Pelajar Sukabumi Gelantungan di Jembatan
''Jantung Berdebar-debar'' Cerita Guru Bergelantungan di Jembatan Rusak di Sukabumi
Ketegangan dirasakan para murid dan guru SDN Cibadak yang harus bertaruh nyawa untuk sampai ke sekolahnya.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Ketegangan dirasakan para murid dan guru SDN Cibadak yang harus bertaruh nyawa untuk sampai ke sekolahnya.
Mereka harus bergelantungan di jembatan rusak dan miring untuk menyeberangi aliran Sungai Cikaso sepanjang sekitar 50 meter di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Satu guru SDN Cibadak, Leni Sumarni, mengatakan, aksi bergelantungan itu dilakukan setiap hari.
Jembatan itu rusak setelah dihantam banjir bandang pada 29 Juni 2024.
Terlihat sling jembatan terputus dan besi ambrol.
Kondisi jembatan rusak dan miring menyisakan satu bagian sling.
Baca juga: Perbaikan dari Pemkab Sukabumi baru Akhir Juli, Murid SD Gelantungan di Jembatan Rusak ke Sekolah
Namun, jembatan itu terpaksa masih digunakan warga, guru, dan pelajar agar bisa beraktivitas.
Leni mengaku jantungnya seakan mau copot saat bergelantungan menyeberangi sungai melalui jembatan rusak itu.
"Jantung tu berdebar-debar, perasaan saya takut, jadi enggak tenang, takut nyemplung atau anak didik saya juga takut terjatuh ke bawah. Sungainya cukup dalam," ucap Leni, Rabu (24/7/2024).
Tak hanya dilalui para murid SDN Cibadak, pelajar madrasah diniyah, SMP, hingga SMA juga terpaksa melalui jembatan itu karena tak ada lagi akses terdekat menuju sekolah.
Leni berharap pemerintah segera memperbaiki atau membuat jembatan baru agar warga merasa aman saat menyeberangi Sungai Cikaso itu.
"Kalau anak-anak itu memang lebih baik diantar sama orang tuanya karena antisipasi ada sesuatu yang tidak diinginkan. Kami berharap segera ada penanganan dari pemerintah," ujar dia.
Baca juga: Pak Jokowi Saya Mau Jembatan Baru Pelajar di Lengkong Sukabumi Bertaruh Nyawa untuk ke Sekolah
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Sukabumi, Lukman S, mengatakan, pihaknya akan melakukan pembangunan dari nol jembatan tersebut pada bulan Oktober 2024.
"Kita tadi laporan BPBD. Tahap sekarang kita lagi cek lokasi untuk kita programkan di perubahan anggaran. Insyaallah tahun ini di perubahan anggaran. Harus pembangunan, bukan rehab. Bangun lagi dari nol. Insyaallah itu di minggu ketiga bulan Oktober 2024," ujar Lukman saat ditemui di Cikidang.
Lukman memastikan, pembangunan jembatan itu akan diprioritaskan karena akses vital bagi warga. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.