5 Fakta Kasus Bodyguard yang Kawal Atta Halilintar Ancam Culik Wartawan, Minta Maaf, Dipolisikan

TRIBUNJABAR.ID - Belakangan ini kasus seorang pria diduga bodyguard yang kawal Atta Halilintar mengancam wartawan diculik sempat viral ternyata berbuntut panjang.

Kini bodyguard tersebut diketahui dilaporkan ke polisi oleh Aliansi Jurnalis Video (AJV).

Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan pengancaman, intimidasi, hingga pelanggaran Undang Undang Pers.

Sebelumnya, Atta Halilintar pun memberikan klarifikasi soal masalah itu hingga meminta maaf.

Tak hanya Atta, bodyguard tersebut juga meminta maaf kepada awak media.

Baca juga: Pernyataan Atta Halilintar Soal Bodyguard yang Viral Ancam Culik Wartawan, Suami Aurel Minta Maaf

Meski sudah maaf, perbuatan arogansi bodyguard tersebut ternyata terlanjur membuat sejumlah wartawan geram.

Berikut ini 5 fakta-fakta kasus arogansi bodyguard yang viral mengawal Atta Halilintar:

1. Momen Kejadian

YouTuber Atta Halilintar mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu, 4 September 2024.

Ia diduga melaporkan sejumlah akun media sosial yang membuat fitnah dirinya cerai dari Aurel Hermansyah dan menikah siri dengan Ria Ricis.

Saat Atta keluar dari ruang penyidik, seorang pria bertubuh tegap tampak membantu memecah keramaian agar Atta dan Aurel bisa jalan.

Namun, ia melakukan hal tersebut secara arogan.

Ia meminta agar tidak masuk dalam sorot kamera wartawan.

Pria tersebut bahkan mengancam akan menculik wartawan kalau wajahnya sampai muncul di televisi.

"Jangan shoot saya, tolong jangan shoot saya. Sempet ada saya di tv saya culik satu orang," ucap pria tersebut di Polres Metro Jakarta Selatan.

2. Viral

Tindak arogansi yang dilakukan pria tersebut langsung viral di media sosial.

Publik pun mengecam arogansi yang ditunjukkan pria itu.

Tak sedikit yang membandingkan kelakuan pria tersebut dengan pihak lain yang dinilai lebih humanis.

3. Minta Maaf

Melalui video di Instagram pengacara Sunan Kalijaga, pria diduga bodyguard Atta Halilintar pada akhirnya menyampaikan permohonan maaf.

Ia menyesal telah bertindak arogan kepada awak media.

"Mohon maaf untuk rekan-rekan media, saya merasa salah untuk perkataan seperti itu.

Sekali lagi saya minta maaf, mungkin saya berkata refleks, saya mengakui salah dan mohon maaf sebesar-besarnya, terima kasih," ucapnya.

Baca juga: Diisukan Cerai dan Nikah Siri, Atta Halilintar & Aurel Datangi Polres Jaksel, Ungkap Fakta-faktanya

4. Atta Halilintar Minta Maaf

Viralnya aksi pria arogan itu akhirnya sampai ke teliga Atta.

Ia kemudian menuliskan komentar di postingan akun gosip @lambe_turah.

Bapak 2 anak itu menyampaikan permohonan maaf.

"Saya dan istri pribadi minta maaf," tulis Atta.

"Saya memberikan peringatan keras dan mungkin untuk belajar jadi pribadi lebih baik lagi ke depannya," lanjutnya.

Atta kemudian membocorkan status pria diduga bodyguardnya tersebut.

Ia menyebut pria itu bukanlah karyawannya.

"Dia bukan bagian dari karyawan saya ataupun punya kontrak kerja sama saya," beber Atta.

Meski bukan karyawan, pria bertubuh tegap itu ternyata sering main ke tempat Atta.

"Tapi memang suka main ke tempat kami," ungkap Atta.

5. Dilaporkan ke Polisi

Kendati sudah minta maaf, pria yang bertindak arogan saat mengawal Atta akhirnya dilaporkan ke polisi.

Ia dipolisikan Aliansi Jurnalis Video (AJV) pada Kamis, 5 Agustus 2024.

"Kami kuasa hukum dari Aliansi Jurnalis Video (AJV), pelapor atas nama Christin Pratomo," kata Deolipa Yumara selaku kuasa hukum, dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

"Dia melaporkan dugaan pengancaman dan intimidasi dan juga pelanggaran Undang Undang Pers."

"Sesuai KUHP Pasal 336 Ayat (1) dan UU Pers yaitu Pasal 18 nomor 40 tahun 1999."

"Jadi yang kita laporkan adalah seseorang, diduga bernama Agung pengawal Atta Halilintar, telah terjadi pengancaman di Polres Jakarta Selatan terhadap awak media," paparnya.

Dalam kasus ini, Deolipa menegaskan tak ada maaf untuk pelaku pengancaman tersebut.

Ia ingin kasus yang menyeret bodyguard Atta Halilintar sampai ke persidangan.

"Jadi ini suatu posisi yang tidak bisa ditoleransi baik dengan kata maaf maupun dengan yang lainnya," terang Deolipa.

"Perkara ini akan kita bawa sampai meja hijau persidangan," tambahnya.

Artikel diolah dari Tribunnews.com