Samsul Nangis-nangis Ingin Dipulangkan, Warga Sukabumi Disekap dan Disiksa di Myanmar

Samsul asal Sukabumi menjadi korban penyekapan di Myamar. Bukan itu saja, dia juga disiksa.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Foto warga Sukabumi yang menjadi korban penyekapan di Myanmar. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Samsul asal Sukabumi menjadi korban penyekapan di Myamar. Bukan itu saja, dia juga disiksa.

Samsul diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Semula, dia sulit dihubungi keluarganya setelah transit di Thailand. 

Keluarga Samsul, Muhammad Dania Ramadan (23), mengatakan, Samsul pertama kali mengabari keluarganya ketika telah berada di Thailand. 

Setelah dua bulan berlalu, dia tiba-tiba berkabar kalau sudah berada di Myanmar.

"Jadi pihak paman ngasih tahu ke keluarga bahwa sekarang posisinya ada di Myanmar," ujar Ramadan kepada Tribunjabar.id, Kamis (12/9/2024). 

Setelah berkabar sudah di Myanmar, Samsul kembali "menghilang".

Baca juga: Dijanjikan Jadi Admin Kripto, 5 Warga Sukabumi Dipaksa Kerja jadi Admin Judi Online di Myanmar

Belakangan, Samsul berkabar lagi tentang hal tak mengenakkan.

"Pas begitu ngabarin, di sana itu (Samsul) nelepon sambil nangis-nangis ingin pulang. Kabar itu sekitar satu bulan ke belakang," katanya. 

"Terakhir dia bercerita terkait gaji yang ketika ada kesalahan itu dipotong. Bahkan kesalahan satu menit pun potong gaji langsung," tutur Ramadan.

Dalam sambungan telepon sekitar 15 menit, Samsul menyampaikan mengalami penyekapan dan siskaan.

"Sudah pengen pulang, enggak betah dianiaya, disekap, dan diperlakukan tidak manusiawi," ungkap Ramadan. 

Sebelumnya, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Sukabumi, Jejen Nurjanah, mengatakan, berdasarkan data hingga Rabu (11/09) sore, ada 11 warga Kabupaten Sukabumi yang menjadi korban TPPO tersebut.

Dari Kecamatan Kebonpedes, ada tujuh orang dari Desa Kebonpedes dan dua orang dari Desa Jambenenggang. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved