Kuliner Sukabumi
Dari Ustaz Jefri hingga King Nassar, Terpotret Pernah Makan di Warung Sop Haji Mamad Sukabumi
Terlihat juga foto Nirina Zubir, King Nassar dan artis-artis ibu kota lainnya yang pernah datang makan di warung sop H Mamad.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Meskipun berada di gang sempit di Jalan Gembira, Leuwi Goong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Warung Sop H Mamad tidak pernah sepi pembeli.
Setiap hari, pembeli kerap memenuhi tempat duduk Warung Sop H Mamad.
Mulai dari pukul 07.00 WIB, pembeli sudah antre untuk makan di Warung Sop H Mamad.
Beragam kalangan masyarakat menjadi pelanggan setiap warung sop H Mamad. Bahkan, kalangan artis hingga pejabat juga menjadi pelanggan di warung sop H Mamad ini.
Terlihat pajangan foto-foto pejabat hingga kalangan artis yang sengaja datang makan di warung sop H Mamad.

Kalangan artis sendiri nampak foto artis senior almarhum Torro Margen, Ustaz Jefri Al Buchori.
Terlihat juga foto Nirina Zubir, King Nassar dan artis-artis ibu kota lainnya yang pernah datang makan di warung sop H Mamad.
Kalangan pejabat daerah pun nampak pernah makan di sop H Mamad, terlihat foto mantan anggota DPR RI Pasha Ismaya Sukardi, Kapolres - Kapolres Sukabumi terdahulu, Ketua DPRD Sukabumi hingga pejabat daerah lainnya.
Menariknya, dari kalangan masyarakat sendiri, warung sop H Mamad memiliki pelanggan dari luar Sukabumi, seperti dari wilayah Bogor hingga Jakarta.
Pemilik warung, Tedi Setiadi, mengatakan, warung sopnya itu ia teruskan dari mendiang ayahnya, warung sop H Mamad sudah ada sejak tahun 1959 atau sudah ada sekitar 65 tahun.
"Jadi warung ini kalau dibilang warung legend, jadi usaha ini meneruskan dari orang tua saya, jadi saya itu generasi kedua, bapak itu mulai berjualan itu tahun 1959, jadi hampir 60 tahunan. Dulu awalnya bapak berjualan itu hanya dipikul, terus buka di emperan lalu sewa toko dan sampai sekarang kita buka di sini dari tahun 1991 sampai sekarang," ujar Tedi kepada Tribun, Selasa (9/7/2024).
Baca juga: Ngumpet di Gang Sempit, Warung Sop H Mamad di Cibadak Sukabumi Ini Selalu Ramai Pembeli
Tedi menjelaskan, di warungnya menyediakan berbagai menu sop yang kerap diburu pembeli.
"Menu favorit itu sop, ada sop kaki, sop daging, sop lidah, itu yang menjadi menu favoritnya. Adapun kalau menu yang lainnya, kita ada jeroan seperti babat, paru, limpa, satu lagi yang menjadi favorit pelanggan yaitu dendeng paru," jelasnya.
Dengan harga Rp 28 ribu, pelanggan sudah bisa menikmati menu sop di Warung Sop H Mamad.
Pantauan Tribunjabar.id, tempat duduk di Warung Sop H Mamad nyaris tidak bisa menampung pembeli, saking banyaknya pembeli yang datang.
"Alhamdulillah kalau pengunjung atau konsumen setiap hari kita banyak, ramai, karena memang sudah ada langganan, tapi kalau paling ramai itu hari Sabtu dan Minggu sampai konsumen harus menunggu antre, itu kebanyakan dari Bogor dan Jakarta," kata Tedi.
Tedi menjelaskan, pelanggan dari luar daerah merupakan pelanggan lama yang kerap datang sejak mendiang H Mamad masih menjaga warung tersebut.
"Kebanyakan yang datang dari luar daerah pelangan lama yang memang datang ke sini, itu sengaja, bahkan sengaja di Bogor, Jakarta, sengaja hanya untuk sarapan atau makan di sini," ucap Tedi.
Sementara itu, salah seorang pelanggan Warung Sop H Mamad, Isep Panji, mengaku kerap mampir ke warung sop H Mamad, ia kerap sarapan atau makan siang di warung sop H Mamad.
"Kalau saya bisa dikatakan setiap hari, kebetulan juga masih orang sini, rasanya memang dari dulu tidak berubah, favorit saya sop kaki, sambal kacangnya juga nikmat," kata Isep.
Reporter Tribunjabar.id pun mencoba mencicipi menu makanan rumahan yang disajikan di warung sop H Mamad ini.
Salah satu makanan yang dicicipi ada perkedel, perkedel di sop H Mamad bertekstur renyah di luar dan lembut di dalam.
Rasanya pun gurih tidak kalah dari yang disajikan di restoran.
Rasa sopnya pun terbilang mewah, dengan tampilan sederhana, sop kaki yang dicicipi Tribunjabar.id cukup menggugah selera.
Harga-harga menu yang disajikan pun tidak lebih dari Rp 30 ribu. Sop daging, sop lidah dan kaki dibanderol Rp 28 ribu.
Lalu ada bandeng paru, paru basah, babat, limpa, empal, pincuk, dan opor ayam dibanderol Rp 15 ribu. Untuk ayam goreng kampung dibanderol Rp 25 ribu, serta perkedel dan emping Rp 5.000. (M Rizal Jalaludin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.