Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Tidak Dikenal di Kamojang Bandung, Makam Lima Tentara Siliwangi

Rombongan tentara tersebut diserang oleh segerombolan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
Taman Makam Pahlawan Tidak Dikenal di Kamojang, Kabupaten Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di kawasan hutan Kamojang, tepatnya di pinggir jalan raya terdapat makam pahlawan yang tidak dikenal. 

Taman makam pahlawan tersebut berada di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Berjarak kurang lebih 250 meter dari jalan menuju kawah Kamojang

Ketua Desa Wisata Laksana, Ahmad Saeful Rachman menuturkan ada lima pahlawan tentara yang dikebumikan di tempat tersebut. 

“Katanya pasukan tentara yang akan ke Yogyakarta, saat melintas daerah ini lima orang tersebut tertinggal dari barisannya,” ujarnya, saat ditemui Tribunjabar.id di lokasi, Minggu (18/8/2024). 

Rombongan tentara tersebut diserang oleh segerombolan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Salah satu konflik politik pertama yang terjadi di Indonesia pasca kemerdekaan sekitar tahun 1948-1949. 

Hasil Perjanjian Renville pada tanggal 17 Januari 1948 menjadi salah satu motif munculnya gerakan Darul Islam.

Mereka  tidak puas dengan keputusan tersebut, sehingga memicu perang saudara dengan kelompok nasionalis. Perjanjian itu juga mengharuskan Divisi Siliwangi Jawa Barat mengosongkan Jabar dan berpindah menuju Yogyakarta.

“Yang memakamkan di sini warga Kamojang. Ada yang dikubur dua jasad satu liang lahat, di sisi yang berbeda ada tiga makam,” imbuhnya. 

Baca juga: Kemenkumham Jabar Laksanakan Upacara Ziarah dan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung

Lantaran tentara yang tewas tersebut tidak dikenal, warga menyebut taman makam pahlawan tersebut Makam Pahlawan Pagar Betis. 

Dulu, kata Saeful, makam tersebut ala kadarnya. Banyak rumput yang tumbuh dan cenderung tidak terawat. 

“Sekarang sudah dapat bantuan dari Pertamina, makam ditenovasi ada pembatas dengan jalan dan di benteng,” kata dia. 

Setelah HUT ke-79 RI kemarin, masyarakat lokal dan petugas kemananan bergotong royong membersihkan makam agar terawat. Selain itu, bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan. 

“Sebetulnya belum ada secara khusus yang merawatnya. Jadi ini insiatif masyarakat, komunitas lokal dan Babinsa Desa Laksana," katanya.

 “Dulu suka ada yang ziarah, dari anak sekolah seperti anak sekolah. Inginnya ziarah terus berlanjut sampai sekarang.” tutupnya. (*) 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved