Berita Viral

Kronologi Ortu Siswa Diintimidasi Oknum Ormas Pemuda Pancasila karena Laporkan Dugaan Pungli di SD

Inilah kronologi kejadian orangtua siswa diintimidasi oknum ormas Pemuda Pancasila karena melaporkan dugaan pungli di SD hingga viral, warganet heran

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase Instagram @memomedsos
Kronologi Orangtua Siswa Diintimidasi Oknum Ormas Pemuda Pancasila karena Laporkan Dugaan Pungli di SD, Videonya Viral di Media Sosial 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah kronologi kejadian orangtua siswa diintimidasi oknum ormas Pemuda Pancasila karena melaporkan dugaan pungli di SD.

Sebelumnyan video orangtua siswa diintimadasi oknum ormas Pemuda Pancasila karena melaporkan dugaan pungli di SD, viral di media sosial.

Seperti video yang dibagikan akun Instagram @memomedsos.

Orangtua siswa tersebut tampak berbicara dengan tiga pria berseragam ormas Pemuda Pancasila.

Dalam video yang beredar, orangtua siswa dan sejumlah oknum ormas tersebut membahas pelaporan dugaan pungli.

Orangtua siswa menegaskan bahwa dirinya tidak akan mencabut laporan dugaan pungli tersebut.

Baca juga: Viral Video Mencekam Ormas vs Sekuriti Rebutan Lahan Sengketa di Jakbar, 2 Orang Alami Luka Bacok

“Saya tidak akan mencabut laporan itu,” ucap orangtua siswa.

Mendengar hal itu, salah satu oknum Pemuda Pancasila angkat bicara.

Ia berbicara dengan nada ancaman jika orangtua siswa tersebut tidak mencabut laporannya maka harus angkat kaki dari desa.

“Oke, jika tidak mau mencabut laporannya, besok pagi kamu harus keluar dari sini, karena kamu sudah bikin kisruh,” tuturnya.

Mendengar pernyataan pria diduga oknum Ketua Pemuda Pancasila tersebut terdengar orangtua siswa heran.

Lalu, ia meminta agar orangtua siswa tersebut terlebih dahulu merembukkan permasalahan tersebut.

Ketua Pemuda Pancasila mengaku bahwa mereka hanya untuk membantu.

“Kalau masih bisa dirembukkan, dirembuk,” tambahnya.

Kemudian orangtua siswa kembali bicara bahwa berharap Pemuda Pancasila yang mendatanginya itu justru memihaknya dengan mengamalkan pedoman Pancasila dalam permasalahannya.

Orangtua itu pun kembali menegaskan bahwa mereka tidak akan mencabul laporan tersebut.

Kemudian orangtua siswa itu pun mengungkap keheranan apakah oknum ormas tersebut hadir justru melindungi pihak sekolah.

“Loh, jadi sampean membackup sekolah atau gimana?,” ucapnya.

Lalu, Ketua Pemuda Pancasila itu pun mengakuinya.

“Ya, saya membackup sekolahan,” tegasnya.

Mendengar pengakuan Ketua Pemuda Pancasila bernama Supono itu, orangtua siswa tak gentar.

Ia menjelaskan masih ada pengadilan yang bisa ditempuh untuk menangani permasalahannya tersebut.

Alih-alih tak peduli, Ketua Pemuda Pancasila itu kembali ngotot menyebut aksi orangtua melaporkan dugaan pungli itu sebagai tindakan lucu.

“Kalian itu lucu lho, masalah iuan-iuran dilaporin,” tandasnya.

Mendengar ucapan oknum Ketua Pemuda Pancasila itu, orangtua siswa tersebut tambah heran.

Mereka melaporkan dugaan pungli karena keberatan dengan tindakan yang jelas dilarang terjadi di sekolah tersebut.

“Loh, karena kami keberatan, ini sekolah negeri lho,” ucap orangtua siswa.

Lalu, orangtua siswa itu pun menyarankan agar oknum ormas tersebut juga terlebih dahulu menanyakan permasalahannya kepada SD terkait.

Namun, terlihat oknum Ketua Pemuda Pancasila tersebut tersulut emosi.

Terdengar oknum Ketua Pemuda Pancasila itu murka bahwa orangtua siswa itu membuat gaduh di desa.

Mendengar itu, orangtua siswa itu pun kembali heran karena permasalahannya bukan di desa melainkan sekolah.

Baca juga: Soroti Pungli berkedok Infak di Lingkungan Sekolah, Saber Pungli Purwakarta Langsung Terjunkan Tim

Kronologi Kejadian

Dalam keterangan dijelaskan kronologi kejadian intimidasi dilakukan oknum ormas Pemuda Pancasila itu berawal laporan pungli.

Orang tua siswa melaporkan dugaan pungli di SD Negeri di Kec. Petanahan Kab. Kebumen Jawa Tengah melalui Sugiyono anggota LSM ke Polres Kebumen.

Imbasnya rumah orangtua siswa didatangi Supono, Kepala Desa Menganti sekaligus Ketua ormas.

Supono pun datang membawa beberapa anggptanya hingga terjadi cekcok dengan Sugiyono (LSM) yang ikut hadir.

Orangtua siswa itu juga diancam oleh Kepala Desa ( Kades) untuk pergi dari rumah kontrakannya di Desa Menganti jika tidak mencabut laporannya.

Kini, video orangtua siswa diduga diintimidasi karena laporkan dugaan pungli di sekolah itu viral hingga menuai beragam reaksi dan komentar warganet.

Tak sedikit pula warganet yang heran Kepala Desa atau Kades yang sekaligus Ketua Pemuda Pancasila itu ikut terjun atas dugaan pungli tersebut.

Berikut beragam komentar warganet.

“Urusan sekolah negeri kok malah ormas yg turun? Jangan2 pungutan untuk ……………….”

“Rules nya sudah benar, setiap ada masalah tu videoin dan viralin biar netizen yang bekerja”

“Organisasi masyarakat tapi bela pejabat?”

“Yang setuju ormas PP di bubarkan >>”

“The best si bpk. Sendiri berani ngadepin, gak kyk si oren berani nya rame2”

“Ormas Kok Belain Instansi??? Hmmm….agak laen,” tulis beragam komentar warganet.

Keterangan Polisi

Dilansir dari TribunBanyumas, Polres Kebumen menanggapi beredarnya video ketua ormas Pemuda Pancasila sekaligus lurah mengusir warga tersebut.

Kasatreskrim Polres Kebumen AKP La Ode Arwansyah mengungkapkan, kejadian tersebut sedang tengah dalam penanganan.

Polres Kebumen memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam percekcokan tersebut untuk dimintai keterangan.

"Polres Kebumen akan melakukan pemanggilan kepada para pihak yang terlibat pada video tersebut. Kami akan memintai keterangan satu persatu," ungkap La Ode Arwansyah, Selasa (23/7/2024).

Dari video unggahan tersebut, kata La Ode, ada dua pokok permasalahan dan saat ini telah dilaporkan ke kepolisian.

Permasalahan itu mengenai intimidasi dan persoalan pungutan liar di salah satu SD Negeri yang ada di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Untuk kasus pungli, menurut La Ode, sudah ditangani Unit Tipidkor Satreskrim Polres Kebumen.

"Unit Tipidkor Satreskrim Polres Kebumen telah menerima laporan terkait dugaan pungli, dan melakukan pemeriksaan serta permintaan dokumen kepada pihak-pihak yang terkait," ungkapnya.

La Ode memastikan kasus ini ditangani serius oleh Polres Kebumen, serta akan diinformasikan perkembangannya sebagai transparansi publik.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved