Kisah di Balik Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila Raih Medali Emas Pertama di Paralimpiade 2024
Inilah sosok Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila yang meraih medali emas pertama untuk Indonesia pada ajang Paralimpiade Paris 2024.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila yang meraih medali emas pertama untuk Indonesia pada ajang Paralimpiade Paris 2024.
Hasil itu didapatkan oleh setelah keduanya mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Fredy Setiawan/Khalimatus Sa’diyah dengan skor 21-16 dan 21-15 pada final ganda campuran SL/SU di La Chapelle Arena, Senin (2/8/2024).
Selain itu, pebulutangkis Tanah Air lain, Qonitah Syakuroh pun menyumbangkan medali perah dari nomor putri SL3.
Medali perunggu juga disumbangkan Subhan dan Rina Marlina dari nomor ganda campuran SH6.
Pencapaian ini membuat posisi kontingen Indonesia naik dalam klasemen perolehan medali Paralimpiade Paris 2024. Indonesia kini menduduki peringkat 28 dengan satu emas, empat perak, dan tiga perunggu.
Lantas, bagaimana sosok Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila?
Baca juga: Sosok Saptoyogo Purnomo Atlet Difabel Raih Medali Perdana Indonesia di Paralimpade Paris 2024
Sosok Hikmat Ramadani
Hikmat Ramdani diketahui tergabung dalam kelas SL4 karena memiliki pergerakan terbatas pada satu sisi tubuhnya.
Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini mulai menekuki olahraga bulutangkis sejak duudk di kelas 2 SD.
Akan tetapi, ia mengalami kecelakaan saat kelas 5 SD hingga mengakibatkan cedera pinggul.
Saat itu, Hikmat memutuskan tidka operasi dan hanya ditangani pengobatan tradisional.
"Lalu vakum sekitar hampir tiga tahun karena sama sekali tidak bisa beraktivitas, dan hanya di rumah saja selama itu,” ceritanya, dikutip dari laman PB Djarum.
Setelah kondisinya membaik, dia justru beralih main tenis meja yang tidak membutuhkan banyak gerakan.
Pria berusia 23 tahun juga pernah mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP se-Kabupaten Tasikmalaya dan menduduki peringkat tiga, walau baru 2 minggu latihan.
Peraih Medali Paralimpiade Paris 2024 Dua tahun kemudian, Hikmat memutuskan kembali bermain bulu tangkis saat kelas 3 SMP.
Sejak kecil, dia memang bercita-cita menjadi atlet badminton. Saat itu, dia bertemu atlet para bulutangkis SL3-SL4, Ukun Rukaendi dan mendapat tawaran bergabung di Pelatnas para bulu tangkis.
"Tentunya, dengan saya bergabung di Pelatnas ini menambah semangat dan harapan baru lagi bagi saya. Apalagi saya banyak mendapat dorongan dari banyak pihak, salah satunya keluarga. Mereka sangat mendukung saya,” tutur Hikmat.
Semangat itu ditunjukkan saat tampil pertama kali di ASEAN Para Games 2022 dan Asian Para Games 2022 nomor ganda SL3-SU5 bersama Leani Ratri Oktila.
Pada tahun yang sama, Hikmat Ramdani berpasangan dengan Ukun Rukaendi meraih medali emas bagi Indonesia pada Hulic Daihatsu BWF Para Badminton World Championship 2022.
Bersama Ratri, Hikmat juga memenangkan emas pada Spanish Para Badminton International 2023, FOX’S Indonesia Para Badminton International 2023, dan ASEAN Paragames 2023.
Pencapaian ini membuat keduanya dinobatkan sebagai pasangan para bulu tangkis terbaik tahun 2023 oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Baca juga: Niat Mulia Rizki Juniansyah Peraih Emas Olimpiade, Bonus Rp 6 Miliar Akan Dipergunakan untuk Hal Ini
Sosok Leani Ratri Oktila
Leani Ratri Oktila mengenal bulu tangkis sejak umu 7 tahun berkat bimbingan orang tuanya.
Akan tetapi, oada 2011 menyebabkan kaki kiri dan tangan kanannya patah.
Ia divonis mengalami gangguan permanen berupa kaki kiri lebih pendek dari kaki kanannya.
Sempat merasa kariernya berakhir, Ratri didorong keluarganya untuk kembali mengangkat raket.
Setelah kecelakaan, dia bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia pada 2013 dalam kaegori SL4.
Medali pertamanya dari para bulu tangkis diraih saat Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2012.
Kala itu, dia meraih satu emas dan satu perak. Sejak saat itu, ia sukses meraih puluhan medali dari turnamen internasional kerja kerasnya.
Beberapa prestasinya adalah Asian Paragames 2014 dan 2018, ASEAN Paragames 2015 dan 2017, Indonesia Para-Badminton International 2014-2016, Thailand Para-Badminton International 2017-2018, Australia Para-Badminton International 2018, Dubai Para-Badminton International 2019, Canada Para-Badminton International 2019, dan Brasil Para-Badminton International 2020.
Ratri bahkan dianugerahi gelar atlet para bulutangkis putri terbaik dari BWF selama dua tahun berturut-turut pada 2018-2019.
Dia juga dinyatakan sebagai atlet Indonesia tersukses di Olimpiade atau Paralimpiade sepanjang masa.
Ratri pertama berkompetisi di Paralimpiade pada 2020 di Tokyo. Saat itu, dia langsung membawa pulang dua emas dan satu medali perak dalam debutnya.
"Saya selalu mengatakan bahwa saya ingin menunjukkan yang terbaik dalam balutan warna Indonesia, memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia," katanya, dikutip dari laman Olimpiade.
Prestasi itu menjadi sejarah baru bagi tim paralimpiade Indonesia selama 41 tahun.
Kemenpora bahkan menyebut Ratri layak menyandang status ratu para bulu tangkis Indonesia.
Sebelum tanding, Ratri terbiasa membawa bendera Merah Putih di tasnya.
Hal itu dilakukan sebagai motivasi agar mampu mengibarkan bendera di podium tertinggi pertandingan.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Sosok Ageng Satpam SMPN 1 Prabumulih yang Batal Dicopot, Kini Dapat Hadiah Motor Listrik dari Walkot |
![]() |
---|
Sosok Arlan Wali Kota Prabumulih, Bantah Copot Kepsek dan Anak Bawa Mobil ke Sekolah: Baru Menegur |
![]() |
---|
Heboh Surat Pernyataan MBG yang Minta Orang Tua Tanggung Risiko Keracunan di Brebes, BGN Buka Suara |
![]() |
---|
Viral Pria di Cirebon Berakting Pura-pura Jadi Korban Tabrakan, Aktingnya Mirip Sinetron |
![]() |
---|
Nasib Guru SMP di Pekanbaru setelah Tampar Siswa yang Tak Gulung Tikar, Ortu Marah Datangi Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.