Berita Viral
Pilu Ibu di Muna Minta Tolong Jokowi, Kasus Anaknya Dicabuli Kades Sudah 7 Bulan Belum Selesai
Ibu berinisial AR di Muna, Sultra, meminta tolong Presiden Jokowi atas kasus dugaan pencabulan anaknya oleh oknum kades. Kini, anaknya hilang.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Seorang ibu berinisial AR di Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), membuat video terbuka meminta pertolongan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kasus dugaan pencabulan anaknya oleh oknum kepala desa (kades).
AR merupakan warga Kecamatan Bone, Kabupaten Muna, Sultra.
Dalam video yang beredar viral di media sosial, AR mengungkap bahwa anaknya merupakan korban pencabulan oleh kepala desa dan mantan kepala desa.
AR menuturkan, kasus dugaan pencabulan itu sudah ia laporkan ke Polres Muna.
Kendati demikian, 7 bulan berlalu, kasus itu tak kunjung mendapatkan titik terang.
Selain meminta tolong kepada Presiden Jokowi, AR juga menyebut nama Kapolri Jendereal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya minta tolong pak presiden, pak kapolri, anak saya dicabuli dua orang, kepala desa dan mantan kepala desa. Sudah 7 bulan lapor polisi tapi belum ada kejelasan," ucap AR dalam videonya.
"Saya minta tolong pak Jokowi, saya tidak punya apa-apa," tambahnya.
Baca juga: Kisah Pilu Nyoman Sukena, Menangis Terancam Penjara karena Pelihara Landak Jawa, Tidak Tahu Dilarang
Dilansir dari Kompas.com, kasus dugaan pencabulan ini terjadi pada bulan November 2023 dengan melibatkan oknum kepala desa berinisial LU.
Kala itu, LU tengah melintas di rumah korban yang berada di Kecamatan Bone.
Kemudian, LU melihat dan mendekati korban berinisial FR (16) yang sedang menyapu halaman rumah.
FR sendiri tinggal bersama neneknya.
Sejak saat itu, pelaku sering mendatangi rumah korban saat neneknya idak ada di rumah.
Saat itulah pelaku diduga melakukan pencabulan terhadap korban.
Keluarga korban yang mengetahui kejadian itu lantas melaporkannya ke Polres Muna pada Januari 2024.
Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan dari kasus tersebut dan pelaku LU masih berada di rumahnya.
AR mengatakan, pelaku masih berkeliaran di sekitar kampung.
"Saat ini pelaku (LU) masih ada di kampung dan berkeliaran. Katanya dari Polres, (pelaku) masih sakit tapi sementara di kampung, dia (LU) masih berkeliaran di kampung," ujar AR.
"Harapan saya agar pelaku (LU) segera ditangkap," ucap AR.
AR pun menambahkan, saat ini anaknya tidak diketahui keberadaannya.
Sebelumnya, korban FR ditempatkan di rumah keluarganya di Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan untuk sekolah.
Namun saat AR mengunjungi rumah keluarganya untuk bertemu anaknya, FR tidak ada.
Baca juga: Viral, Pria Tega Bunuh Teman di Muna Gara-gara Bahas Duluan Ayam atau Telur, Serahkan Diri ke Polisi
Dari saudara AR, dia mendapat informasi bahwa anaknya kemungkinan dibawa orang Kades serta diiming-imingi mendapat sepeda motor agar kasus dihentikan.
Hingga saat ini, pihak keluarga pun masih mencari keberadaan FR.
Penyidikan Berlanjut
Terpisah, Kapolres Muna, AKBP Indra Sandy Purnama Sakti yang dikonfirmasi mengatakan kasus tersebut terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Kapolres Muna.
Kendati demikian, proses penyidikan kasus tersebut berjalan sesuai dengan aturan.
"Namun ada kendala pada saat mau penyerahan tahap dua (pelaku sakit berdasarkan surat sakit dari dokter). Sehingga berkas dikembalikan ke Polres Muna (sesuai dengan aturan)," katanya, Kamis (5/9/2024), dikutip dari TribunnewsSultra.
AKBP Indra menuturkan meski berkas dikembalikan, proses penyidikan tidak dihentikan.
"Jadi perkara tetap lanjut. Kami sudah mengirimkan kembali SPDP pada bulan Agustus kemarin," ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan kasus ini sudah menjadi atensi pimpinan untuk segera diselesaikan.
Selain itu, pihak kepolisian juga kini tengah mencari keberadaan korban FR yang masih belum diketahui.
"Tetapi anggota masih terus melakukan pencarian dibantu dengan masyarakat, kami sama-sama mendoakan semoga masyarakat bisa membantu menginformasi melihat korban diberitahu kepada kami untuk dimintai keterangannya," kata Indra, dikutip dari Kompas.com.
Indra menambahkan, kendalanya korban tidak diketahui keberadaannya dan masih dilakukan pencarian untuk dilakukan dimintai keterangan lanjutan dari korban.
"Tinggal korban ini, korban masih di cari menunggu alu sudah didapat kita akan meminta keterangannya. Yang jelas masalah ini tetap lanjut," ujarnya.
(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Defrianto Neke) (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
#BeritaViral
| Viral WN Korea Selatan Ngamuk di Taksi Online saat Terjebak Macet 2 Jam di Jaksel, Sopir Buka Suara |
|
|---|
| PT KAI KAI Resmi Batalkan Platform Fee Rp3.000 saat Beli Tiket Kereta Api di Aplikasi KAI Access |
|
|---|
| Kisah Pilu Randika Pria yang Pernah Viral Ingin Dipenjara Tewas di Cilacap, Berikut Fakta-faktanya |
|
|---|
| Kisah Perjuangan Murid Kampung Citamiang Garut Sekolah Jalan Kaki 2 Jam Berangkat Subuh Lewati Hutan |
|
|---|
| Viral, Wakil Bupati Pidie Jaya Menghajar Kepala Dapur MBG Gara-gara Nasi Dingin, Begini Nasibnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Ibu-berinisial-AR-di-Muna-Sultra-meminta-tolong-Presiden-Jokowi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.