Ribut Opang vs Ojol di Pasir Impun Bandung, Federasi Pekerja Transportasi: Warga Bebas Naik Apa Saja

Jadi warga ingin moda transportasi ini sesuai pilihan mereka, intinya ada hak kebebasan mau naik apa saja

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
tribunjabar.id / Hilman Kamaludin
Keributan antara driver ojek online (Ojol) dan ojek pangakalan (Opang) kembali pecah di kawasan Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, pada Senin (9/8/2024) siang. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Keributan antara driver ojek online (Ojol) dan ojek pangakalan (Opang) kembali pecah di kawasan Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, pada Senin (9/8/2024) siang.

Keributan terjadi lagi setelah ojek pangkalan menurunkan spanduk berisi tulisan 'Bebas Memilih Moda Transportasi Apapun'.

Spanduk ini diketahui berdiri di tepi jalan raya di depan Kompleks Perumahan Bandung City View.

Dalam tulisannya, spanduk itu mengatasnamakan warga dari beberapa komplek perumahan di Pasir Impun seperti Bandung City View, Bukit Padjadjaran, Citra Wanagari dan beberapa komplek perumahan lain.

Spanduk tersebut sudah terpasang sejak Minggu, 8 September 2024 atau dua hari setelah opang ribut dengan ojol di pangkalan Ojek Pasir Impun, Jumat 6 September 2024 malam.

Senin pagi, warga didatangi opang agar menurunkan spanduk tersebut.

Baca juga: Opang di Pasir Impun Ribut Lagi dengan Ojol Gara-gara Opang Turunkan Spanduk Warga Bebas Pilih

Aksi tersebut didengar komunitas ojol yang kemudian beramai-ramai bergerak ke tempat tersebut.

Tindakan opang yang melarang ojol masuk wilayah Pasir Impun dinilai Federasi Serikat Pekerja Transportasi Nusantara (FSPTN) sudah menyalahi aturan.

Ratusan ojek online geruduk ojek pangkalan Pasir Impun, Manadalajati, Kota Bandung, Sabtu (7/9/2024). Kapolsek Antapani Kompol Yusuf T gerak cepat memediasi dan selesai dengan damai.
Ratusan ojek online geruduk ojek pangkalan Pasir Impun, Manadalajati, Kota Bandung, Sabtu (7/9/2024). Kapolsek Antapani Kompol Yusuf T gerak cepat memediasi dan selesai dengan damai. (Tribunjabar.id/Nazmi Abdurrahman)

Ketua Pengurus Daerah (PD) Federasi Serikat Pekerja Transportasi Nusantara (FSPTN) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar, Achmad Ilyas Prayogi mengatakan, keributan yang kedua ini bermula saat warga meminta diberikan kebebasan penggunaan moda transportasi.

"Jadi warga ingin moda transportasi ini sesuai pilihan mereka, intinya ada hak kebebasan mau naik apa saja, jangan diintimidasi, kemudian mereka masang spanduk soal kebebasan itu," ujarnya saat dihubungi, Senin (9/8/2024).

Kemudian opang Pasir Impun, kata dia, malah berusaha menurunkan spanduk tersebut hingga akhirnya diprotes oleh warga setempat dan ojol karena masyarakat bebas untuk memilih moda transportasi apapun.

"Barusan lebih 1.000 ojol kumpul dan ke lokasi karena kepolisian tidak bisa bertindak tegas, ya akhirnya ojol langsung mengeksekusi," kata Achmad.

Ia mengatakan, spanduk yang diturunkan oleh driver Opang Pasir Impun itu dinaikkan lagi oleh Ojol dan warga, kemudian lokasi itu juga ditungguin oleh sejumlah ojol yang rencananya akan berlanjut sampai satu minggu ke depan.

"Jadi lokasi itu dipenuhi ojol karena dikhawatirkan nanti masyarakat diintimidasi lagi, padahal kan masyarakat pengen bebas menggunakan transportasi publik, mau ojol mau opang ya silakan, seharusnya seperti itu," ucapnya.

Atas hal tersebut, kata dia, pemerintah harus segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini agar  keributan antara ojol dan opang tidak terus terjadi.

"Nah ini pemerintah harusnya lebih sigap biar gak jadi seperti ini terus. Intinya harus ada kebebasan memilih dan tadi masyarakat juga mendukung kami dengan membagi-bagi makanan gratis buat ojol," kata Achmad.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved