak tak sedikit pun merasa takut.

Terdengar pelajar lain yang merekam meminta agar wanita tersebut segera memakai pakaian dan memberikan peringatan bagaimana jika ada orang datang.

Mirisnya sambil merekam, beberapa siswa SMA yang memergoki temannya sembari tertawa.

Mereka terdengar berbicara seolah-olah mengolok-olok temannya yang diduga berbuat pencabulan tersebut.

Bahkan terdengar siswa SMA yang merekam tersebut dengan bangga kejadian tersebut akan viral dan masuk NTT update.

“Siap NTT update,” ujar siswa SMA yang merekam.

Dari video yang beredar, diduga kejadian siswa SMA memergoki dan merekam temannya diduga melakukan pencabulan itu terjadi di Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Beredarnya video asusila tersebut menyita perhatian warganet.

Tak sedikit warganet yang miris atas aksi para pelajar siswa SMA tersebut karena seolah bangga melakukan pergaulan bebas tindak asusila tersebut.

Baca juga: Kisah Siswa SMA di Tasik Tak Malu Jualan Es Kulkul ke Sekolah, Tiap Jumat Berkah Dijual Lebih Murah

Berikut beragam komentar warganet.

“Astaga akhir akhir ini berita nya pada serem banget, berita pembunuhan, Cab*l, pengroyokan dan dilakukan dan mirisnya pelaku masih remaja bahkan masih berstatus pelajar, ada apa ??? Apa yg salah?”

“gua yakin si umuran segini udah pada punya pemikiran luas, yang gua heran kalau keciduk pasti kena UU dibawah umur.”

“ini yg salah siapa ya? apakah dari orang tua nya yg kurang dididik tegas? atau dari lingkungannya yg gabaik? atau dari dirinya sendiri?”

“Sebenarnya perilaku kaya gini tu dari dulu gak sihh ? Atau di zaman sekarang aja ? Jadi bisa viral karena sosmed?”

“2045 indonesia cemas “

“Bisa gk sih bikin UUD jera buat pelecehan gini”

“Mana yg katanya program pendidikan revolusi mental? Terus mana penegakan hukum yg tegas buat para pelaku?” tulis beragam komentar warganet.

Hingga artikel ini dimuat belum diketahui lebih lanjut mengenai konfirmasi kebenaran kejadian dalam video yang beredar viral tersebut.

Berita Lainnya - Pelajar SMA Bunuh Siswi SMP karena Cinta Ditolak, Petugas Panti Sebut Tak Ada Raut Penyesalan

Sementara itu aksi kenakalan remaja belakangan ini menjadi sorotan publik.

Seorang pelajar SMA membunuh siswi SMP gara-gara asmara terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Video yang memperlihatkan kondisi terbaru 3 pelaku pembunuhan siswi SMP viral di media sosial.

Tiga pelaku pembunuhan AA, siswi SMP yang tewas di Palembang, Sabtu (7/9/2024).
Tiga pelaku pembunuhan AA, siswi SMP yang tewas di Palembang, Sabtu (7/9/2024). (agung dwipayana/sriwijaya post)

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video tersebut diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @fakta.indo.

Pada awal rekaman terlihat ketika pelaku MZ (13), AS (12), dan NS (12) sudah berada di Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH) Ogan Ilir.

Terlihat petugas dari PSRABH menanyai kondisi ketiga pelaku sesaat tiba di tempat rehabilitasi.

"Sehat semuanya?" tanya petugas.

"Sehat pak," jawab pelaku.

Petugas PSRABH kemudian menjelaskan tujuan ketiganya direhabilitasi.

Selain itu, akan ada sejumlah program yang wajib diikuti mereka selama di tempat rehabilitasi.

"Jadi anak-anakku, kamu sekarang sudah di sini ya. Ikuti peraturan di sini, ikut rehabilitasi."

"Biar mental kamu lebih baik. Ikuti aja aturan di sini. Jangan neko-neko ya."

"Apa yang kamu lakukan, apa yang terjadi saat ini adalah semua risiko kamu. Kamu di sini direhabilitasi, bukan dipenjara. Direhab agar menjadi lebih baik. Semua kegiatan harus diikuti," kata petugas.

Hingga Selasa (10/9/2024), video tersebut sudah ditonton ratusan ribu kali oleh warganet.

Kepala UPTD PSRABH, Dian Arif membenarkan para pelaku sudah sampai di lokasi rehabilitasi.

Selanjutnya akan dilakukan serangkaian kegiatan yang wajib dilakukan oleh ketiganya.

Kegiatan tidak hanya melibatkan fisik namun juga segi spiritual.

"Kami melakukan pembinaan fisik, mental, keagamaan, keterampilan, kedisiplinan. Anak-anak salat, mengaji, olahraga," kata dia, dikutip dari TribunSumsel.com.

Dian melanjutkan penjelasannya, dirinya tidak melihat raut penyesalan di wajah para pelaku.

Ketiganya tampak biasa saja sebagaimana kondisi anak-anak lainnya.

"Sepertinya tidak. Biasa saja," tegas Dian.

Kasi Rehabilitasi PSRABH Darwin Mokodongan menambahkan, pihaknya juga akan melakukan terapi komunitas.

Terapi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan kepada para pelaku.

Sedangkan sebelum melakukan berbagai kegiatan, ketiganya akan menjalani assessment terlebih dahulu.

Pihak PSRABH juga tidak membatasi kunjungan orang tua para pelaku.

"Untuk para orangtua, untuk awal-awal ini belum diperkenankan berkunjung."

"Setelah assessment, bisa berkunjung dengan tetap mematuhi ketentuan yang ada di panti," tutup Darwin.

1 Pelaku, 3 Lainnya Direhabilitasi
Polrestabes Palembang sebelumnya sudah menetapkan 4 orang pelaku.

Mereka adalah IS (16) sebagai pelaku utama atau otak dari kasus ini dan teman-temannya, MZ (13), MS (12) dan AS (12).

Polisi sudah menahan IS, sedangkan nasib tiga tersangka lainnya tidak ditahan.

Mereka dibawa ke luar daerah untuk menjalani rehabilitasi di Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH) di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono membenarkan informasi di atas.

Ia mengatakan, keputusan rehabilitasi sudah sesuai aturan hukum dan komunikasi dengan sejumlah pihak.

Ada juga pertimbangan untuk menjaga keselamatan nyawa ketiganya.

"Hal ini hasil kesempatan pihak orang tua, karena mempertimbangkan keselamatan jiwa ketiga pelaku ini," katanya, dikutip dari TribunSumsel.com.

Harryo melanjutkan, para tersangka saat ini dalam pengawasan Keluarga dan pihak Dinas Sosial serta kepolisian.

Sementara nasib dari tersangka IS harus siap dipenjara.

Ia dijerat pasal perlindungan anak, dan pembunuhan berencana pasal 76 C juncto pasal 80 ayat 3, pasal 76 D Juncto Pasal 81, Pasal 76 E Junto Pasal 82.

IS terancam hukuman 15 tahun penjara atau denda senilai Rp3 miliar.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved