Berita Viral

Profil Organisasi Remaja Masjid yang Bertemu Jokowi Bahas Izin Kelola Tambang, Didirikan di Bandung

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) menjadi sorotan di media sosial setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kompas.com/Dian Erika
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Said Aldi Al Idrus memberikan keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) menjadi sorotan di media sosial setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BKPRMI mendatangi Istana Negara, Jakarta, untuk bertemu Jokowi pada Rabu (31/7/2024).

Dalam pertemuan tersebut, BKPRMI membahas mengenai izin mengelola tambang untuk organisasi masyarakat (ormas) keagamaan.

Lantas, seperti apakah profil organisasi remaja masjid tersebut?

Profil BKPRMI

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (disingkat BKPRMI) adalah sebuah organisasi kader dakwah dan wahana komunikasi organisasi pemuda remaja masjid di Indonesia.

Saat ini, jabatan ketua BKPRMI diisi oleh Said Al Idrus.

Dilansir dari bkprmingaglik.wordpress.com, KPRMI didirikan di masjid Istiqamah Bandung pada 3 September 1997.

Logo Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).
Logo Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI). (bkprmingaglik.wordpress.com)

Baca juga: Muhammadiyah Akhirnya Ambil Bagian dalam Pengelolaan Tambang, Azrul Tanjung Akui Banyak yang Kecewa

Pendiri BKPRMI tercatat ada beberapa orang, yaitu Rakanda Toto Tasmara, Rakanda Ahmad Mansur Suryanegara, Rakanda Syamsuddin Manaf, Rakanda Bambang Pranggono, masing-masing dari Jawa Barat.

Kemudian, ada Rakanda Mustafid Amna, Rakanda Syaifuddin Donondjoyo, Rakanda Muhammad Anwar Ratnapa Syaifuddin Donondjoyo, Rakanda Muhammad Anwar Ratnaprawira, Rakanda Muchlis Ma'ruf masing-masing dari DKI Jakarta.

Lalu, ada Rakanda Nasir Budiman, Nurcholis Turmudzi masing-masing dari Jawa Tengah, Rakanda Mubayin dari Jawa Timur.

Sekretariat pertama BKPRMI ini juga berada di Kota Bandung, tepatnya di Gedung Sekretariat Majelis Ulama Indonesia, Jawa Barat.

Kemudian, sekretariatnya berubah mengikuti sekretariat MUI Pusat, yaitu di masjid Al-Azhar (1986) dan Masjid Istiqlal (1989-sekarang).

Adapun, logo BKPRMI yaitu berbentuk bulat dengan warna hijau.

Terdapat garis luar tipis lalu ada tulisan nama organisasi Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia.

Di tengah lingkaran itu, terdapat kaligrafi dua kalimat syahadat.

Bahas Tambang bersama Jokowi

Ketua BKPRMI Said Aldi Al Idrus menuturkan, pertemuannya bersama Jokowi itu di antaranya membahas izin mengelola tambang untuk organisasi masyarakat (ormas) keagamaan.

Pihaknya berharap agar izin mengelola tambang ini bisa mendatangkan suatu kebermanfaatan.

Khususnya, terhadap Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang sudah menyatakan menerima izin pengelolaan tambah tersebut.

"Mudah-mudahan apa yang diberikan itu bisa bermanfaat khusus kepada NU dan Muhammadiyah," kata Said, usai bertemu Jokowi.

"Kami yakin dan percaya itu pasti bermanfaat," tambah dia.

Baca juga: Sebelumnya Menolak, Muhammadiyah Kini Ikuti Jejak NU Terima Izin Tambang, Kenapa Berubah?

Said juga menuturkan, pihaknya akan melihat terlebih dulu dari pengelolaan tambang yang dilakukan NU dan Muhammadiyah jika mendapatkan izin.

Jika membawa kebaikan, nantinya BKPRMI akan ikut mengambil izin pengelolaan tambang.

BKPRMI juga akan melihat seperti apa NU dan Muhammadiyah mengelola izin tambang yang sudah diberikan.

"Iya, kami memberikan dulu abang tertua, NU dan Muhammadiyah. Kami adik-adik ini melihat dulu barangnya. Kalau paten barang ini tuh, baru nanti kami ikut," kata Said.

"Kami melihat dulu Muhamadiyah dan NU mengelola, mudah-mudahan itu pasti manfaatnya sangat luar biasa. Bagi ormas-ormas Islam. Termasuk nanti BKPRMI," lanjutnya.

Hal serupa disampaikan Wakil Keua BKPMRI Sedek Bahta.

Sedek menuturkan, BKPMRI akan melihat bagaimana NU dan Muhammadiyah melakukan teknis pengelolaan tambang terlebih dulu.

"BKPMRI memandang NU dan Muhammadiyah itu udah pasti menjaga itu, soal lingkungan dan sebagainya," ucapnya.

"Jadi bukan hanya keuntungan saja yang dikejar oleh NU dan Muhammadiyah. Tapi pasti lingkungan dan lain-lain menjadi pertimbangan NU dan Muhammadiyah," tambahnya.

"Untuk itu, maka BKPMRI mendukung itu," ucapnya lagi.

Sedek mengatakan, pihaknya akan mengikuti jejak NU dan Muhammadiyah jika sudah mengetahui seperti apa teknis pelaksanaannya.

"Bahwa biarkanlah awal itu NU dan Muhammadiyah yang masuk, nanti di kemudian hari baru kita-kita ini kalau sudah bisa, kita akan masuk (mengelola tambang)," tegasnya.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved