Unik, Rumah Makan Ini Dibangun Dalam Gua, Pengunjung Bisa Rasakan Sensasi Kuliner Langka Khas Tasik
Seperti lumrahnya sebuah gua, meski telah bertransformasi menjadi rumah makan, namun pemandangan stalaktit masih bisa kita dapati di sana.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Kemal Setia Permana
Somantri mengungkap, bahwa Rumah Makan Gua Pongpok Landak dibangun pada tahun 2022 lalu saat momentum munggahan menuju bulan puasa.

Gua tersebut berada di kebun miliknya dengan luasan sekira seperempat hektare lebih.
"Dulu, di sini banyak batunya. Sering dipakai warga buat buang sampah. Nah, pertama kali ketahuan ada gua ini tuh waktu tahun 2000," ucapnya.
Akhirnya, Somantri bersama pekerjanya memutuskan untuk membersihkan area gua tersebut.
"Selama kurang lebih satu bulan mungkin ya, dibersihkan bareng pekerja. Di dalam gua juga banyak sampahnya," terang dia.
Setelah ditemukan gua tersebut, lantas Somantri mendapatkan informasi dari sepuh setempat perihal nama gua yang berada di kebunnya itu.
"Jadi, katanya, dulu mungkin sekitar tahun 1990-an, di sini lokasi berburu landak. Nah, kalau landaknya lari ke gua ini, pasti ketangkap, karena gua ini 'kan memang buntu. Makanya dinamakan Gua Pongpok Landak," ucapnya.
"Sekarang mah sudah enggak ada yang berburu landak, soalnya 'kan landak itu hewan langka yang dilindungi pemerintah," pungkas Somantri.
Baca juga: Sonny Salimi Ikhlas Maju di Pilwalkot Bandung 2024: Diterima Partai atau Tidak, Nggak Masalah
Di tempat yang sama, salah satu pengunjung yang bernama Deden mengatakan, Rumah Makan Gua Pongpok Landak bisa menjadi tempat istirahat alternatif bagi mereka yang melakukan perjalanan melintasi jalur Tasikmalaya selatan.
"Saya kebetulan ini mau ke Cijulang (Kabupaten Pangandaran) sama teman-teman. Sambil lintas, istirahat dulu di sini. Ngopi, makan. Memang bisa jadi rest area juga sih," ucapnya.
Terkait sajian makanan, tambah Deden, di Rumah Makan Gua Pongpok Landak rasanya cukup familiar bagi mereka yang terbiasa menikmati masakan rumah.
"Enak. Makanannya mah khas Sunda. Jadi, buat saya mah, rasanya enggak asing ke lidah. Harganya juga cukup murah," tutupnya.
Terpisah, pegiat Caves Society Tasikmalaya, Aris Rifqi Mubarak (29) mengatakan, gua dijadikan rumah makan dinilai sah-sah saja.
"Sah-sah saja. Daripada rusak oleh tambang, lebih baik dijadikan tempat makan dan minum," tutur dia.
Pasalnya, tambah Aris, hal tersebut mengembalikan fungsi gua bagi sebuah peradaban.
Kunjungi Korban Longsor, Bupati Tasikmalaya Janji Perbaiki Rumah dan Tanggung Biaya Perawatan |
![]() |
---|
Bocah di Tasikmalaya Lolos dari Maut usai Tertimbun Longsor, Selamat Berkat Wajah Tertutup Baskon |
![]() |
---|
Tragis, Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Cigalontang Tasikmalaya, Bocah 8 Tahun Meninggal |
![]() |
---|
Banjir dan Longsor Terjang Singaparna Tasikmalaya, Sungai Sosopan Meluap Hancurkan Rumah Warga |
![]() |
---|
Banjir dan Longsor Kepung Dua Kecamatan di Tasikmalaya, Sungai Sosopan Meluap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.