Undip Sudah Pecat 3 Mahasiswa PPDS terkait Perundungan Kelas Berat, Termasuk Perundung Dokter Aulia?
Universitas Diponegoro (Undip) telah memecat 3 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang melakukan pelanggaran berat.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA – Dokter bernama Aulia Risma Lestari (30) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang berada di wilayah Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Aulia Risma Lestari ditemukan meninggal dunia pada Senin (12/8/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.
Adapun, Aulia Risma Lestari berasal dari Tegal, Jawa Tengah.
Aulia tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Alumni SMAN 1 Tegal itu juga adalah dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah, Tegal.
Berdasarkan kabar yang meredar, Aulia Risma Lestari menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri.
Undip Pecat 3 Mahasiswa PPDS
Universitas Diponegoro (Undip) telah memecat 3 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang melakukan pelanggaran berat.
Namun, 3 mahasiswa PPDS yang dipecat itu dipastikan bukan yang terlibat dalam kasus meninggalnya dokter Aulia Risma.
Pemecatan itu berlangsung pada 2021 dan 2023.
Namun pihak Undip enggan menjelaskan lebih rinci pelanggaran berat yang dilakukan ketiga mahasiswa PPDS itu.
“Di Undip ada dua mahasiswa PPDS yang dikeluarkan tahun 2021 dan ada satu yang tahun 2023 karena melakukan pelanggaran berat,” ujar perwakilan kantor hukum Undip, Yunanto dalam konferensi pers via zoom, Jumat (23/8/2024).
Yunanto menuturkan sejak Agustus 2023, Undip sudah mengkampanyekan gerakan Zero bullying.
Sejak saat ini semua mahasiswa yang akan menjalani PPDS dan dosen harus menandatangani fakta integritas anti perundungan.
“Itu menjadi bentuk pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap norma yang diatur di dalam peraturan ketika ada pelanggaran termasuk perundungan ini maka ada mekanisme yang harus dilakukan sehingga nanti akan ada penjatuhan sanksi sesuai pelanggaran mulai dari ringan dalam tingkat fakultas tapi kalau sanksinya itu menyangkut sedang dan berat ini baru dibentuk tim di tingkat universitas” jelasnya.
Psikolog Soroti Kasus MTsN Purwakarta: Bullying Bukan Kenakalan Individu, Tapi Budaya di Sekolah |
![]() |
---|
Air Mata dan Permohonan Maaf Warnai Islah Kasus Bullying di Madrasah Negeri Purwakarta |
![]() |
---|
Akademisi Soroti Pentingnya Layanan Kesehatan Mental di Sekolah di Kota Bandung |
![]() |
---|
Kasus Perundungan Murid SD di Purwakarta, Disdik Sudah Panggil Pihak Sekolah |
![]() |
---|
Siswa SMK Dikeroyok 13 Orang Kakak Kelas di Cikarang, Disuruh Jongkok dengan Wajah Menatap ke Atas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.