Begini Cara PT KAI Daop 2 Bandung Kurangi Penggunaan Botol Plastik Minum di Stasiun

Drinking Water Station ini disediakan di dua stasiun yaitu Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong. Program ini sudah berjalan sejak Juli 2023. 

Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
Untuk meminimalisir sampah plastik, khususnya jenis minuman, PT KAI Daop 2 Bandung mulai menyediakan Drinkring Water Station atau stasiun air minum di dua stasiun yaitu Kiaracondong dan Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT KAI Daop 2 Bandung berbupaya mengurangi sampah plastik.'

Sebagaimana diketahui sampah plastik merupakan limbah yang sulit didaur ulang.

Untuk itulah, untuk meminimalisir sampah plastik, khususnya jenis minuman, PT KAI Daop 2 Bandung mulai menyediakan Drinkring Water Station atau stasiun air minum.

Drinking Water Station ini disediakan di dua stasiun yaitu Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong. Program ini sudah berjalan sejak Juli 2023. 

Langkah ini dilakukan sebagai dukungan KAI untuk mengurangi penggunaan botol plastik sebagai salahsatu langkah mencapai net zero emission (NZE) 

Manager Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti coway International Indonesia dan ITB guna menghadirkan layanan drinking water station yang sudah melalui beragam uji termasuk kualitas air.

"Air minum sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Kami berkomitmen tak hanya sekedar menyediakan air minum, tapi air minum yang berkualitas dan sehat dikonsumsi oleh pelanggan kereta api,"

"Kualitas air minum pada fasilitas Drinking Water Station telah memenuhi 20 dari 20 parameter standard baku mutu yang diuji berdasarkan pengujian oleh Coway Water Quality Laboratory. Lalu, fasilitas air minum itu telah mendapat sertifikat halal dari MUI," kata Ayep Hanapi di Stasiun Bandung, Selasa (13/8/2024).

Parameter-parameter uji kualitas air pada Drinking Water Station, antara lain parameter mikrobiologi terdiri dari (E Coli dan total bakteri coliform), parameter fisik (suhu, total dissolved solid, kekeruhan, warna, dan bau), parameter kimia (nitrat, nitrit, besi, mangan, arsen, kadmium, timbal, fluorida, dan alumunium), serta parameter kimia tambahan (total kromium, tembaga, seng, dan nikel).

"Kami akan terus mendukung kampanye atau gerakan konservasi dan teknologi ramah lingkungan sebagai salahsatu upaya peningkatan layanan pada pengguna jasa kereta api. Itu dilakukan sebagai salahsatu langkah menghadirkan ekosistem transportasi kereta api terbagi bagi masyarakat," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved