Berita Viral
Kisah Pilu Nabila, Siswi SD Jadi Pemulung Cari Barang Bekas Pulang Sekolah, Bantu Ayah yang Sakit
Di saat teman sebayanya asyik bermain, Nabila siswi SD ini jadi pemulung mencari nafkah bantu ayahnya sakit, tak malu pulang sekolah cari barang bekas
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Di saat teman-teman sebaya asyik bermain, siswi SD ini justru sudah sibuk bekerja mencari nafkah.
Inilah kisah pilu yang dialami Nabila, bocah SD perempuan asal Lebak, Banten.
Belakangan video kisah pilu Nabila, siswi SD menjadi pemulung sepulang sekolah ini viral dibagikan akun Instagram @daaitvindonesia, dikutip Tribunjabar.id, Minggu (1/9/2024).
Dalam video yang yang beredar memperlihatkan kegiatan Nabila pulang sekolah bekerja menjadi pemulung.
Baca juga: Kisah Pilu Nenek Anik Lansia 80 Tahun di Bogor Jadi Pemulung Sembari Cari Anaknya Hilang 20 Tahun
Sepulang sekolah, Nabila rela menjadi pemulung untuk membantu ayahnya yang sakit.
Usia Nabila masih belia namun ia sudah memikul tanggung jawab yang cukup berat.
Seharusnya ia asyik bermain dan belajar, Nabila justru sudah sibuk membantu orangtuanya mencari nafkah.
Nabila, siswi SD ini memulung mencari barang bekas setiap pulang sekolah.
Saat ke sekolah, ternyata Nabila membawa karung yang dia simpan di depan sekolah.
Saat pulang, Nabila membawa karung itu kembali agar pulang sekolah langsung memulung.
Bahkan saat memulung, Nabila tak mengganti seragamnya.
Sembari membawa tas sekolah, Nabila juga menenteng sebuah karung berisi barang berkas yang dia pungut dan kumpulkan dari jalan.
Diketahui Nabila rela menjadi pemulung untuk membantu ayahnya yang sakit.
Nabila mengaku ayahnya itu tak bekerja karena sedang sakit sudah tiga bulan lamanya.
"Bapak sakit sudah dua bulan, jadi saya mungut barang bekas untuk jajan dan bantuin bapak," ujar Nabila.
Dalam keterangan diceritakan ayah Nabila sakit setelah mengalami musibah kecelakaan.
Dari kecelakaan tersebut ternyata ayah Nabila tak dapat lagi berjalan.
Oleh karena itu, demi membantu ayahnya yang sakit, Nabila rela meninggalkan masa kecilnya untuk mencari barang bekas.
Setiap pulang sekolah, langkah kakinya tak kenal lelah menyusuri jalanan mencari rongsokan dan barang bekas.
Ia juga tak malu mencari rezeki sekecil apapun demi membantu kebutuhan sehari-hari.
Dari penghasilannya memulung, Nabila juga menyisikan uang untuk jajannya sendiri.
Di sisi lain, ayah Nabila bernama Ending mengungkap rasa pilunya.
Ending mengaku, sebenarnya merasa sedih melihat anaknya harus bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.
Namun,ia hanya bisa mendoakan anaknya selalu sehat dan mendapat limpahan rezeki.
“Tega gak tega melihat anak mungut barang bekas, tapi gimana lagi kaki saya sakit kena seng lukanya sudah hampir tiga bulan belum sembuh,” ujar Ending saat ditemui dirumahnya, dikutip dari @infookutiimur.
Baca juga: Viral Kisah Tomy, Bocah di Bangkalan Diduga Dipaksa Jadi Pemulung oleh Ayah Tiri Agar Warga Iba
Diketahui, Nabila adalah siswi SD yang duduk di bangku kelas di SDN 3 Cibuah, Lebak, Banten.
Nabila tinggal dengan orangtuanya di Kampung Sindangsari, Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten.
Kini, kisah pilu Nabila tersebut viral dan mengundang simpati warganet.
Tak sedikit warganet yang prihatin atas nasib yang dialami siswi SD bernama Nabila tersebut.
Ada juga warganet yang menyoroti peran pemerintah setempat.
Sebagian warganet memuji sikap Nabila dan mendoakannya agar kelak menjadi anak yang sukses di masa depan.
Berikut beragam komentar warganet.
bowo09.bn
“Aku doa kan kelak dewasa sukses dan bahagia ya dik …”
henyrind
“bupati banten dan pejabat lainnya lagi makan enak, jajan enak”
herijordann
“Semoga dinas sosial setempat dan dinas PPPA setempat segera bergerak memberikan bantuan buat adik ini”
gaa.sptr
“Ada info donasi ga? Buat ade nya, ada dikit ni”
desizara12
“Tipe anak yg gak bakal nyusahin bpaknya nanti buat cari kerja”
cintaquranstore
“Anak sekecil itu berjuang demi keluarga”
sholahudinsanusi
“Ya Allah. Semoga Ananda diberikan kecerdasan dalam belajar dan sukses di masa depan. Aamiin,” tulis beragam komentar warganet.
Baca juga: Kisah Haru Alif Cepmek, Dulu Jadi Pemulung hingga Viral Niru Dilan, Kini Bisa Beli Rumah untuk Ibu
Kisah Lainnya - Kisah Pilu Yuliana Lulusan Sarjana Jadi Pemulung, Nunggu Panggilan Kerja, Punya Utang Biaya Kuliah
Kisah serupa juga dilakukan oleh Yuliana, meski lulusan sarjana, ia tak malu bekerja menjadi pemulung.
Ia rela menjadi pemulung karena sambil menunggu panggilan kerja.
Sulitnya mencari pekerjaan membuat para lulusan baru juga harus melawan gengsi.
Itulah pula yang dilakukan Yuliana (23), seorang lulusan sarjana yang kini menjadi pemulung.
Yuliana tak malu bekerja sebagai tukang rongsokan atau pemulung meski bergelar sarjana.
Pasalnya, pekerjaan itu dilakukan Yuliana sembari menunggu panggilan kerja.
Baca juga: Kisah Pilu Tukang Perabot Tunanetra Jualan Sering Ditipu, Seharian Jalan Kaki Baru Laku 3 Barang
Belakangan ini kisah pilu Yuliana, lulusan sarjana yang menjadi pemulung ini viral dibagikan akun Youtube Rahmat Channel.
Dalam video yang dibagikan memperlihatkan Yuliana hendak mencari botol bekas rongsokan.
Diketahui Yuliana adalah lulusan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon di Jawa Barat.
Ia kuliah di jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, dan kini telah lulus dan bergelar sarjana.
Bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi saja bagi Yuliana sudah dia syukuri.
Pasalnya, kedua orangtua Yuliana sudah banting tulang hingga berutang demi dirinya mendapatkan pendidikan yang layak.
Padahal, kondisi ekonomi keluarga Yuliana pun bisa dikatakan kurang cukup mampu.
Yuliana tinggal dengan orangtuanya di rumah panggung seperti gubuk yang hanya terbuat dari kayu.

Ternyata setelah lulus, orangtua Yuliana masih mempunyai utang biaya pendidikannya selama kuliah.
Setelah lulus, Yuliana mengaku sudah berusaha mencari pekerjaan dengan melamar ke sejumlah perusahaan.
Daripada menganggur, Yuliana masih bisa mencari rezeki dengan cara lain.
Ia mengaku berlama-lama menganggur membuatnya bosan hanya berdiam diri di rumah.
Karena itu ia pun menjadi pemulung mencari rongksokan sebagai ikhtiar mencari rezeki.
Selain menjadi pemulung, Yuliana juga terkadang menjalani profesi ojek mengantar tetangganya yang membutuhkan jasanya.
“Di rumah saya suka gabut, gak ada pemasukan, terus kadang nganter tetangga, nanti dikasih upah,” ujar Yuliana.
Yulianan memang tak punya motor, ia menggunakan motor tetangganya untuk mengantar.
"Ngojek mengantarkan tetangga ke pasar, di sini jauh ke perkotaan tetangga minta antar ke pasar, tapi pakai motor dia, kan saya enggak punya motor ngojek tapi motornya punya dia sendiri, nah saya suka dikasih upah," ungkapnya.
Kemudian Yuliana ungkap curhatan pilunya dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia ingin membanggakan kedua orangtuanya yang telah berjasa.
Baca juga: Viral, Kisah Anak Penjual Nasi Goreng Jadi Wisudawan Cumlaude di Unair, Sarjana Pertama di Keluarga
Dengan bekerja, Yuliana berharap ingin membantu orangtuanya membayar utang bekas biaya pendidikannya.
Namun apalah daya, dengan kondisi yang sulit mencari kerja membuat Yuliana menganggur.
“Mau membantu orangtua, terutama bayar utang-utang orangtua, masih banyak,” ungkap Yuliana.
Untuk saat ini, diakui Yuliana orangtuanya selain menanggung utang juga berjuang mencari nafkah biaya hidup sehari-hari.
Sehari-hari ayah Yuliana mencari nafkah dengan berjualan di sekolah.
Selain menghidupi Yuliana, orangtua Yuliana juga masih menyekolahkan adiknya.
Simak video selengkapnya
#BeritaViral
Bupati Pati Sudewo Minta Maaf Usai Viral Tantang Warga Soal Kenaikan Tarif PBB 250 Persen |
![]() |
---|
Sempat Viral Disebut Tantang Warga Demo, Bupati Pati Sudewo Minta Maaf dan Klarifikasi: Tidak Maksud |
![]() |
---|
Respons Polda DIY soal Penangkapan 5 Pelaku Judol di Bantul Diduga Rugikan Bandar: Itu Asumsi |
![]() |
---|
Viral, GRIB Jaya Geruduk Pondok Indah Golf Diduga Dipicu Sengketa Tanah, Polisi Langsung Terjun |
![]() |
---|
Sosok Sudewo, Bupati Pati Viral Tantang Warga soal Demo Tarif PBB 250 Persen: 50 Ribu Tak Gentar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.