Nahdlatul Ulama Kota Bandung Tegas, Tolak Gerakan Presidium Muktamar Luar Biasa di Cirebon
Nahdatul Ulama (PC NU) Kota Bandung menyatakan sikap tegas, menolak gerakan presidium Muktamar Luar Biasa (MLB) NU di Cirebon.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Bandung menyatakan sikap tegas, menolak gerakan presidium Muktamar Luar Biasa (MLB) NU di Cirebon.
Ketua PC NU Kota Bandung, KH. Ahmad Haedar mengatakan, sikap tersebut diambil setelah dilakukan berbagai pertimbangan.
Pertama, kata dia, agenda konsolidasi yang mengatasnamakan presidium MLB NU di Kabupaten Cirebon, tidak didasari oleh restu sesepuh dan tokoh-tokoh pesantren berpengaruh di Jabar, terutama di Kabupaten Cirebon.
"Pesantren Babakan, Kempek, Arjawinangun, Balerante, Buntet dan Gedongan sebagai epicentrum pesantren NU di Kabupaten Cirebon yang melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh, setelah kami konfirmasi, tidak ada satupun yang mengetahui kegiatan konsolidasi apalagi memuat agenda MLB," ujar KH. Ahmad Haedar, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Bersilaturahmi dengan Para Ulama, Bey Machmudin Apresiasi Peran Nahdlatul Ulama Bagi NKRI
Dalam sejarah tradisi NU, kata dia, MLB sekalipun termaktub aturannya dalam AD/ART, pada kenyataannya tidak pernah dipraktikkan oleh ulama-ulama, kecuali pada era KH. Abdurrahman Wahid.
"Itupun secara diametral dipahami sebagai bentuk tirani orde baru kepada NU, sehingga inisiator MLB secara kasat mata dipengaruhi faktor eksternal," katanya.
Pihaknya pun berkesimpulan bahwa praktik MLB, sepanjang tidak didasarkan pada nilai-nilai urgentif secara syari'i, hakekatnya adalah tindakan tabu, penuh dengan resiko negatif.
"Kenyataannya tidak pernah dijumpai (contoh) konkrit ulama-ulama generasi pendahulu kita terkait tindakan ini, sekalipun dalam suasana perbedaan yang tajam," katanya.
Selama ini, kata Ahmad Haedar, tradisi NU dalam mengelola pengambilan sebuah hukum senantiasa berpegang pada prinsip kaidah fikih Dar'ul Mafaasid Muqaddamun 'Alaa Jalbil Mashaalih.
Baca juga: 40 Quotes Tokoh Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari hingga Cak Imin Buat Kata-kata Bijak Harlah NU 2024
"Pada hakikatnya, semua gerakan NU juga didasari oleh upaya ishlahiyyah (perbaikan) yang bersifat ijtihadi. Walaupun menyangkut contoh-contoh kasus, maka secara umum tidak bisa dijadikan sebagai bantalan untuk melegitimasi MLB," ucapnya.
Kalaupun ada pengakuan sepihak oleh presidium MLB dengan meyebut sejumlah NU strukutral dari wilayah, cabang dan PCI yang menyatakan setuju MLB, pihaknya memastikan itu tidak benar.
"Itu hoaks dan tidak berdasar. Kami yakin, ketua-ketua NU disemua tingkatan memiliki prinsip akhlaq al-karimah. Kalaupun ada, asumsinya hanya aduan-aduan yang bersifat kritik konstruktif," katanya.
Sekretaris PC NU Kota Bandung, KH. Iik Abdul Chalik menambahkan, atas isu ini diharapkan anggota NU dan penggerak NU tetap tenang dan senantiasa berpedoman pada nilai moderat, sehingga tidak terjebak pada kepentingan ego kelompok-kelompok tertentu.
"Kami mengimbau kepada pihak-pihak yang tidak puas dengan kinerja PBNU, silakan diejawantahkan dalam forum muktamar melalui cara-cara yang legal dan berakhlak," ujar KH. Iik Abdul Chalik.
Sebelumnya, sejumlah kelompok yang mengatasnamakan cucu dan keturunan pendiri NU menggelar Konsolidasi Nasional Presidium Penyelamat Organisasi dan MLB di Cirebon. Mereka mendorong agar dilaksanakan MLB NU.
Pensiun Bukan Akhir, Eks PNS di Bandung Sukses Bangun Warung Berkah dengan Modal Minim |
![]() |
---|
Kabar Gembira untuk Warga Bandung, Penghapusan Denda Piutang PBB Berlaku hingga Akhir 2025 |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Hari Ini Minggu 21 September 2025, Ada Festival Kuliner hingga Audisi Nyanyi |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Hari Minggu 21 September 2025, Ada Audisi Indonesian Idol 2026 di Unpar |
![]() |
---|
Agenda Seru Akhir Pekan di Bandung: CFD Dago dan Braga Beken Buka Lagi, Festival Kuliner Menanti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.