Core, Terbentuk dari Pertemuan di Kereta Hingga Jadi Komunitas Lari Terbesar di Kota Cirebon
Komunitas orang yang hobi lari di Kota Cirebon ini sudah memasuki tahun ke-9 setelah terbentuk pada 2015.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
"Tapi kalau di Indonesia kita sampai Bali Maraton, Borobudur Maraton, Jogja Maraton dan hampir semua even maraton di Jawa-Bali diikuti,” jelas Maulana.
Keberagaman anggota Core juga cukup mencolok, dengan rentang usia yang luas mulai dari 20 hingga 35 tahun, bahkan di atas 40 tahun.
“Pelajar juga kita ada."
"Jadi, beragam sih kalau rain usia,” katanya.
Sebagai komunitas lari terbesar di Cirebon, Core berharap lebih banyak event lari yang diadakan di kota ini.
“Harapannya untuk even lari di Cirebon, mungkin agar lebih banyak lagi, karena dari beberapa kita senang diajakin colabs di beberapa tempat,” ujarnya, seraya menyebutkan bahwa event-event semacam ini dapat meningkatkan minat masyarakat Cirebon untuk berolahraga, khususnya lari.
Dengan semangat yang terus terjaga, Cirebon Runners kini tidak hanya menjadi wadah bagi pecinta lari di kota ini, tetapi juga sebagai inspirasi bagi banyak orang untuk memulai gaya hidup sehat melalui olahraga. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Menilik Jejak Sejarah Pra-Proklamasi di Cirebon, Bacakan Teks Sutan Sjahrir Sebelum 17 Agustus |
![]() |
---|
Pemkot Cirebon Janji Turunkan PBB pada 2026, Warga Tetap Geram Kenaikan Capai 1.000 Persen |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi: PBB di Cirebon Tak Naik 1.000 Persen, Keputusan Pj Wali Kota Terdahulu akan Dievaluasi |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi soal Kenaikan PBB 1.000 Persen di Kota Cirebon: Lagi Berat Nih Masyarakatnya |
![]() |
---|
Ini Bunyi Pasal 9 yang Bakal Direvisi DPRD Kota Cirebon Buntut Protes Kenaikan PBB 1.000 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.