"Geura Omean!" Teriak Sopir Angkot saat Lewati Jalan Hariang yang Rusak di Sumedang

Memasuki ruas jalan dari Desa Hariang ke Desa Panyindangan, Kecamatan Buahdua banyak ditemui kerusakan.

tribunjabar.id / Kiki Andriana
Suasana di ruas jalan Desa Bojongloa, Kecamatan Buahdua, Sumedang, Sabtu (3/8/2024).  

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Jalan penghubung Kecamatan Tanjungkerta-Kecamatan Buah Dua via Desa Hariang kondisinya rusak. Aspal-aspal terkelupas dan lubang jalanan banyak ditemukan di ruas jalan ini. Berkendara dengan tanpa hati-hati, bisa berujung celaka. 

TribunJabar.id pada Sabtu (3/8/2024) menelusuri jalan di Sumedang yang melingkari Gunung Tampomas, gunung yang menjadi ikon kota ini. Gunung dengan status Taman Wisata Alam yang luasnya 1.250 hektare. 

Rute yang dipakai adalah dari pusat kota Sumedang ke Tanjungkerta-Buahdua-Conggeang-Paseh-dan kembali lagi ke pusat kota.

Jalan Tanjungkerta-Hariang, kondisinya bagus. Perjalanan relatif tanpa kendala. Jalan juga cukup lebar di jalan Tanjungkerta-Subang dan agak kecil saat masuk ke kawasan Hariang.

Memasuki ruas jalan dari Desa Hariang ke Desa Panyindangan, Kecamatan Buahdua banyak ditemui kerusakan. Padahal, jalan yang rusak ini adalah trayek angkot. 

Angkutan kota yang mellintas ke jalan ini adalah Angkot 09, dengan trayek Terminal Ciakar di pusat kota Sumedang tujuan Hariang, Buah Dua. 

Baca juga: Geger, Warga Indramayu Temukan Bayi dalam Kantong Kresek di Bantaran Sungai Cimanuk

Trayek itu cukup panjang, sebab Angkot melintas melalui jalan utama Sumedang-Cirebon, lalu berbelok ke Legok, Kecamatan Paseh, masuk ke Conggeang-Buahdua, lalu bekbelok ke kiri, masuk ke Panyindangan-Hariang. 

Di satu area jalan rusak di dekat tugu perbatasan Desa Bojongloa, Buahdua, angkot yang melintas harus melaju sangat pelan. Selain rusaknya jalan cukup parah, ruas jalan ini juga cukup menanjak jika ditempuh dari arah Panyindangan. 

Tribun Jabar.id memotret jalan yang rusak itu. Sopir angkot yang kebetulan melintas berteriak seperti memberikan dukungan dan menitipkan harapan. 

"Tah kitu foto, geura omean! (Nah, foto saja lah, segera perbaiki)," katanya. 

Di Kabupaten Sumedang, hingga bulan Desember tahun 2023, jalan yang kondisinya mantap telah mencapai 87,69 persen atau sepanjang 679,25 kilometer. 

Jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Sumedang panjangnya 774,368 kilometer. Tahun 2024, pagu perbaikan jalan di Kabupaten Sumedang sebesar Rp 48,138 miliar.

Perjalanan Tribun Jabar.id menapaki jalan yang melingkari Gunung Tampomas berlanjut. Keluar dari Desa Panyindangan, rute dilanjutkan ke jalan Buahdua-Conggeang. Jalan raya yang besar ini kondisinya sangat mantap. Aspalnya mulus. 

Buahdua, termasuk di dalamnya Kecamatan Ujungjaya dan Tomo direncanakan sebagai kawasan industri di Sumedang. Kawasan ini dinamai Sumedang Industriapolis. Dengan tujuan itulah, ruas jalan ini pada masa kepemimpinan Dony Ahmad Munir sebagai Bupati Sumedang (2018-2023) dikebut perbaikannya. 

Di ruas Buahdua-Conggeang, ada pintu Tol Cisumdawu. Ini tampak saling menguatkan antara rencana pendirian Sumedang Industriapolis dengan akses jalan tol yang bagus. 

Lepas dari Conggeang, Legok menjelang. Truk-truk pengangkut pasir mulai tampak. Jalan yang sunyi melintasi pesawahan dan perkampungan asri di kaki Tampomas terkenang di belakang, kini Cimalaka-Sumedang yang ingar-bingar.

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved