Talitha Ajak Perempuan Merdeka dan Berani Untuk Mimpi
Sebagai perempuan yang tumbuh di wilayah pedesaan, tepatnya di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Talitha berani menobrak keterbatasan
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - "Memerdekakan pikiran itu suatu hal yang sulit karena musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Namun memerdekakan pikiran itu gratis dan hak kita. Dari mimpi muncul percikan semangat untuk bisa mendapatkan mimpi itu."
Hal itu diakui Talitha Amalia yang memang tidaklah mudah, tetapi itu adalah upayanya untuk bisa lebih maju dari sekarang.
Sebagai perempuan yang tumbuh di wilayah pedesaan, tepatnya di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Talitha berani menobrak keterbatasan untuk menggapai impiannya.
Bahkan Talitha yang dahulu nyaris tak bisa melanjutkan sekolah SMA, kini menjadi Direktur Operasional Solve Education! Foundation yang mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak di berbagai pelosok daerah tanah air.
"Sekarang aku membuat aplikasi untuk mengajar mereka dan di Solve membuat program belajar gratis di Cicurug. Ternyata antusias mereka lebih banyak dan ada kemauan untuk maju," kata Talitha.
Namun hingga saat ini, Talitha melihat memang tidaklah mudah untuk melawan stigma dan cara berkomunikasi dengan orang tua mereka.
"Bahkan ketika aku mengajar di sana, kebanyakan kategori ekonomi menengah ke bawah dan gizinya mungkin tidak terlalu bagus, tapi mereka pintar, mereka punya bakat, talenta yang belum diasah karena keterbatasan," ucapnya.
Talitha melihat pendidikan di Indonesia yang memang belum merata. Bahkan di daerahnya masih cukup tinggi pernikahan dini dan hamil muda.
"Ketika aku ngadain program belajar gratis di Cicurug, masih ada stigma jika perempuan itu nggak usah jauh-jauh ke luar kota, takut. Berbeda hal nya dengan laki-laki yang dibebaskan untuk merantau," tuturnya.
Dampaknya adalah membuat para perempuan di desa tersebut terbentuk mental yang hanya berkembang disana saja.
Talitha yakin jika anak Indonesia memiliki talenta yang cukup besar.
Ia pun berpesan jangan sampai anak Indonesia dimanfaatkan perusahaan teknologi besar dari asing yang jadi konsumen saja. Padahal mereka bisa mencipta dan berkarya.
Waspada Modus Salah Transfer: Data Pasutri di Sukabumi Diduga Dicuri, Disalahgunakan Pinjol Ilegal |
![]() |
---|
Tawuran Pelajar di Nanggeleng Sukabumi Makan Korban, 1 Anak Luka Serius, Masih Dirawat di RS |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Tawuran Pelajar di Nanggeleng Sukabumi, 2 Anak Putih-Abu Diserang Kelompok Lain |
![]() |
---|
Pendaftaran PPPK Dibuka, Pemohon SKCK di Sukabumi Membludak, Petugas Lembur sampai Dini Hari |
![]() |
---|
24 Ribu Warga Kota Sukabumi Masih Miskin, Mahasiswa Tagih Janji Pencabutan Tunjangan DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.