Kisah Nenek Eti Buka Usaha Kopi Wanoja Sukses Kirim Hingga Luar Negeri

Ia membuat koperasi Kelompok Tani Wanoja di Ibun, Kabupaten Bandung untuk memberikan hasil kopi dari kebun sendiri dan memberdayakan petani. 

putri puspita n
Eti Sumiati pengusaha Kopi Wanoja 

TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Tidak ada kata terlambat dalam memulai bisnis. Seperti halnya Eti Sumiati (71) yang baru mencoba mulai usaha saat usianya 59 tahun.

Perempuan yang akrab disapa Nenek Eti ini mengatakan ia baru mulai usaha setelah pensiun sebagai ASN.

Ia membuat koperasi Kelompok Tani Wanoja di Ibun, Kabupaten Bandung untuk memberikan hasil kopi dari kebun sendiri dan memberdayakan petani. 

“Awal mula membuat usaha cuma ada 1 pekerja dan kini ada 108 anggota kelompok tani. Nenek juga sudah punya pegawai 106 pemetik pegawai kebun dan pengolahan, sekarang tinggal 62 karena musim panen sudah selesai," kata Nenek Eti saat ditemui di Gede Bage, Jumat (7/9/2024).

Baca juga: Bangga! Kelompok Tani Wanoja Ekspor Kopi ke Belanda Total Senilai Rp 4,73 Milyar

Nenek Eti pun mengatakan jika sebelumnya ia hanya memiliki beberapa hektar kebun kopi dan sekarang mengelola 20 hektar. 

Menariknya dari usaha yang dijalaninya ini adalah, Eti hanya merekrut para perempuan dan kebanyakan ibu rumah tangga. 

"Sesuai namanya yaitu wanoja yaitu perempuan, karena saya ingin para perempuan berdaya," kata Eti.  

Perjalanan bisnis Kopi Wanoja kini semakin melejit, tidak hanya diminati di lokal, kini merambak ke kancah internasional. Kelompok Tani Wanoja sukses ekspor ke Arab Saudi di bulan Februari 2024 lalu. 

Baca juga: Dompet Dhuafa Sulsel Gelar Hulu Trip Pemberdayaan Kopi Bersama Chiki Fawzi dan Daeng Uki

Akhir tahun ini Kelompok Tani Wanoja melakukan pelepasan ekspor perdana sejumlah 18 ton green bean senilai 2,4 miliar rupiah dengan tujuan pasar Belanda. Eti mengatakan apa yang ia dapatkan saat ini tentu tidaklah instan. 

"Tentu banyak tantangan, tapi saya bisa melewatinya dengan pelan-pelan, dengan semangat, karena memicu untuk maju," kata Eti.

Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, Eti mengatakan jika ia menyukai tantangan.

"Nenek selalu semangat nggak pantang menyerah, karena kalau hidup tanpa ada tantangan, tidak akan ada artinya," kata Eti. 

Dalam menjalani bisnis, Eti mengatakan jika selagi ada kemauan usia berapapun bisa dilakukan karena kesempatan tidak akan datang dua kali.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved