Berita Viral

Kisah Pilu Cleaning Service Tak Mampu Bayar RS Rp 32 Juta, Anaknya yang Dibacok OTK Tak Bisa Pulang

Curhat pilu seorang ibu bernama Halimah tidak bisa membawa pulang anaknya dari rumah sakit. 

(KOMPAS.com/GOKLAS WISELY )
Halimah saat diwawancarai di Rumah Sakit Haji Medan pada Kamis (15/8/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Curhat pilu seorang ibu bernama Halimah tidak bisa membawa pulang anaknya dari rumah sakit. 

Wanita 40 tahun itu bercerita, anaknya inisial AA (16) sedang dirawat di Rumah Sakit Haji Medan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 

Anaknya dirawat setelah kaki kanannya dibacok segerombolan orang tidak dikenal (OTK) saat melintas di Jalan Jati Rejo, pada Kamis (8/8/2024). 

Halimah mengatakan saat itu anaknya ingin pergi tempat temannya.

Namun saat di perjalanan sang anak bertemu dengan segerombolan orang tawuran.

"Saat itu anak saya mau ke tempat kawannya. Terus di perjalanan, ternyata ada katanya ada kayak orang tawuran gitu. Anak saya kebetulan lewat dan dibacok kakinya," kata Halimah saat diwawancarai, Kamis (15/8/2024), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Viral Momen Ibu Hamil di Pandeglang Nangis Ngidam Naik Moge Patwal, Respons Polisi Tuai Pujian

"Kalau barang-barang yang hilang tidak ada," sambungnya.

Anaknya pun langsung dilarikan ke RS Haji Medan dan langsung menjalani operasi pada pagi harinya.

Operasinya berjalan lancar dan kondisi AA mulai membaik.

Tak sanggung bayar pengobatan

Persoalan baru menghampiri wanita yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service di salah satu kampus Kota Medan, yaitu biaya pengobatan AA.

Halimah harus membayar Rp 32 jutaan agar bisa membawa anaknua pulang dari RS Haji Medan.

Namun, hingga saat ini ia hanya memiliki uang Rp 8 juta yang telah dibayarkan. 

"Masih ada Rp 24 juta lagi yang harus dibayar. Untuk uang Rp 8 juta saja, saya susah payah mendapatkannya," ungkapnya. 

"Saya sudah jual emas, gadai sepeda motor, sampai hutang ke rentenir. Jujur, saya tak mampu bayar makanya anak tak bisa dibawa pulang. Kalau kondisi dia sudah bisa pulang," sambungnya.

Ia pun berharap, ada sosok dermawan yang bisa membantunya.

Sebab, sejauh ini Halimah belum mendapatkan cara untuk melunasi biaya perobatan anaknya.

Di samping itu, Halimah pun telah membuat laporan terkait peristiwa yang menimpa anaknya ke Polsek Tembung.

Ia turut meminta agar kepolisian menangkap para pelaku.

Penjelasan rumah sakit

Menurut Kepala Instalasi Humas dan Pelayanan Pengaduan Rumah Sakit Haji Medan, Arfan Ansari, korban awalnya dibawa ke rumah sakit, pada Kamis (8/8/2024) silam.

Saat itu, korban mengalami luka yang cukup parah dibagian kaki kanannya dan harus dilakukan tindakan operasi, akibat luka bacokan senjata tajam.

"Pasien masuk sekira jam 08.03 WIB, dengan luka robek di kaki kanan dan dilakukanlah perawatan di UGD," kata Arfan, dikutip dari Tribun-medan, Kamis (15/8/2024).

Katanya, lantaran luka yang cukup parah pihak rumah sakit pun langsung melakukan tindakan medis.

"Dikonfirmasi ke dokter ortopedi untuk dilakukannya operasi. Karena tidak memungkinkan lagi pasien itu untuk menunggu lama," sebutnya.

Arfan mengatakan, biaya operasi dan perawatan korban mencapai puluhan juta rupiah dan tidak bisa diklaim BPJS karena lukanya akibat pembacokan.

"Biayanya kena Rp 32 juta. Ada dikasih panjar oleh keluarga atau bayar di depan Rp 8 juta, jadi sisanya sekitar Rp 24 juta," ujarnya.

Kemudian, katanya pihak rumah sakit telah mencarikan solusi kepada keluarga pasien tersebut, agar bisa membayar sisa uang tagihan biaya operasi dengan cara mencicil.

Namun, pihak keluarga tidak bisa memberikan jaminan apapun ke rumah sakit dan tetap ngotot agar anaknya dikeluarkan dari rumah sakit.

"Kita sudah mencoba konfirmasi ke keluarga untuk mediasi, tentang sisa pembayarannya. Seperti apa jaminannya, untuk yang sisa ini tadi," ucapnya.

"Karena sudah SOP dari rumah sakit wajib ada jaminan, supaya ada perjanjian dia membayar untuk berkalanya ke depan," sambungnya.

Arfan menyampaikan, namun sampai saat ini belum ditemukan titik terang antara pihak keluarga dan rumah sakit.

Sehingga, pasien korban pembacokan itu sampai saat ini masih ditahan sampai pihak keluarga melunasi sisa biaya operasi.

"Kondisi pasien sekarang walaupun belum sanggup bayar sisanya, kita tetap lakukan perawatan seperti ganti perbannya, memberi makan, dan yang lain-lain,"

"Untuk biaya itu semua, kita tidak masukkan ke tagihan lagi. Karena sudah kita kunci tagihannya itu Rp 32 juta," pungkasnya.

Penjelasan polisi 

Kepala Unit Reskrim Polsek Tembung AKP Japri Simamora mengaku telah mendapatkan informasi yang dialami oleh AA.

Kini, pihaknya pun masih melakukan penyelidikan. 

"Sejauh ini kami masih penyelidikan. Memeriksa sejumlah saksi dan CCTV di sekitar lokasi," ucap Japri kepada Kompas.com melalui saluran telepon.

baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved