Maulid Nabi 2024

Jadwal 1 Rabiul Awal 1446 H dan Maulid Nabi 2024, Berikut Amalan di Bulan Kelahiran Nabi Muhammad

Berikut inilah jadwal tanggal 1 Rabiul Awal 1446 H dan Maulid Nabi 2024, lengkap dengan amalan sunah yang bisa dikerjakan.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Tribunnews.com
Jadwal 1 Rabiul Awal 1446 H dan Maulid Nabi 2024, Berikut Amalan di Bulan Kelahiran Nabi Muhammad 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah jadwal tanggal 1 Rabiul Awal 1446 H dan Maulid Nabi 2024, lengkap dengan amalan yang bisa dikerjakan.

Setelah bulan Safar, selanjutnya umat muslim menyambut bulan Rabiul Awal.

Bulan ketiga dalam urutan kalender Islam ini termasuk bulan mulia.

Pasalnya di bulan Rabiul Awal ini merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dalam sejarah Islam diyakini bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin 12 Rabiul Awal di tahun Gajah.

Baca juga: Jadwal Rebo Wekasan di Bulan Safar 2024, Lengkap Amalan dan Doa yang Bisa Dibaca, Berikut Hukumnya

Saat muslim merayakan bulan kelahiran Nabi SAW itu juga dikenal sebagai peringatan Maulid Nabi.

Demikian saat menyambut bulan Rabiul Awal ini tak jarang umat muslim merayakannya dengan penuh suka cita.

Biasanya umat muslim menyambutnya dengan melaksanakan mengerjakan kegiatan keagamaan hingga mengerjakan amalan sunah.

Lalu, kapan jadwal tanggal 1 Rabiul Awal 1446 H dan Maulid Nabi 2024 ?

Berdasarkan kalender Islam, awal bulan atau tanggal 1 Rabiul Awal 1446 H jatuh pada Kamis 5 September 2024. 

Adapun jadwal Maulid Nabi 2024 yang diperingati tanggal 12 Rabiul Awal 1446 H maka jatuh pada 16 September 2024.

Saat menyambut bulan Rabiul Awal, umat muslim dapat mengerjakan amalan sunah.

Seperti menyambutnya dengan membaca doa dan mengerjakan amalan sunahnya.

Di bulan Rabiul Awal umat Muslim juga menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW itu dengan sebutan Maulid Nabi.

Dalam peringatannya tak jarang umat muslim menyambutnya dengan gema berlomba-lomba memperbanyak ibadah.

Selain itu, karena bulan kelahiran Nabi, umat muslim juga mewarnainya dengan amalan sunah memperbanyak shalawat.

Shalawat dimaknai sebagai ungkapan rasa kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, kekasih Allah SWT.

Selain shalawat dan Maulid Nabi, masih ada amalan sunah lainnya yang dapat dikerjakan umat muslim.

Lalu, amalan sunah apa saja yang dapat dikerjakan di bulan Rabiul Awal?

Amalan-amalan Sunah di Bulan Rabiul Awal

1. Memperbanyak Shalawat 

Sebagai bulan kelahiran sekaligus bulan wafatnya sang utusan, di bulan inilah waktu yang tepat melaksanakan amalan memperbanyak shalawat.

Shalawat merupakan doa dan seruan kepada Allah SWT untuk memohon berkah.

Shalawat juga dapat diartikan sebagai ungkapan kecintaan, penghargaan dan kehoramatan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah.

Perintah agar umat muslim bershalawat bahkan sudah jelas tercantum dalam Al Quran Surat Al Ahzab : 56.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا 

Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā 

Artinya:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al Quran Surat Al Ahzab 33: 56).

Baca juga: Doa-doa Menyambut Bulan Rabiul Awal dan Shalawat saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Beserta Keutamaannya

Lantas shalawat nabi apa yang diucapkan umat muslim?

Satu di antara bentuk bacaan shalawat Nabi yang utama yang setiap waktu dibaca dalam salat dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut:

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ  مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى  إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أَٰلِ  إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى  مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamma shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka Hamidum Majid)

Artinya : 

“Ya Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) sholawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi sholawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah.” 

“Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha terpuji (lagi) Maha Mulia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Memperbanyak sedekah

Bersedekah merupakan amalan yang tiada henti untuk diamalkan setiap harinya.

Sedekah juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

Sedekah adalah pemberian secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.

Sudah menjadi kewajiban seorang muslim menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagai kepada sudaranya yang serba kekurangan.

Sedekah harus dilandasi oleh rasa ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan.

Allah SWT menjelaskan keistimewaan orang bersedekah dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 261.

"Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Allah SWT juga telah menjanjikan surga bagi mereka yang rela menafkahkan sebagian hartanya untuk orang yang membutuhkan.

Sebagaimana hal ini terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imran : 133-134.

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-muttaqīn

Artinya:

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."

Dan ayat 134 yang artinya :

(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.

Baca juga: Arti Bulan Rabiul Awal, Berikut Asal-usulnya hingga Diperingati Sebagai Bulan Maulid Nabi

3. Melaksanakan puasa sunah

Mengerjakan amalan puasa sunah juga sangat dianjurkan di bulan Rabiul Awal.

Terlebih, amalan puasa sunah sebenarnya dapat dikerjakan kapan pun karena terdapat di setiap bulannya.

Seperti mengerjakan amalan puasa sunah, puasa senin dan kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan lainnya.

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari di pertengahan bulan.

Dilansir dari muslim.or.id, lebih utama puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan setiap hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qomariyah).

Disebut Ayyamul Bidh (hari putih) karena pada malam-malam tersebut bersinar bulan purnama dengan sinar yang putih.

Pada bulan Rabiul Awal 1443 H puasa Ayyamul Bidh dapat dikerjakan pada 29, 30 September 2023, dan 1 Oktober 2023.

Baca juga: 5 Sejarah Islam Peristiwa Penting Terjadi di Bulan Rabiul Awal selain Kelahiran Nabi Muhammad SAW

4. Memperbanyak amalan kebaikan

Seperti pada bulan lainnya, di Rabiul Awal juga muslim dianjurkan memperbanyak amalan.

Seperti memperbanyak zikir, mengamalkan salat sunnah, hingga tilawah Al Quran.

Amalan berzikir sebenarnya tak pernah lepas dikerjakan setiap saat.

Berzikir adalah akikatnya menjadi kewajiban umat muslim.

Sebagaimana termaktub dalam Ummul Quran dan bacaan doa lainnya.

“Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan dan berat di timbangan: (yaitu bacaan) subhaanallah wabihamdihi subhaanallahil adzim.” (HR Bukhari).

Begitu juga dengan amalan membaca Al Quran yang sangat dianjurkan dikerjakan muslim hakikatnya setiap saat.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali.” (HR. At Tirmidzi dan At Thabrani).

Sesungguhnya mengerjakan amalan kebaikan dapat diamalkan kapan saja.

Selain itu, beberapa amalan kebaikan yang  tak akan terputus, bahkan hingga hamba sahaya telah tiada.

Demikian, itulah jadwal awal Bulan Rabiul Awal 1445 berikut beberapa amalan yang dapat dikerjakan umat muslim.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved